Tuesday, December 25, 2018

๐Ÿ“… *MENJADIKAN HARI JUMAT LIBUR KERJA TERMASUK BENTUK MENYERUPAI ORANG-ORANG YAHUDI DAN NASRANI*

Tuesday, December 25, 2018 0


✍Syaikh al 'Allamah Abdullah bin Humaid rahimahullah berkata,

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani libur kerja pada hari Sabtu dan orang Nasrani libur kerja hari Ahad. Adapun hari Jumat adalah hari yang paling utama dalam seminggu. Sehingga saat kaum muslimin menjadikan libur kerja pada hari Jumat, maka mereka telah menyerupai orang-orang Yahudi dan Nasrani dalam hal ini.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah mengatakan masalah ini dalam kitab 'Iqtidha' ash Shirath al Mustaqim' dan menyebutkan bahwa tidak sepantasnya kaum muslimin tidak libur kerja pada hari Jumat. Karena hari Jumat adalah hari yang mulia. Hendaknya mereka beramal pada hari ini untuk (kebahagian) akhirat mereka dan bekerja untuk (kebutuhan) dunia mereka serta jangan menyerupai dengan orang selain mereka. Karena sahabat sebelum mereka tidak pernah mengkhususkan hari Jumat dengan tidak bekerja."

๐Ÿ“™Syarh Kitab at Tauhid hal.372

*๐Ÿ”˜ุญูƒู… ุงู„ุนุทู„ุฉ ูˆ ุชุนุทูŠู„ ุงู„ุฃุนู…ุงู„ ูŠูˆู… ุงู„ุฌُู…ُุนَุฉ*

✍ ู‚ุงู„ ุงู„ุดูŠุฎ ุงู„ุนู„ุงู…ุฉ ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู† ุญู…ูŠุฏ ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ : 

ูˆ ุงู„ูŠู‡ูˆุฏ ูŠُุนَุทِّู„ูˆู† ูŠูˆู… ุงู„ุณุจุช ูˆ ุงู„ู†ّุตุงุฑู‰ ูŠُุนَุทِّู„ูˆู† ูŠูˆู… ุงู„ุฃุญุฏ، ูˆ ูŠูˆู… ุงู„ุฌُู…ُุนุฉ ุฃูุถู„ ุฃูŠุงู… ุงู„ุฃُุณุจูˆุน، ูุตุงุฑ ุงู„ู…ุณู„ู…ูˆู† ูŠُุนَุทِّู„ูˆู† ุงู„ุฃุนู…ุงู„ ูŠูˆู… ุงู„ุฌُู…ُุนุฉ ุดุงุจู‡ูˆุง ุงู„ูŠู‡ูˆุฏ ูˆ ุงู„ู†ุตุงุฑู‰ ููŠ ู‡ุฐุง،

 ูˆ ู‚ุฏ ุชูƒู„ู… ุงุจู† ุชูŠู…ูŠุฉ ุนู„ู‰ ู‡ุฐู‡ ุงู„ู…ุณุฃู„ุฉ ููŠ " ุงู‚ุชุถุงุก ุงู„ุตุฑุงุท ุงู„ู…ุณุชู‚ูŠู… "  ูˆ ุฐูƒุฑ ุฃู†ู‡ ู„ุง ูŠู†ุจุบูŠ ู„ู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ุฃู† ูŠُุนุทّู„ูˆุง ุงู„ุฃุนู…ุงู„ ูŠูˆู… ุงู„ุฌُู…ُุนุฉ، ูู‡ูˆ ูŠูˆู…ٌ ุดุฑูŠูٌ ูŠุนู…ู„ูˆู† ููŠู‡ ู„ุขุฎุฑุชู‡ู… ูˆ ูŠุนู…ู„ูˆู† ููŠู‡ ู„ุฏู†ูŠุงู‡ู…، ูˆ ู„ุง ูŠุดุงุจู‡ูˆู† ููŠู‡ ุบูŠุฑู‡ู…، ูุงู†ّ ุงู„ุตุญุงุจุฉ ูˆ ู…ู† ู‚ุจู„ู‡ู… ู„ู… ูŠูƒูˆู†ูˆุง ูŠُุฎَุตِّุตُูˆู† ูŠูˆู… ุงู„ุฌُู…ُุนุฉ ุจุชุฑูƒ ุงู„ุฃุนู…ุงู„" ... 

|[ุดุฑุญ ูƒุชุงุจ ุงู„ุชูˆุญูŠุฏ  (ุตู€ูฃูงูข)]|

Tuesday, December 18, 2018

Bolehkah menguburkan orang jafir di pemakaman kaum muslimin

Tuesday, December 18, 2018 0
LARANGAN MENGUBURKAN ORANG KAFIR DI PEKUBURAN KAUM MUSLIMIN 

Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita adab berziarah pekuburan untuk mengucapkan:

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ุฃَู‡ْู„َ ุงู„ุฏِّูŠَุงุฑِ ู…ِู†َ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠْู†َ ูˆَุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِูŠْู†َ، ูˆَุฅِู†َّุง ุฅِู†ْ ุดَุงุกَ ุงู„ู„ู‡ُ ุจِูƒُู…ْ ู„ุงَุญِู‚ُูˆْู†َ [ูˆَูŠَุฑْุญَู…ُ ุงู„ู„ู‡ُ ุงู„ْู…ُุณْุชَู‚ْุฏِู…ِูŠْู†َ ู…ِู†َّุง ูˆَุงู„ْู…ُุณْุชَุฃْุฎِุฑِูŠْู†َ] ุฃَุณْุฃَู„ُ ุงู„ู„ู‡َ ู„َู†َุง ูˆَู„َูƒُู…ُ ุงู„ْุนَุงูِูŠَุฉَ

"Semoga kesejahteraan untukmu, wahai penduduk kampung (barzakh) dari orang-orang MUKMIN dan MUSLIM. Sesungguhnya kami - insya Allah - akan menyusul (kalian). Semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Aku memohon kepada Allah untuk kami dan kalian agar diberikan keselamatan (dari apa yang tidak diinginkan)" [Diriwayatkan oleh  Muslim, Ibnu Maajah, dan yang lainnya dari Buraidah].

