↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔
Tidak cukup sampai disitu saja! Pastikan juga anda tidak lagi ajari anak-anak anda baca 'Alhamdulillah' saat bersin! Tapi, saat bersin bacalah 'Allahu Akbar' dan ajari anak-anak anda hal yang sama!
**************************
Jangankan untuk menerima ajaran saya, melihat Judul Posting dan dua paragraf diatas saja anda sudah merasa aneh, bahkan mengkerutkan dahi, atau malah anda kesal ingin segera memprotes saya, ya kan?
Saya tau mengapa anda merasa kesal, karena anda tau persis bahwa jika bersin itu bacanya 'Alhamdulillah' bukan 'Allahuakbar'. Dari kecil anda diajarkan do'a bersin oleh orangtua, dan orangtua anda pun diajarkan oleh ayah ibunya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kakek-Nenek anda, dan begitu seterusnya..
Baiklah, bagaimana jika saya [mencoba mencari pembenaran] dengan mengatakan :
"Loh emangnya kenapa sih? Kalimat 'Allahuakbar' kan artinya baik, apa yg salah dengan kalimat tersebut, kan bisa juga jadi amal??"
Anda pasti akan tetap akan kesal kepada saya, walaupun anda tau kalimat 'Alhamdulillah' dan 'Allahuakbar' itu sama-sama kalimat yang baik, sama-sama kalimat pujian untuk Allah..
Namun tetap anda akan menolak untuk mengamalkannya, apalagi untuk diajarkan kepada anak-anak anda pasti anda tidak akan mau,
Tau kenapa? karena memang anda belum pernah mendengar ajaran seperti itu dari Kakek-Nenek anda.. ya kan?"
Kemudian, bagaimana jika saya [mencoba cari celah pembenaran] dengan mengatakan kepada anda :
"Ya sudah, kalo begitu kita cari jalan tengah, bacalah Alhamdulillah baru kemudian baca Allahuakbar, Jadi, jika bersin bacalah 'Alhamdulillah, Allahuakbar!!!' Gimana heh? mau diamalkan?"
Anda pasti akan berkata, "Gak bisa woy! sembarang aja lu bikin ajaran baru!"
Dan anda mulai lebih kesal lagi karena sikap 'bebal' saya tersebut, Emang sih kalo dipikir emang apa sih salahnya, Alhamdulillah dan Allahuakbar kan kalimat baik, ya gak?
Tapi tetep saja bikin kesal karena anda memang tidak pernah mendengar ajaran seperti itu dari Kakek-Nenek anda, taunya kalo bersin baca ya 'Alhamdulillah' saja..
Kemudian, karena saya juga sudah kesal kepada anda yang tidak mau menerima ajaran saya, lalu saya tegaskan :
"... Kalian semua harus tau, niat saya ini baik, saya hanya ingin mengajak anda semua untuk memuji Allah saat bersin dengan menambah sedikit 'Allahuakbar', apa salahnya sih?
Allah memang Maha Besar kan?! Emangnya saya menyuruh untuk berkata kotor?
Emangnya ada dalil larangan ga boleh ucap 'Allahuakbar' saat bersin? Engga kan? Tapi kenapa kalian tolak?? Heran saya!!"
Saya melanjutkan dengan menutup pernyataan saya :
"Ya sudah, kita jangan terpecah belah, jaga ukhuwah, saya amalkan pendapat saya, anda amalkan pendapat anda, saya tidak akan menyalahkan anda, dan andapun tidak boleh menyalahkan pendapat saya, oke? Sekian!!"
Dari pernyantaan tersebut, sepintas mungkin anda akan menilai persoalan ini sudah selesai, tidak ada lagi urusan dengan saya...
Namun, karena anda muslim yang baik hatinya, muslim yang peduli kepada muslim yang lain, apalagi jika soal amalan akhirat, tentu anda tidak akan melepaskan saya begitu saja,
Pastilah anda tidak akan membiarkan saya sebagai saudara se-iman anda memiliki pemahaman yang salah...
Anda pasti juga khawatir, bagaimana jika ajaran saya yang salah tersebut meluas, bagaimana jika saya memiliki banyak pengikut dan masyarakatpun menjadi menyimpang..
Coba anda bayangkan, bagaimana jika misalkan saya menikah dengan anak anda, Apakah anda rela anak anda saya ajari ajaran yang salah tersebut? Apa anda rela cucu anda saya ajari ajaran yang salah?
