Wednesday, May 11, 2016

Kitฤbul Jฤmi' | Bab Peringatan Terhadap Akhlak-Akhlak Buruk ๐Ÿ”Š Hadits 05| Riya' (Bagian 2)

Wednesday, May 11, 2016

๐ŸŒ BimbinganIslam.com
Rabu, 13 Rajab 1437 H / 20 April 2016 M
๐Ÿ‘ค Ustadz Firanda Andirja, MA
๐Ÿ“— Kitฤbul Jฤmi' | Bab Peringatan Terhadap Akhlak-Akhlak Buruk
๐Ÿ”Š Hadits 05| Riya' (Bagian 2)
โฌ‡ Download audio: bit.ly/BiAS02-FA-Bab04-H05-2
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

ูˆูŽุนูŽู†ู’ ู…ูŽุญู’ู…ููˆู’ุฏู ุจู’ู†ู ู„ูŽุจููŠู’ุฏู ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… : "ุฅูู†ูŽู‘ ุฃูŽุฎู’ูˆูŽููŽ ู…ูŽุง ุฃูŽุฎูŽุงูู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุงู„ุดูู‘ุฑู’ูƒู ุงู„ุฃูŽุตู’ุบูŽุฑู: ุงูŽู„ุฑูู‘ูŠูŽุงุกู." ุฃูŽุฎู’ุฑูŽุฌูŽู‡ู ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏู ุจูุณูŽู†ูŽุฏู ุญูŽุณูŽู†ู.

Dari Mahmud bin Labid Radhiyallฤhu 'anhu ia berkata: Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya hal yang paling aku takuti menimpa kalian ialah syirik kecil, yaitu riya'."

(HR Ahmad dengan sanad yang hasan).
ใ€ฐใ€ฐใ€ฐใ€ฐใ€ฐใ€ฐใ€ฐ

R I Y A '  (BAGIAN 2)

ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูฐู†ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญููŠู…ู
ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡

Ikhwฤn dan akhwat yang dirahmati Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla,

Kita melanjutkan pembahasan kita tentang Akhlaq yang buruk yang diantaranya adalah riya'.

Telah kita sebutkan bahwasanya riya' adalah dosa besar.

Diantara dalil yang menunjukkan bahwa riya' adalah dosa besar adalah banyak namun diantaranya adalah yang diriwayatkan oleh Imฤm Muslim dari Abลซ Hurairah radhiyallฤhu 'anhu.

Beliau berkata:

ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ุฅูู†ูŽู‘ ุงูŽูˆูŽู‘ู„ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ูŠูู‚ู’ุถูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ุนูŽู„ูŽูŠ ุงุณู’ุชูุดู’ู‡ูุฏูŽ

Aku mendengar Rasulullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam bersabda:

Orang-orang yang pertama kali akan disidang oleh Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla (diberi hukuman kepadanya) adalah :

โ–ช YANG PERTAMA | SEORANG YANG MATI SYAHID

ููŽุฃูุชููŠูŽ ุจูู‡ู ููŽุนูŽุฑูŽู‘ููŽู‡ู ู†ูุนูŽู…ูŽู‡ู ููŽุนูŽุฑูŽููŽุนูŽู‡ูŽุง

"Orang yang mati syahฤซd inipun dihadirkan di hadapan Allฤh kemudian Allฤh mengingatkan dia tentang nikmat-nikmat yang pernah Allฤh berikan kepada dia. Maka diapun ingat akan nikmat-nikmat tersebut."

โ†Seperti misalnya: hebat dalam bertempur, tubuh yang kuat, keberanian, pandai (lihai) dalam menggunakan senjata, ini semua nikmat bagi seorang mujahid.

Kemudian Allฤh bertanya:

ููŽู…ูŽุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชูŽ ูููŠู’ู‡ูŽุงุŸ

(Karena nikmat-nikmat itu perlu disyukuri/wajib di syukuri dengan digunakan untuk perkara-perkara yang bermanfaat. Misalnya, keberanian, kejantanan, kehebatan, kekuatan  tubuh ini harus di salurkan kepada perkara yang baik untuk bersyukur kepada Allฤh).