Makna ahlud-diyaar adalah ahlul-maqaabir, para penghuni kubur - dari orang-orang mukmin dan muslim. Oleh karena itu, ucapan ini hanya dikhususkan untuk pekuburan kaum muslimin saja, tidak orang kafir. Tidak ada kemuliaan pada diri mereka (orang-orang kafir) sehingga berhak dimohonkan rahmat dan keselamatan. Bahkan bagi mereka adzab dalam kubur-kuburnya sebagaimana firman Allah ta'ala kepada Fir'aun:

ู†َّุงุฑُ ูŠُุนْุฑَุถُูˆู†َ ุนَู„َูŠْู‡َุง ุบُุฏُูˆًّุง ูˆَุนَุดِูŠًّุง ูˆَูŠَูˆْู…َ ุชَู‚ُูˆู…ُ ุงู„ุณَّุงุนَุฉُ ุฃَุฏْุฎِู„ُูˆุง ุขู„َ ูِุฑْุนَูˆْู†َ ุฃَุดَุฏَّ ุงู„ْุนَุฐَุงุจِ

"Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras" [QS. Ghafir: 46].

Dari sini para ulama beristinbath terlarangnya orang kafir ditanam di pekuburan orang-orang muslim, dan begitu juga dengan sebaliknya.

Al-Manawiy rahimahullah berkata:

ูˆูŠุญุฑู… ุฏูู† ู…ุณู„ู… ููŠ ู…ู‚ุจุฑุฉ ูƒูุงุฑ ูˆุนูƒุณู‡

"Dan diharamkan menguburkan muslim di pekuburan orang-orang kafir, dan juga sebaliknya" [Faidlul-Qadiir, 1/229].

Al-Hijaawiy rahimahullah berkata:

ูˆู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ุฃู† ูŠุฏูู† ุงู„ู…ุณู„ู… ููŠ ู…ู‚ุจุฑุฉ ุงู„ูƒูุงุฑ، ูˆู„ุง ุจุงู„ุนูƒุณ

"Dan tidak boleh menguburkan muslim di pekuburan orang-orang kafir, dan tidak boleh pula sebaliknya" [Al-Iqnaa'. 1/228].

An-Nawawiy rahimahullah berkata :

ุงุชَّูَู‚َ ุฃَุตْุญَุงุจُู†َุง -ุฑَุญِู…َู‡ُู…ْ ุงู„ู„َّู‡ُ- ุนَู„َู‰ ุฃَู†َّู‡ُ ู„َุง ูŠُุฏْูَู†ُ ู…ُุณْู„ِู…ٌ ูِูŠ ู…َู‚ْุจَุฑَุฉِ ูƒُูَّุงุฑٍ، ูˆَู„َุง ูƒَุงูِุฑٌ ูِูŠ ู…َู‚ْุจَุฑَุฉِ ู…ُุณْู„ِู…ِูŠู†َ 

"Kolega-kolega kami dari kalangan ulama Syaafi'iyyah rahimahumullah telah bersepakat  bahwa seorang muslim tidak boleh dikuburkan di pekuburan orang-orang kafir, begitu juga orang kafir tidak boleh dikuburkan di pekuburan orang-orang muslim" [Al-Majmuu', 5/285].

Sekali lagi, orang kafir tidak boleh dikuburkan di pekuburan orang-orang muslim, meskipun orang kafir tersebut mempunyai hubungan baik dengan kaum muslimin. Larangan tersebut tidak menjadi hilang dengan penghilangan simbol-simbolnya (seperti misal salib atau yang lainnya).

Wallaahu a'lam bish-shawwaab.

Friday, December 14, 2018

KISAH GHARANIQ

Friday, December 14, 2018 0



Oleh: Wira Mandiri Bachrun

Kisah Gharaniq adalah kisah di mana kaum musyrikin bersujud bersama Rasulullah. Ketika sedang shalat, kaum musyrikin mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca,

 ุชู„ูƒ ุงู„ุบุฑุงู†ูŠู‚ ุงู„ุนู„ู‰ ، ูˆุฅู† ุดูุงุนุชู‡ู† ู„ุชุฑุฌู‰

"Itulah tiga berhala (gharaaniq) pertama. Sesungguhnya syafa'at ketiganya sangat dinantikan."

Ketika kaum Quraisy mendengar kalimat tersebut, mulai timbul rasa senang pada diri mereka.. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam kemudian meneruskan bacaan Al Qur'an beliau sampai dengan akhir surat. Ketika beliau sujud di akhir ayat surah tersebut, semua orang yang hadir di tempat itu, baik muslim maupun musyrik, ikut bersujud. Orang-orang Quraisy pun bubar dengan keadaan senang atas kejadian tersebut. Mereka mengatakan, "Muhammad telah menyebut sesembahan-sesembahan kita dengan sebutan yang baik."

Berita tentang sujudnya kaum musyrikin Quraisy itu sampai ke telinga kaum muslimin yang berhijrah ke negeri Habasyah. Mereka mengira bahwa kaum musyrikin Quraisy telah masuk Islam. Oleh karena itu, mereka pun kembali ke Makkah pada bulan Syawwal di tahun yang sama. Namun ketika mereka berada di tempat yang tidak berapa jauh dari Makkah, mereka akhirnya mengetahui kisah yang sebenarnya terjadi. Sebagian mereka ada yang kembali lagi ke Habasyah sedangkan sebagian yang lain ada yang memasuki Makkah secara diam-diam atau berlindung di bawah suaka seseorang dari suku Quraisy.[1]

KESHAHIHAN KISAH

Para ulama berbeda pendapat tentang keshahihan kisah ini. Di antara yang menshahihkan kisah ini adalah Al Hafizh Ibnu Hajar, dalam Fathul Bari. Beliau berpendapat bahwasannya hadits tersebut kuat dengan banyak jalan, walaupun sanadnya mursal.