Belum lagi jika misalkan pengikut saya banyak bertebaran dimana-mana, bisa jadi salah satu pengikut saya akan menikah dengan dengan salahsatu keluarga anda, apakah anda rela?
Tentu jawabannya tidak, malah anda pasti merasa kasian kepada saya, sebagai seorang muslim yang peduli kepada muslim lain, anda akan khawatirkan saya, bagaimana nanti saya akan pertanggungjawabkan amalan saya yang salah tersebut di hadapan Allah?
Atas dasar itulah anda mulai memiliki keinginan untuk meluruskan saya, mengajak saya untuk amalkan amalan yang benar, karena inilah ukhuwah, bersatu dalam kebenaran!
Kemudian anda pun berkata kepada saya :
"... Wahai saudaraku, kenapa engkau begitu, bukankah telah disebutkan dalam Hadits yang shahih dari Abu Huraira yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,
Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda : 'Jika salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah ia mengucapkan Alhamdulillah ....'
Wahai saudaraku, begitulah ajaran dari Nabi kita, begitu pula yang diamalkan oleh Para Sahabat dan ulama-ulama setelahnya yang mengikuti jalan mereka. Jika memang ajaranmu soal bersin baca 'Allahuakbar' itu baik, pastilah para Sahabat lebih dulu mengamalkannya, lalu mengapa engkau tambah-tambahkan ajaran baru padahal semua telah dijelaskan?"
Mendengar hal tersebut, saya pun mulai paham bahwa niat baik saja tidak cukup, namun harus pula sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi dan di praktekkan oleh Sahabat...
Sebenernya ada satu celah lagi untuk saya mencari-cari alasan, yaitu 'Ajaran baca Alhamdulillah saat bersin tidak pernah diajarkan Kakek-Nenek saya'. Tapi apa boleh buat, ternyata ajaran Kakek-Nenek saya dalam hal ini sama dengan apa yg diajarkan Nabi...
Kalaupun tidak sama, yaa tetap saja yang harus diikuti adalah ajaran Nabi bukan ajaran Kakek-Nenek, ya gak?"
Setelah merenung sejenak, kemudian luluh-lah hati saya, dan sekarang saya sependapat dengan anda, yaitu sesuai ajaran Nabi shalallahu 'alaihi wassalam [Dalam Hadits yang Shahih] bahwa jika bersin baca 'Alhamdulillah' saja, tidak boleh ditambah-tambahin..
Akur ya? Saya yakin 100% saya dan anda sekarang sudah akur, memang indah sekali bersatu dalam kebenaran.....
**************************
Btw, dari tadi menggunakan 'saya' dan 'anda', karena sudah akur sekarang menggunakan 'kita',
Mari.. Mulai sekarang, saat kita mau makan Jangan lagi membaca 'Allahumma bariklana fima razaktana wa qina 'azabannar',
Jangan lagi ajarkan kepada anak-anak kita atau saudara-saudara kita tentang do'a tersebut, karena do'a tersebut bukan dari Nabi.
Do'a makan yang diajarkan Nabi shalallahu 'alaihi wassalam adalah baca 'Bismillah' saja... Cek disini » Do'a Makan yang Benar » http://rumaysho.com/amalan/sebelum-makan-bacalah-bismillah-1114
Memang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Kakek-Nenek kita, tapi marilah kita luluhkan saudara muslim kita dengan Hadits Shahih dan pemahaman yang benar, yaitu sebagaimana yang dipahami oleh para Sahabat Nabi....
Jika nanti ada saudara kita berkata, "Tapikan do'a itu artinya baik, apasih salahnya?" | Tanggapan : Masih ingat dialog kita tadi kan?
Dan jika ada yg berkata, "Ya sudah, kita ambil jalan tengah, baca 'Bismillah' dulu kemudian baca 'Allahumma bariklana...' ga ada salahnya kan?" | Tanggapan : Ingat dialog serupa diatas tadi?
Misalkan ada pula yang berkata, "Jangan memecah belah, anda amalkan bismillah, saya amalkan 'Allahumma bariklana...' saling hormati saja!" | Tanggapan : Masih ingat dialog kita tadi? kalem ya, tadi kan udah akur dan bersepakat...
Satu lagi..., jangan marah-marah dulu kalo ada yang ingetin amalan kita, itu karena dia peduli kepada sesama kaum muslimin bukan maksud mau nyalah-nyalahin... Ok?
__________
COPAS
0 comments:
Post a Comment