Yang perlu diingat dalam masalah do'a & ta'awwudz (minta perlindungan) kepada Allah -Ta'aalaa- itu: bahwa keduanya ibarat senjata, sedangkan senjata itu:
(1)- tergantung kebagusan senjata itu sendiri; yakni harus tajam dan kuat,
(2)- juga tergantung orang yang menggunakannya; yakni tangannya harus kokoh,
(3)- serta tidak ada penghalang; yakni yang dipukul tidak terhalangi oleh perisai atau yang lainnya sehingga tidak mempan.
Jadi, kalau 3 (tiga) hal ini terpenuhi; maka akan berhasil (penggunaan senjata tersebut).
Begitu pula dengan do'a dan ta'awwudz; maka harus terkumpul padanya 3 (tiga) hal ini:
(1)- Do'anya harus bagus; yakni: sesuai syariat yang telah Nabi -shallallaahu 'alaihi wa sallam- ajarkan.
(2)- Harus mengumpulkan antara hati dan lisannya dalam berdo'a; yakni: benar-benar menghayati apa yang diucapkan.
(3)- Kemudian benar-benar tidak ada penghalang, sehingga diijabahi apa yang dia inginkan. Karena ada penghalang-penghalang diijabahinya suatu do'a, yaitu sebagaimana yang Nabi -shallallaahu 'alaihi wa sallam- sabdakan:
وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ؟
"… sedangkan makanannya haram, minumannya haram,pakainnya haram; maka bagaimana do'anya akan dikabulkan?!"
Maka inilah diantara hal-hal yang dapat menghalangi do'a seseorang untuk diijabahi.
Wallaahu A'lam.
[Lihat: "Ad-Daa' Wad Dawaa'" (hlm. 21-22- cet. Daar Ibnil Jauzi), karya Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah -rahimahullaah-]
-ditulis oleh: Ahmad Hendrix-