Beliau mengatakan,

ู„َูƒِู†ْ ูƒَุซْุฑَุฉُ ุงู„ุทُّุฑُู‚ِ ุชَุฏُู„ُّ ุนَู„َู‰ ุฃَู†َّ ู„ِู„ْู‚ِุตَّุฉِ ุฃَุตْู„ًุง

 "Akan tetapi banyaknya jalur periwayatan kisah ini menunjukkan bahwa riwayat ini memiliki asal.."[2]

Adapun ulama lain mengatakan bahwa kisah ini merupakan kisah yang batil. Kebatilan kisah ini bisa dlihat dari berbagai sisi:

1. Dari sisi sanad

Al Imam Al Baihaqi rahimahullah berkata,

ู‡ุฐู‡ ุงู„ู‚ุตุฉ ุบูŠุฑ ุซุงุจุชุฉ ู…ู† ุฌู‡ุฉ ุงู„ู†ู‚ู„

"Kisah Gharaniq ini sama sekali tidak masuk akal ditinjau dari sudut pandang penukilannya."[3]

Al Imam Ibnu Khuzaimah rahimahullah berkata,

ู‡ุฐุง ู…ู† ูˆุถุน ุงู„ุฒู†ุงุฏู‚ุฉ

"Sesungguhnya kisah Gharaniq ini termasuk kebohongan yang diciptakan oleh orang-orang zindiq".[4]

Al Imam Al Bazzar rahimahullah berkata,

ู‡ุฐุง ุงู„ุญุฏูŠุซ ู„ุง ู†ุนู„ู…ู‡ ูŠุฑูˆู‰ ุนู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุจุฅุณู†ุงุฏ ู…ุชุตู„

"Aku tidak pernah menjumpai hadits ini diriwayatkan dari Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam dengan sanad yang tersambung".[5]

Asy Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan, 

 ู„ุง ูŠุตุญ ، ุจู„ ู‡ูˆ ุจุงุทู„ ู…ูˆุถูˆุน

"Tidak shahih, bahkan kisah tersebut merupakan kisah bathil lagi maudlu' (palsu)." [6]

2. Kritik dari Sisi Konten

Dari sisi konten, kisah ini memiliki berbagai keganjilan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidaklah mungkin mengucapkan sesuatu dari ayat Al Quran dari hawa nafsu beliau. Di dalam banyak ayat Allah telah menegaskan hal ini. Allah berfirman,

ูˆَู…َุง ูŠَู†ุทِู‚ُ ุนَู†ِ ุงู„ْู‡َูˆَู‰َ

 "Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya" (An-Najm : 3).

 Allah juga berfirman,

ูˆَู„َูˆْู„ุงَ ุฃَู† ุซَุจّุชْู†َุงูƒَ ู„َู‚َุฏْ ูƒِุฏุชّ ุชَุฑْูƒَู†ُ ุฅِู„َูŠْู‡ِู…ْ ุดَูŠْุฆุงً ู‚َู„ِูŠู„ุงً

 "Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka" (Al-Israa' : 74).

ูˆَู„َูˆْ ุชَู‚َูˆّู„َ ุนَู„َูŠْู†َุง ุจَุนْุถَ ุงู„ุฃู‚َุงูˆِูŠู„ِ * ู„ุฃุฎَุฐْู†َุง ู…ِู†ْู‡ُ ุจِุงู„ْูŠَู…ِูŠู†ِ * ุซُู…ّ ู„َู‚َุทَุนْู†َุง ู…ِู†ْู‡ُ ุงู„ْูˆَุชِูŠู†َ

"Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya" (Al Haaqqah : 44-46)

Tidak perlu diragukan lagi bahwa orang yang berpendapat Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam memperbolehkan mengagung-agungkan berhala adalah orang yang telah kufur. Karena sudah sangat maklum bahwa di antara misi beliau shallallaahu 'alaihi wasallam yang terbesar adalah memberantas berhala di muka bumi. 

Jika seandainya kita memungkinkan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bisa salah seperti dalam kisah Gharaniq tersebut, maka artinya syari'at Islam tidak aman dari unsur kealpaan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam. Dengan kata lain, kita juga memiliki anggapan bahwa setiap aturan syari'at dimungkinkan juga mengalami kesalahan sebagaimana yang terjadi pada kisah Gharaniq. Yaitu syaithan telah berhasil menunggangi lisan beliau ketika berbicara. Berarti keyakinan seperti ini sama saja telah membatalkan firman Allah ta'ala,

 ูŠَู€َุฃَูŠّู‡َุง ุงู„ุฑّุณُูˆู„ُ ุจَู„ّุบْ ู…َุข ุฃُู†ุฒِู„َ ุฅِู„َูŠْูƒَ ู…ِู† ุฑّุจّูƒَ ูˆَุฅِู† ู„ّู…ْ ุชَูْุนَู„ْ ูَู…َุง ุจَู„ّุบْุชَ ุฑِุณَุงู„َุชَู‡ُ

 "Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya" (Al Maaidah : 67).

Sehingga jelaslah kebatilan kisah ini.[7]

BEBERAPA PENDAPAT YANG LAIN

Sebagian ulama memiliki pendapat yang berbeda. Al Baghawi misalnya. Beliau tidak menisbahkan ucapan tersebut kepada Rasulullah, akan tetapi syaithanlah yang telah membuat telinga-telinga kaum musyrikin mendengar ucapan tersebut. Rasulullah sendiri tidak mengucapkannya. 