Maka Allฤh bertanya tentang nikmat tersebut, "ููŽู…ูŽุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชูŽ ูููŠู’ู‡ูŽุง ?"  / "Apa yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat yang aku berikan kepadamu ?"

Ia menjawab:

ู‚ูŽุงุชูŽู„ู’ุชู ูููŠู’ูƒูŽ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุงุณู’ุชูุดู’ู‡ูุฏู’ุชู

"(Yฤ Allฤh) aku berperang karena Engkau sampai aku mati syahฤซd."

Allฤh berkata:

ูƒูŽุฐูŽุจู’ุชูŽ, ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ูŽู‘ูƒูŽ ู‚ูŽุงุชูŽู„ู’ุชูŽ ูู„ุฃูŽู†ู’ ูŠูู‚ูŽุงู„ูŽ ุฌูŽุฑููŠู’ุกูŒ, ููŽู‚ูŽุฏู’ ู‚ููŠู’ู„ูŽ

"Engkau dusta, engkau berperang supaya dikatakan sebagai pemberani, dan telah dikatakan itu."

Perhatikan disini!
Orang ini berperang untuk dikatakan bahwa dia adalah pemberani (pahlawan) dan tujuan dia terpenuhi, Allฤh kabulkan.

Oleh karenanya, tatkala seseorang itu tersohor bukan berarti amal dia diridhai oleh Allฤh, bisa jadi itu adalah istidraj.

Lihatlah orang ini, dia berperang supaya dikatakan pemberani dan Allฤh kabulkan.

Orang yang melakukan amal shalih karena riya', tujuannya ingin  tersohor terkadang dikabulkan terkadang tidak dikabulkan.

Allฤh telah mengatakan dalam Al Qurฤn :

ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุฑููŠุฏู ุงู„ู’ุญูŽูŠูŽุงุฉูŽ ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุฒููŠู†ูŽุชูŽู‡ูŽุง ู†ููˆูŽููู‘ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽู‡ูู…ู’ ูููŠู‡ูŽุง ูˆูŽู‡ูู…ู’ ูููŠู‡ูŽุง ู„ูŽุง ูŠูุจู’ุฎูŽุณููˆู†ูŽ

"Barangsiapa yang melakukan amal shalih karena mengharapkan dunia dan perhiasannya maka Kami akan berikan tujuan tersebut, dan mereka tidak akan dikurangi."

(QS Hud :15)

Jadi Allฤh mengatakan, barangsiapa beramal shalih mengharapkan dunia dan perhiasannya, maka kami akan penuhi ganjarannya di dunia apa yang mereka inginkan tersebut, dan mereka tidak ada dirugikan.

Lihatlah orang ini tatkala dia berjihad niatnya agar dikatakan sebagai pemberani dikabulkan oleh Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla.

Ini semua menunjukkan bahwasanya riya' adalah perkara yang berbahaya, ketenaran adalah perkara yang berbahaya.

Bayangkan, orang ini rela mengorbankan perkara yang paling mahal dalam dirinya yaitu nyawanya, sekedar untuk diakui, dikatakan sebagai pahlawan.

Ini juga menunjukkan bahwa tatkala orang ingin dipuji ini adalah syahwat, sebagaimana yang Ibnu Taimiyyah katakan:

"Ketenaran itu adalah syahwat (syahwat khafiyah) yaitu syahwat yang tersembunyi."

Sebagaimana seseorang mempunyai syahwat untuk makan, seorang lelaki punya syahwat terhadap wanita, demikian juga dengan riya' (ingin terkenal) juga termasuk syahwat.

Sehingga orang rela untuk mengorbankan hartanya bahkan nyawanya untuk memenuhi syahwatnya supaya dikenal sebagai pahlawan.

Padahal diapun akan terkenal setelah dia meninggal mungkin sebelum meninggal dia dikenal juga.

ุซูู…ูŽู‘ ุฃูู…ูุฑูŽ ุจูู‡ู ููŽุณูุญูุจูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ู ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุงูู„ู’ู‚ููŠูŽ ููŠู ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฑู,

"Kemudian Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla memerintahkan malaikat, maka malaikat pun menyeret di atas wajahnya (dihinakan) kemudian dilemparkan ke dalam neraka Jahannam."

