Abu Jahal, nama aslinya Amr bin Hisyam, Sejak kecil sudah ada tanda
ketokohan. Dia mewarisi sebagian sifat ayahnya yg suka memberi makan
orang2 miskin dan menjamu tamu. Dia awalnya dijuluki dg Abul Hakam,
sebab dikenal dg kecerdasan dan kebijakannya dalam memutuskan perkara.
Di usia mudanya sudah diizinkan ikut dewan musyawarah. Ibnu Qutaibah
berkata, "Orang Quraisy menjadikan Abu Jahal bersama sesepuh Darun
Nadwah, padahal kumisnya belum tumbuh."
.
Darun Nadwah adalah tempat
berkumpulnya para senior Quraisy, syaratnya minimal berumur 40 tahun,
tapi Abu Jahal telah diizinkan ikut ketika umur 30 tahun, sebab punya
keistimewaan tersendiri. Bahkan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam
juga mengetahui itu, sehingga sangat berharap dia masuk islam. Dalam
musnad Imam Ahmad, diriwayatkan bahwa beliau Shallallahu'alaihi wasallam
berdoa, "Ya Allah muliakanlah islam dengan salah satu dari dua lelaki
yang paling Engkau sukai, dengan Abu Jahal atau Umar ibn Khattab." Atau
dalam riwayat Tirmidzi, "Ya Allah, muliakanlah islam dengan Umar bin
Khattab atau Amr bin Hisyam."
.
Sampai di sini, apa iya bisa
dibayangkan Abu Jahal selalu bermuka bengis, kasar, sebagaimana
imajinasi seorang Kiyai? Abu Jahal juga terkadang lebih pakai otak
daripada otot. Ketika Suraqah mengkhianatinya, dia tidak berani
mendatangi apalagi menghajar Suraqah, tapi dia memilih untuk menulis
surat kepada Bani Mudlij agar mengganti Suraqah. Dalam waktu lain,
ketika Utbah bin Rabi'ah pulang ke rumah dalam keadaan ketakutan setelah
mendengar surat Fushshilat, Abu Jahal mengajak orang2 mendatangi rumah
Utbah, tapi bukan mau gebukin, melainkan menawarinya harta, karena dia
khawatir Utbah mulai condong kepada islam.
.
Dia malah tidak
begitu spesial dalam urusan adu fisik, bahkan langsung mati di perang
Badar. Dia ditokohkan lebih karena kecerdasannya, tapi kecerdasan itu
justru dipakainya untuk memusuhi islam. Dan semua yg menentang dakwah
para Nabi biasanya memang dari kalangan tokoh penting yg diperhitungkan.. Surat Al A'raf ayat 60, 66, 75, 88, 103, mengisyaratkan kesamaan tsb, selalu para "pemuka kaum". Fir'aun misalnya, nggak akan diperhitungkan jika cuma tukang pukul, bukan raja, dan gak mungkin jadi raja kalau nggak cerdas.
.
Maka sudah sunnatullah dari masa ke masa, yg menghambat dakwah bukanlah
preman pasar, bukan begal motor, bukan perampok, melainkan justru dari
kalangan intelektual, berwawasan luas, berpikiran terbuka, tulisannya
banyak dikagumi. Maka hendaknya kita waspada. Sebagaimana kata tabi'in
Ibnu Sirin, "Ilmu ini adalah agama, maka perhatikan dari siapa kalian
mengambilnya."
https://www.facebook.com/sunggingraga/posts/10208186131470599
Wednesday, January 18, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment