Tanya ustadz, Bolehkah makan sambil bicara?
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah, amma ba'du,
Sahabat Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'anhuma menceritakan,
Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah meminta istrinya untuk diambilkan lauk. Namun kata mereka, 'Kami tidak punya lauk apapun selain cuka.'
Beliau tetap minta diambilkan cuka, dan makan dengan lauk cuka dan mengatakan,
نِعْمَ الْأُدُمُ الْخَلُّ ، نِعْمَ الْأُدُمُ الْخَلُّ
Sebaik-baik lauk adalah cuka… sebaik-baik lauk adalah cuka… (HR. Muslim 2052)
An-Nawawi menjelaskan hadis di atas,
وَفِيهِ اِسْتِحْبَاب الْحَدِيث عَلَى الْأَكْل تَأْنِيسًا لِلْآكِلِينَ
Dalam hadis ini terdapat anjuran untuk berbicara ketika makan, untuk membuat suasana akrab bagi orang-orang yang ikut makan. (Syarh Shahih Muslim, 7/14)
Berdasarkan hadis ini, para ulama menganjurkan untuk berbicara ketika makan. Terutama pembicaraan yang isinya pujian terhadap makanan dan pujian kepada Allah yang memberi makan.
Keterangan yang lain disampaikan Imam Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar,
بابُ استحباب الكَلامِ على الطَّعام. فيه حديث جابر الذي قدَّمناه في " باب مدح الطعام ".قال الإِمام أبو حامد الغزالي في " الإِحياء " من آداب الطعام أن يتحدَّثوا في حال أكله بالمعروف، ويتحدّثوا بحكايات الصالحين في الأطعمة وغيرها
"Dianjurkan berbicara ketika makan. Berkenaan dengan ini terdapat sebuah hadits yang dibawakan oleh Jabir radhiyallahu 'anhu sebagaimana yang telah kami kemukakan dalam sub "Bab memuji makanan". Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam kitab al-Ihya mengatakan bahwa termasuk etika makan ialah membicarakan hal-hal yang baik sambil makan, membicarakan kisah orang-orang yang shalih dalam makanan." (al-Adzkar, hlm. 234)
Oleh : Ustadz Ammi Nur Baits