โ–ชYANG KEDUA | SESEORANG YANG BELAJAR ILMU AGAMA

ูˆูŽุฑูŽุฌูู„ูŒ ุชูŽุนูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‘ู…ูŽู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุฑูŽุฃูŽูŽ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ

"Seseorang yang belajar ilmu (maksudnya ilmu agama) kemudian dia mengajarkan ilmu tersebut dan dia (juga) membaca Al Qurฤn."

โ†Yang kedua ini adalah seorang ustadz, orang yang berilmu, ini adalah amalan-amalan yang rawan untuk riya'

Seorang ustadz juga sangat mudah untuk terkena riya', apalagi jika pandai membaca Al Qurฤn, cerdas, pandai berbicara (berorasi), suaranya bagus dan mungkin hapalannya kuat.

ููŽุฃููุชููŠูŽ ุจูู‡ู ููŽุนูŽุฑูŽู‘ููŽู‡ู ู†ูุนูŽู…ูŽู‡ู ููŽุนูŽุฑูŽููŽุนูŽู‡ูŽุง,

"Maka Allฤh hadirkan dia kemudian Allฤh ingatkan dengan nikmat-nikmat yang Allฤh berikan kepadanya tersebut dan dia pun ingat."

Allฤh bertanya:

ููŽู…ูŽุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชูŽ ูููŠู’ู‡ูŽุงุŸ

"Apa yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat tersebut."

ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุชูŽุนูŽู„ูŽู‘ู…ู’ุชู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‘ู…ู’ุชูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุฑูŽุฃู’ุชู ูููŠู’ูƒูŽ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ,

Ia mengatakan:

"Aku belajar ilmu, akupun mangajarkannya, aku membaca Al Qurฤn, semua aku lakukan karena Engkau, Yฤ  Allฤh."

Dia akui semua nikmat tersebut dan mengatakan, "Saya ceramah, saya mengajarkan ilmu, semua kerena Engkau, Yฤ Allฤh.

ู‚ูŽุงู„ :ูŽูƒูŽุฐูŽุจู’ุชูŽ, ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ูŽู‘ูƒูŽ ุชูŽุนูŽู„ูŽู‘ู…ู’ุชูŽ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ู„ููŠูู‚ูŽุงู„ูŽ:ุนูŽุงู„ูู…ูŒ ูˆูŽู‚ูŽุฑูŽุฃู’ุชูŽ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ู„ููŠูู‚ูŽุงู„ูŽ ู‡ููˆูŽ ู‚ูŽุงุฑูู‰ุกูŒูŒ ุŒ ููŽู‚ูŽุฏู’ ู‚ููŠู’ู„ูŽ ุŒ
Maka Allฤh berkata:

"Engkau dusta, engkau belajar ilmu supaya engkau dikenal sebagai orang alim dan engkau belajar Al Qurฤn supaya dikenal sebagai seorang qฤri dan telah dikatakan itu."

Ini berbahaya, ternyata seorang ustadz juga bisa masuk neraka Jahannam, bahkan yang pertama kali masuk.

Kenapa?

Karena niatnya tidak beres, dan seorang penuntut ilmu rawan atau mudah untuk sombong dan angkuh, mudah untuk riya', mudah untuk bangga akan dirinya, untuk dikenal, maka ini menyebabkan dia masuk kedalam neraka.

ุซูู…ูŽู‘ ุฃูู…ูุฑูŽ ุจูู‡ู ููŽุณูุญูุจูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ู ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุงูู„ู’ู‚ููŠูŽ ููŠู ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฑู,

"Kemudian Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla memerintahkan malaikat, maka malaikat pun menyeret di atas wajahnya (dihinakan) kemudian dilemparkan ke dalam neraka Jahannam."

โ–ชYANG KETIGA | SEORANG YANG ALLฤ€H BERI KELAPANGAN HARTA

ูˆูŽุฑูŽุฌูู„ูŒ ูˆูŽุณูŽู‘ุนูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุงูŽุนู’ุทูŽุงู‡ู ู…ูู†ู’ ุงูŽุตู’ู’ู†ูŽุงูู ุงู„ู’ู…ูŽุงู„ู ูƒูู„ูู‘ู‡ู ููŽุฃูุชููŠูŽ ุจูู‡ู ููŽุนูŽุฑูŽู‘ููŽู‡ู ู†ูุนูŽู…ูŽู‡ู ููŽุนูŽุฑูŽููŽู‡ูŽุง,

"Seorang yang Allฤh beri kelapangan harta. Allฤh berikan kepada dia segala jenis harta mungkin rumah mewah, mobil mewah, kebun luas, sawah ladang, istana dan emas perak. Lalu orang ini dihadirkan lantas Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla mengingatkan tentang nikmat-nikmat tersebut, kemudian dia pun ingat."

Pertanyaan berikutnya

ููŽู…ูŽุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชูŽ ูููŠู’ู‡ูŽุงุŸ

"Apa yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat tersebut."

Kita ingat ! Seluruh kenikmatan yang kita miliki akan ditanya oleh Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla

ุซูู…ูŽู‘ ู„ูŽุชูุณู’ุฃูŽู„ูู†ูŽู‘ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุฆูุฐู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ูŽู‘ุนููŠู…ู

"Sungguh kalian akan ditanya tentang nikmat yang kalian dapatkan"

(QS At Takasur : 08)

Dia menjawab:

ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู…ูŽุงุชูŽุฑูŽูƒู’ุชู ู…ูู†ู’ ุณูŽุจููŠู’ู„ู ุชูุญูุจูู‘ ุฃูŽู†ู’ ูŠูู†ู’ููŽู‚ูŽ ูููŠู’ู‡ูŽุง ุฅูู„ุงูŽู‘ ุฃูŽู†ู’ููŽู‚ู’ุชู ูููŠู’ู‡ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ

"Yฤ Allah, tidak ada satu jalan kebaikan pun yang Engkau suka agar aku berinfaq di dalamnya kecuali aku infaq-kan kerena Engkau".

Artinya jika ada orang yang membangun mesjid dia bantu, sedekah kepada anak yatim dan fakir miskin, ada orang bikin pondok dia bantu seluruhnya, dan dia katakan semua ini karena Allฤh.

ู‚ูŽุงู„ูŽ: ูƒูŽุฐูŽุจู’ุชูŽ ุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ูŽู‘ูƒูŽ ููŽุนูŽู„ู’ุชูŽ ู„ููŠูู‚ูŽุงู„ูŽ ู‡ููˆูŽ ุฌูŽูˆูŽุงุฏูŒ ููŽู‚ูŽุฏู’ ู‚ููŠู’ู„ูŽ,

"Engkau dusta, engkau melakukan semua ini supaya engkau dikatakan sebagai seorang yang dermawan, dan telah dikatakan itu (engkau sudah dikenal sebagai seorang yang dermawan)."

ุซูู…ูŽู‘ ุฃูู…ูุฑูŽ ุจูู‡ู ููŽุณูุญูุจูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ู ุซูู…ูŽู‘ ุฃูู„ู’ู‚ููŠูŽ ูููŠ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฑูู

"Kemudian Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla memerintahkan malaikat, maka malaikat pun menyeret di atas wajahnya (dihinakan) dan dilemparkam ke neraka Jahannam."

(Hadฤซts riwayat Muslim no 1905)

Ikhwฤn dan akhwat yang dirahmati Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla,

Hadฤซts ini sangat mengerikan, yaitu memberikan peringatan kepada orang-orang  yang riya', orang yang riya' adalah orang yang akan  sengsara di akhirat kelak.

Dan ini menunjukkan bahwa riya' merupakan dosa besar karena bisa menyebabkan seseorang diseret ke dalam neraka Jahannam.

Demikian Ikhwฤn dan akhwat, kita lanjutkan pada pembahasan berikutnya.

ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู…ู ุจุงู„ุตูˆุงุจ
_____________________________
๐Ÿ“ฆDonasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

๐Ÿ“ฎSaran Dan Kritik
Untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan dikirim melalui
SaranKritik@bimbinganislam.com

0 comments:

 
Catatan Damar. Design by Pocket - Fixed by Blogger templates