Beliau mengatakan,

ุฃَู†َّ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†َ ุฃَูˆْู‚َุนَ ูِูŠ ู…َุณَุงู…ِุนِ ุงู„ْู…ُุดْุฑِูƒِูŠู†َ ุฐَู„ِูƒَ، ูَุชَูˆَู‡َّู…ُูˆุง ุฃَู†َّู‡ُ ุตَุฏَุฑَ ุนَู†ْ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ، ูˆَู„َูŠْุณَ ูƒุฐู„ูƒ ููŠ ู†ูุณ ุงู„ุฃู…ุฑ، ุจู„ ุฅู†ู…ุง ูƒَุงู†َ ู…ِู†ْ ุตَู†ِูŠุนِ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ู„َุง ู…ِู†ْ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ، ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ุฃَุนْู„َู…ُ

"Syaithan telah membisikkan kalimat tersebut ke dalam pendengaran kaum musyrik, sehingga mereka menduga bahwa kalimat-kalimat tersebut bersumber dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam Padahal kenyataannya tidaklah demikian, melainkan dari ulah syaithan dan perbuatannya bukan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasalam. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui."[8] 

Adapun Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri di dalam Rahiqul Makhtum menyebutkan bahwa ucapan tersebut sengaja dikarang oleh kaum musyrikin Quraisy untuk menutupi rasa malu mereka yang terlanjur ikut bersujud karena mendengar bacaan Al Quran.

Ketika itu tak seorang pun di antara mereka yang dapat menahan dirinya untuk tidak sujud, sehingga merekapun sujud bersama beliau. Sebenarnya, keindahan Al Haq telah meluluhlantakkan kebatuan yang meliputi jiwa-jiwa kaum yang sombong dan suka mengolok-olok ini. Mereka semua tak sanggup menahannya bahkan jatuh bersujud kepada Allah.

Mereka kebingungan dan tak tahu harus berbuat apa, ketika keagungan Kalamullah telah menguasai alam pikiran mereka. Kejadian tersebut mendapatkan kecaman dari teman-teman mereka yang tidak sempat hadir ketika itu. Dengan begitu, mereka merasa inilah pula momen bagi mereka untuk mendustakan Rasulullah dan mencemarkan nama baik beliau dengan membalikkan fakta yang sebenarnya. Mereka menyebarkan berita bahwa Rasulullah mengatakan

ุชู„ูƒ ุงู„ุบุฑุงู†ูŠู‚ ุงู„ุนู„ู‰ ، ูˆุฅู† ุดูุงุนุชู‡ู† ู„ุชุฑุฌู‰

"Itulah tiga berhala (gharaaniq) yang agung. Sesungguhnya syafa'at ketiganya sangat dinantikan."

Berita dusta ini mereka sebarkan agar dapat menjadi alasan sujud mereka bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika itu. [9]

Wallahu a'lam bisshawab.

Catatan Kaki:

[1] Lihat Tafsir Ibnu Katsir, surat Al Hajj ayat 52.

[2] Ibnu Hajar, Fathul Bari, (Beirut, Darul Ma'rifah, 1379 H), jilid 8, hlm. 439.

[3] Muhammad Nashiruddin Al Albani, Nashbul Majaaniq linisfi Qishshatil Gharaaniq, (Riyadh: Al Maktabah Al Islami, 1996), hlm. 46

[4] Ibid.

[5] Ibid, hlm. 56.

[6] Ibid., hlm. 4.

[7] Bantahan-bantahan ini dengan jelas dipaparkan oleh Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani dalam kitab beliau Nashbul Majaaniq linisfi Qishshatil Gharaaniq.

[8] Lihat Tafsir Ibnu Katsir, surat Al Hajj ayat 52.

[9]Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri, Ar Rahiqul Makhtum, (Riyadh: Dar Ibnil Jauzi, 1435 H), hlm. 113.

Monday, December 3, 2018

Monday, December 3, 2018 0
TERJEMAH KITAB AS SYAMAIL MUHAMMADIYAH IMAM TURMUDZI BAG.1



KITAB AS SYAMAIL KARYA IMAM TURMUDZI

bil ikhtishor



1.BENTUK TUBUH RASULULLOH.



«ูƒุงู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู„ูŠุณ ุจุงู„ุทูˆูŠู„ ุงู„ุจุงุฆู†، ูˆู„ุง ุจุงู„ู‚ุตูŠุฑ، ูˆู„ุง ุจุงู„ุฃุจูŠุถ ุงู„ุฃู…ู‡ู‚، ูˆู„ุง ุจุงู„ุขุฏู… ูˆู„ุง ุจุงู„ุฌุนุฏ ุงู„ู‚ุทุท ูˆู„ุง ุจุงู„ุณุจุท، ุจุนุซู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุนู„ู‰ ุฑุฃุณ ุฃุฑุจุนูŠู† ุณู†ุฉ، ูุฃู‚ุงู… ุจู…ูƒุฉ ุนุดุฑ ุณู†ูŠู†، ูˆุจุงู„ู…ุฏูŠู†ุฉ ุนุดุฑ ุณู†ูŠู†، ูˆุชูˆูุงู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุนู„ู‰ ุฑุฃุณ ุณุชูŠู† ุณู†ุฉ، ูˆู„ูŠุณ ููŠ ุฑุฃุณู‡ ูˆู„ุญูŠุชู‡ ุนุดุฑูˆู† ุดุนุฑุฉ ุจูŠุถุงุก».



"Rasulullah saw. bukanlah orang yang berperawakan terlalu tinggi, namun tidak pula pendek. Kulitnya tidak putih bule juga tidak sawo matang. Rambutnya ikal, tidak terlalu keriting dan tidak pula lurus kaku. Beliau diangkat Allah (menjkadi rasul) dalam usia empat puluh tahun. Beliau tingal di Mekkah (sebagai Rasul) sepuluh tahun dan di madinah sepuluh tahun. Beliau pulang ke Rahmatullah dalam usia permulaan enam puluh tahun. Pada kepala dan janggutnya tidak terdapat sampai dua puluh lembar rambut yang telah berwarna putih."(diriwayatkan oleh Abu Raja' Qutaibah bin Sa'id, dari Malik bin Anas, dari Rabi'ah bin Abi `Abdurrahman yang bersumber dari Anas bin Malik r.a)



«ู…ุง ุฑุฃูŠุช ู…ู† ุฐูŠ ู„ู…ุฉ ููŠ ุญู„ุฉ ุญู…ุฑุงุก ุฃุญุณู† ู…ู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡، ู„ู‡ ุดุนุฑ ูŠุถุฑุจ ู…ู†ูƒุจูŠู‡، ุจุนูŠุฏ ู…ุง ุจูŠู† ุงู„ู…ู†ูƒุจูŠู†، ู„ู… ูŠูƒู† ุจุงู„ู‚ุตูŠุฑ ูˆู„ุง ุจุงู„ุทูˆูŠู„».



"Aku tak pernah orang yang berambut panjang terurus rapi, dengan mengenakan pakaian merah, yang lebih tampan dari Rasulullah saw. Rambutnya mencapai kedua bahunya.Kedua bahunya bidang. beliau bukanlah seorang yang berperawakan pendek dan tidak pula terlampau tinggi." (diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Waki',dari Sufyan, Dari Abi Ishaq, yang bersumber dari al Bara bin `Azib r.a)



«ู„ู… ูŠูƒู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุจุงู„ุทูˆูŠู„ ุงู„ู…ู…ุบุท، ูˆู„ุง ุจุงู„ู‚ุตูŠุฑ ุงู„ู…ุชุฑุฏุฏ، ูˆูƒุงู† ุฑุจุนุฉ ู…ู† ุงู„ู‚ูˆู…، ู„ู… ูŠูƒู† ุจุงู„ุฌุนุฏ ุงู„ู‚ุทุท، ูˆู„ุง ุจุงู„ุณุจุท، ูƒุงู† ุฌุนุฏุง ุฑุฌู„ุง، ูˆู„ู… ูŠูƒู† ุจุงู„ู…ุทู‡ู… ูˆู„ุง ุจุงู„ู…ูƒู„ุซู…، ูˆูƒุงู† ููŠ ูˆุฌู‡ู‡ ุชุฏูˆูŠุฑ ุฃุจูŠุถ ู…ุดุฑุจ، ุฃุฏุนุฌ ุงู„ุนูŠู†ูŠู†، ุฃู‡ุฏุจ ุงู„ุฃุดูุงุฑ، ุฌู„ูŠู„ ุงู„ู…ุดุงุด ูˆุงู„ูƒุชุฏ، ุฃุฌุฑุฏ ุฐูˆ ู…ุณุฑุจุฉ، ุดุซู† ุงู„ูƒููŠู† ูˆุงู„ู‚ุฏู…ูŠู†، ุฅุฐุง ู…ุดู‰ ุชู‚ู„ุน ูƒุฃู†ู…ุง ูŠู†ุญุท ููŠ ุตุจุจ، ูˆุฅุฐุง ุงู„ุชูุช ุงู„ุชูุช ู…ุนุง، ุจูŠู† ูƒุชููŠู‡ ุฎุงุชู… ุงู„ู†ุจูˆุฉ، ูˆู‡ูˆ ุฎุงุชู… ุงู„ู†ุจูŠูŠู†، ุฃุฌูˆุฏ ุงู„ู†ุงุณ ุตุฏุฑุง، ูˆุฃุตุฏู‚ ุงู„ู†ุงุณ ู„ู‡ุฌุฉ، ูˆุฃู„ูŠู†ู‡ู… ุนุฑูŠูƒุฉ، ูˆุฃูƒุฑู…ู‡ู… ุนุดุฑุฉ، ู…ู† ุฑุขู‡ ุจุฏูŠู‡ุฉ ู‡ุงุจู‡، ูˆู…ู† ุฎุงู„ุทู‡ ู…ุนุฑูุฉ ุฃุญุจู‡، ูŠู‚ูˆู„ ู†ุงุนุชู‡: ู„ู… ุฃุฑ ู‚ุจู„ู‡ ูˆู„ุง ุจุนุฏู‡ ู…ุซู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…»



"Rasulullah saw. tidak berperawakan terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek. Beliau berperawakan sedang diantara kaumnya. Rambut tidak keriting bergulung dan tidak pula lurus kaku, melainkan ikal bergelombang. Badannya tidak gemuk, dagunya tidak lancip dan wajahnya agak bundar. Kulitnya putih kemerahmerahan. Matanya hitam pekat dan bulu matanya lentik. Bahunya bidang. beliau memiliki bulu lebat yang memanjang dari dada sampai ke pusat. Tapak tangan dan kakinya terasa tebal. Bila Beliau berjalan, berjalan dengan tegap seakanakan Beliau turun ke tempat yang rendah. Bila Beliau berpaling maka seluruh badannya ikut berpaling. Diantara kedua bahunya terdapat Khatamun Nubuwah, yaitu tanda kenabian. Beliau memiliki hati yang paling pemurah diantara manusia. Ucapannya merupakan perkataan yang paling benar diantar semua orang. Perangainya amat lembut dan beliau paling ramah dalam pergaulan.



