* Hammad bin Zaid pernah mendengar Ayyub As Sikhtiyani rahimahullah berkata tentang Mu'tazilah:
إنما مدار القوم على أن يقولوا ليس في السماء شيء
"Mu'tazilah adalah asal muasal kaum yang menyatakan bahwa di atas langit tidak terdapat sesuatu apapun". [ Al 'Uluw Lil 'Aliyyil Ghoffar ]
Ini artinya, berkonsekuensi pada pemahaman bahwa Allah tidak di atas langit, tidak istiwa' di atas 'Arsy.
* Abul Mu'thi Al Hakam bin 'Abdillah Al Balkhiy --penulis Kitab Al Fiqh Al Akbar -- , berkata:
Aku bertanya pada Abu Hanifah mengenai seseorang yang mengatakan, 'Aku tidak tahu dimanakah Rabb-ku, di langit ataukah di bumi?'
Imam Abu Hanifah pun menegaskan:
"Sungguh orang itu telah kafir, karena Allah sendiri telah berfirman:
الرحمان على العرش استوى
"Allah Ar Rahman istiwa' (tinggi) di atas 'Arsy". (QS. Thaha: 5)"
Orang itu menyatakan:
"Aku meyakini bahwa Allah memang tinggi istiwa' di atas 'Arsy. Tapi aku tidak mengetahui dimanakah 'Arsy tersebut, di langit ataukah di bumi."
Imam Abu Hanifah kembali menegaskan:
"Jika orang tersebut mengingkari Allah di atas langit, maka dia kafir."
[ Al 'Uluw Lil 'Aliyyil Ghoffar ]
Hari ini, aqidah Salaf Ahlussunnah tentang istiwa' Allah di atas 'Arsy, tampaknya mulai pudar di kalangan para (pengaku) pengemban Manhaj Salaf itu sendiri. Padahal, aqidah ini sudah pakem dan menjadi ijma' ulama dari masa ke masa.
Eksistensi da'i-da'i kondang yang mengaburkan aqidah shahihah ini telah memberikan kontribusi besar atas rapuhnya i'tiqad umat.
Seandainya para da'i itu hidup di zaman para ahli ilmu terdahulu, entah ucapan macam apa yang akan disematkan oleh para ulama di kening para juru dakwah tersebut.
Jaga diri dan keluarga kita.
ditulis oleh Ammi Ahmad
0 comments:
Post a Comment