Barang siapa melihatnya, pastilah akan menaruh hormat padanya. Dan barang siapa pernah berkumpul dengannya kemudian kenal dengannya tentulah ia akan mencintainya. Orang yang menceritakan sifatnya, pastilah akan berkata: "Belum pernah aku melihat sebelum dan sesudahnya orang yang seistimewa Beliau saw."



(Diriwayatkan oleh Ahmad bin `Ubadah ad Dlabi al Bashri, juga diriwayatkan oleh `Ali bin Hujr dan Abu Ja'far bin Muhammad bin al Husein, dari `Isa bin Yunus, dari `Umar bin `Abdullah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari salah seorang putera `Ali bin Abi Thalib k.w. yang bersumber dari `Ali bin Abi Thalib k.w.)



«ุนุฑุถ ุนู„ูŠ ุงู„ุฃู†ุจูŠุงุก، ูุฅุฐุง ู…ูˆุณู‰ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุณู„ุงู… ุถุฑุจ ู…ู† ุงู„ุฑุฌุงู„، ูƒุฃู†ู‡ ู…ู† ุฑุฌุงู„ ุดู†ูˆุกุฉ، ูˆุฑุฃูŠุช ุนูŠุณู‰ ุงุจู† ู…ุฑูŠู… ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุณู„ุงู…، ูุฅุฐุง ุฃู‚ุฑุจ ู…ู† ุฑุฃูŠุช ุจู‡ ุดุจู‡ุง ุนุฑูˆุฉ ุจู† ู…ุณุนูˆุฏ، ูˆุฑุฃูŠุช ุฅุจุฑุงู‡ูŠู… ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุณู„ุงู…، ูุฅุฐุง ุฃู‚ุฑุจ ู…ู† ุฑุฃูŠุช ุจู‡ ุดุจู‡ุง ุตุงุญุจูƒู…، ูŠุนู†ูŠ ู†ูุณู‡، ูˆุฑุฃูŠุช ุฌุจุฑูŠู„ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุณู„ุงู… ูุฅุฐุง ุฃู‚ุฑุจ ู…ู† ุฑุฃูŠุช ุจู‡ ุดุจู‡ุง ุฏุญูŠุฉ».



"Telah diperlihatkan kepadaku para Nabi. Adapun Nabi Musa a.s. bagaikan seorang laki laki dari suku Syanu'ah*. Kulihat pula Nabi `Isa bin Maryan a.s. ternyata orang yang pernah kulihat mirip kepadanya adalah `Urwah bin Mas'ud*, Kulihat pula Nabi Ibranim a.s. ternyata orang yang mirip kepadanya adalah kawan kalian ini (yaitu Nabi saw sendiri). Kulihat jibril ternyata orang yang pernah kulihat mirip kepadanya adalah Dihyah*."



(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'ad dari Laits bin Sa'id, dari Abi Zubair yang bersumber dari Jabir bin `Abdullah r.a.)



«ูƒุงู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฃูู„ุฌ ุงู„ุซู†ูŠุชูŠู†، ุฅุฐุง ุชูƒู„ู… ุฑุฆูŠ ูƒุงู„ู†ูˆุฑ ูŠุฎุฑุฌ ู…ู† ุจูŠู† ุซู†ุงูŠุงู‡».



"Rasulullah mempunyai gigi seri yang renggang. Bila Beliau berbicara terlihat seperti ada cahaya yang memancar keluar antara kedua gigi serinya itu." (Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari Ibrahim bin Mundzir al Hizami, dari `Abdul `Aziz bin Tsabit az Zuhri, dari Ismail bin Ibrahim, dari Musa bin `Uqbah, dari Kuraib yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)



2. BENTUK KHOTAM (tanda/cap)NUBUWWAH



«ุฑุฃูŠุช ุงู„ุฎุงุชู… ุจูŠู† ูƒุชููŠ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุบุฏุฉ ุญู…ุฑุงุก ู…ุซู„ ุจูŠุถุฉ ุงู„ุญู…ุงู…ุฉ».



"Aku pernah melihat khatam (kenabian)…. Ia terletak antara kedua bahu Rasulullah saw. Bentuknya seperti sepotong daging berwarna merah sebesar telur burung dara." (Diriwayatkan oleh Sa'id bin Ya'qub at Thalaqani dari Ayub bin Jabir, dari Simak bin Harb yang bersumber dari Jabir bin Samurah r.a.)



ูƒุงู† ุนู„ูŠ، ุฅุฐุง ูˆุตู ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูุฐูƒุฑ ุงู„ุญุฏูŠุซ ุจุทูˆู„ู‡- ูˆู‚ุงู„: «ุจูŠู† ูƒุชููŠู‡ ุฎุงุชู… ุงู„ู†ุจูˆุฉ، ูˆู‡ูˆ ุฎุงุชู… ุงู„ู†ุจูŠูŠู†».



"Apabila `Ali k.w. menceritakan sifat Rasulullah saw. maka ia akan bercerita panjang lebar. Dan ia akan berkata: `Diantara kedua bahunya terdapat Khatam kenabian, yaitu khatam para Nabi.

(Diriwayatkan oleh Ahmad bin `Ubadah ad Dlabi `Ali bin Hujr dan lainnya, yang mereka terima dari Isa bin Yunus dari `Umar bin `Abdullah, dari `Ibrahim bin Muhammad yang bersumber dari salah seorang putera `Ali bin Abi Thalib k.w.)



ู‚ุงู„ ู„ูŠ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…: «ูŠุง ุฃุจุง ุฒูŠุฏ، ุงุฏู† ู…ู†ูŠ ูุงู…ุณุญ ุธู‡ุฑูŠ»، ูู…ุณุญุช ุธู‡ุฑู‡، ููˆู‚ุนุช ุฃุตุงุจุนูŠ ุนู„ู‰ ุงู„ุฎุงุชู… ู‚ู„ุช: ูˆู…ุง ุงู„ุฎุงุชู…؟ ู‚ุงู„: «ุดุนุฑุงุช ู…ุฌุชู…ุนุงุช».



Dalam suatu riwayat, Alba'bin Ahmar al Yasykuri mengadakan dialog dengan Abu Zaid `Amr bin Akhthab al Anshari r.a. sbb: "Abu Zaid berkata: `Rasulullah saw bersabda kepadaku : `Wahai Abu Zaid mendekatlah kepadaku dan usaplah punggungku'. Maka punggungnya kuusap, dan terasa jari jemariku menyentuh Khatam. Aku (alba' bin Ahmar al Yasykuri) bertanya kepada Abu Zaid: `Apakah Khatam itu?' Abu Zaid menjawab: `kumpulan bulu-bulu.

(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu `Ashim dari `Uzrah bin Tsabit yang bersumber dari Alba'bin Ahmar al Yasykuri)



3. RAMBUT RASULULLOH



ุนَู†ْ ุฃู†َุณِ ุจْู†ِ ู…َุงู„ِูƒٍ، ู‚َุงู„َ: ูƒَุงู†َ ุดَุนَุฑُ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฅِู„َู‰ ู†ِุตْูِ ุฃُุฐُู†َูŠْู‡ِ.



"Rambut Rasulullah saw mencapai pertengahan kedua telinganya." (Diriwayatkan oleh `Ali bin Hujr, dari Ismail bin Ibrahim, dari Humaid yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)



ุนَู†ِ ุงู„ْุจَุฑَุงุกِ ุจْู†ِ ุนَุงุฒِุจٍ، ู‚َุงู„َ: ูƒَุงู†َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…َุฑْุจُูˆุนًุง، ุจَุนِูŠุฏَ ู…َุง ุจَูŠْู†َ ุงู„ْู…ِู†ْูƒَุจَูŠْู†ِ، ูˆَูƒَุงู†َุชْ ุฌُู…َّุชُู‡ُ ุชَุถْุฑِุจُ ุดَุญْู…َุฉَ ุฃُุฐُู†َูŠْู‡ِ.



"Rasulullah saw. adalah seorang yang berbadan sedang, kedua bahunya bidang, sedangkan rambutnya menyentuh kedua daun telinganya." (Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani', dari Abu Qathan, dari Syu'bah dari Abi Ishaq yang bersumber dari al Bara' bin `Azib r.a.)



ุนَู†ْ ู‚َุชَุงุฏَุฉَ، ู‚َุงู„َ: ู‚ُู„ْุชُ ู„ุฃَู†َุณٍ: ูƒَูŠْูَ ูƒَุงู†َ ุดَุนَุฑُ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…؟ ู‚َุงู„َ: ู„َู…ْ ูŠَูƒُู†ْ ุจِุงู„ْุฌَุนْุฏِ، ูˆَู„ุง ุจِุงู„ุณَّุจْุทِ، ูƒَุงู†َ ูŠَุจْู„ُุบُ ุดَุนَุฑُู‡ُ ุดَุญْู…َุฉَ ุฃُุฐُู†َูŠْู‡ِ.



"Rambut Rasulullah saw. tidak terlampau keriting, tidak pula lurus kaku, rambutnya mencapai kedua daun telingannya. "(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Wahab bin Jarir bin Hazim, dari Hazim yang bersumber dari Qatadah)



ุนَู†ِ ุงุจْู†ِ ุนَุจَّุงุณٍ: ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„ู‡ِ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูƒَุงู†َ ูŠُุณْุฏِู„ُ ุดَุนَุฑَู‡ُ، ุญَุฏَّุซَู†َุง ุนَุจْุฏُ ุงู„ู„ู‡ِ ุจْู†ُ ุงู„ْู…ُุจَุงุฑَูƒِ، ุนَู†ْ ูŠُูˆู†ُุณَ ุจْู†ِ ูŠَุฒِูŠุฏَ، ุนَู†ِ ุงู„ุฒُّู‡ْุฑِูŠِّ، ู‚َุงู„َ: ุญَุฏَّุซَู†َุง ุนُุจَูŠْุฏُ ุงู„ู„ู‡ِ ุจْูˆَูƒَุงู†َ ุงู„ْู…ُุดْุฑِูƒُูˆู†َ ูŠَูْุฑِู‚ُูˆู†َ ุฑُุคُูˆุณَู‡ُู…ْ، ูˆَูƒَุงู†َ ุฃَู‡ْู„ُ ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ ูŠُุณْุฏِู„ُูˆู†َ ุฑُุคُูˆุณَู‡ُู…ْ، ูˆَูƒَุงู†َ ูŠُุญِุจُّ ู…ُูˆَุงูَู‚َุฉَ ุฃَู‡ْู„ِ ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ ูِูŠู…َุง ู„َู…ْ ูŠُุคْู…َุฑْ ูِูŠู‡ِ ุจِุดَูŠْุกٍ، ุซُู…َّ ูَุฑَู‚َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฑَุฃْุณَู‡ُ.



)"Sesungguhnya Rasulullah saw., dulunya menyisir rambutnya ke belakang, sedangkan orang-orang musyrik menyisir rambut mereka ke kiri dan ke kanan, dan Ahlul Kitab menyisir rambutnya ke belakang. Selama tidak ada perintah lain, Rasulullah saw. Senang menyesuaikan diri dengan Ahlul Kitab. Kemudian,Rasulullah saw. menyisir rambutnya ke kiri dan ke kanan."(Diriwayatkan oleh Suwaid bin Nashr dari `Abdullah bin al Mubarak, dari Yunus bin Yazid, dari az Zuhri, dari `Ubaidilah bin `Abdullah bin `Utbah, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)



4. cara bersisir Rasululloh



ุนู† ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ ู‚ุงู„: «ูƒุงู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠูƒุซุฑ ุฏู‡ู† ุฑุฃุณู‡ ูˆุชุณุฑูŠุญ ู„ุญูŠุชู‡، ูˆูŠูƒุซุฑ ุงู„ู‚ู†ุงุน ุญุชู‰ ูƒุฃู† ุซูˆุจู‡ ุซูˆุจ ุฒูŠุงุช».





"Rasulullah saw. sering meminyaki rambutnya, menyisir janggutnya dan sering waktu menyisir rambutnya beliau menutupi (bahunya) dengan kain kerudung. Kain kerudung itu demikian berminyak seakan-akan kain tukang minyak."(Diriwayatkan oleh Yusuf bin'Isa, dari Rabi' bin Shabih, dari Yazid bin aban ar Raqasyi*, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)



* Aban ar Raqasyi dikenal sebagai orang yang dinilai munkar periwayatannya. Hadist ini sangat berlawanan dengan kebanyakan hadist shahih, yang menerangkan tentang kebersihan dan penampilan terpuji dari Rasulullah saw. (Muhammad `Afif az Za'bi).



ุนู† ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู† ู…ุบูู„، ู‚ุงู„: «ู†ู‡ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุนู† ุงู„ุชุฑุฌู„ ุฅู„ุง ุบุจุง».



"Rasulullah saw. melarang bersisir kecuali sekali-kali. " (Diriwayatkan oleh Muhammad Basyar, dari Yahya bin Sa'id,dari Hisyam bin Hasan, dari al Hasan Bashri, yang bersumber dari `Abdullah bin Mughaffal r.a.*)



* Yang dilarang ialah bersisir layaknya wanita pesolek.• 'Abdullah bin Mughaffal r.a. dalah sahabat Rasulullah saw. Yang masyhur, ia adalah salah seorang peserta "Bai'tusSyajarah", wafat pada tahun 60 H ada pula yang mengatakan tahun 57 H.



5. uban Rsululloh



ุนู† ู‚ุชุงุฏุฉ ู‚ุงู„: ู‚ู„ุช ู„ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ: ู‡ู„ ุฎุถุจ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…؟ ู‚ุงู„: «ู„ู… ูŠุจู„ุบ ุฐู„ูƒ، ุฅู†ู…ุง ูƒุงู† ุดูŠุจุง ููŠ ุตุฏุบูŠู‡» «ูˆู„ูƒู† ุฃุจูˆ ุจูƒุฑ، ุฎุถุจ ุจุงู„ุญู†ุงุก ูˆุงู„ูƒุชู…».



Qatadah bertanya kepada Anas bin Malik r.a.: "Pernahkah Rasulullah saw. menyemir rambutnya yang telah beruban?" Anas bin Malik menjawab:"Tidaksampai demikian. Hanya beberapa lembar uban saja di pelipisnya. Namun Abu Bakar r.a. pernah mewarnai (rambutnya yang memutih) dengan daun pacar dan katam."



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu Daud, dari Hamman yang bersumber dari Qatadah)

- Katam adalah sejenis tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan untuk memerahi rambut sedangkan warnanya merah tua.



ุนู† ุฃู†ุณ ู‚ุงู„: «ู…ุง ุนุฏุฏุช ููŠ ุฑุฃุณ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูˆู„ุญูŠุชู‡ ุฅู„ุง ุฃุฑุจุน ุน ุดุฑุฉ ุดุนุฑุฉ ุจูŠุถุงุก».

anas berkata : " tiadalah aku menghitung di kepala Rasululloh shollallohu alaihi wasallam dan jg jenggotnya kecuali ada 14 rambut berwarna putih."



(diriwayatkan oleh ishaq bin mansur, dari yahya bin musa, keduanya dari abdurrazzak, dari ma'mar, dari tsabit bersumber dari anas binmalik )



ุนู† ุงุจู† ุนุจุงุณ ู‚ุงู„: ู‚ุงู„ ุฃุจูˆ ุจูƒุฑ: ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡، ู‚ุฏ ุดุจุช، ู‚ุงู„: «ุดูŠุจุชู†ูŠ ู‡ูˆุฏ، ูˆุงู„ูˆุงู‚ุนุฉ، ูˆุงู„ู…ุฑุณู„ุงุช، ูˆุนู… ูŠุชุณุงุกู„ูˆู†، ูˆุฅุฐุง ุงู„ุดู…ุณ ูƒูˆุฑุช».



Dalam suatu riwayat Ibnu `Abbas r.a. mengemukakan: Abu Bakar r.a. berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh Anda telah beruban!" Rasulullah saw. bersabda:"Surah Hud, Surah al Waqi'ah, Surah al Mursalat, Surah Amma Yatasa'alun dan Surah Idzasy-Syamsu kuwwirat, menyebabkan aku beruban."



(Diriwayatkan oleh Abu Kuraib Muhammad bin al A'la, dari Mu'awiyah bin Hisyam, dari Syaiban, dari Ishaq, dari Ikrimah, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)



6. semir rambut Rasululloh



ุนู† ุงู„ุฌู‡ุฏู…ุฉ، ุงู…ุฑุฃุฉ ุจุดุฑ ุงุจู† ุงู„ุฎุตุงุตูŠุฉ، ู‚ุงู„ุช: «ุฃู†ุง ุฑุฃูŠุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠุฎุฑุฌ ู…ู† ุจูŠุชู‡ ูŠู†ูุถ ุฑุฃุณู‡ ูˆู‚ุฏ ุงุบุชุณู„، ูˆุจุฑุฃุณู‡ ุฑุฏุน ู…ู† ุญู†ุงุก» ุฃูˆ ู‚ุงู„: «ุฑุฏุบ» ุดูƒ ููŠ ู‡ุฐุง ุงู„ุดูŠุฎ.



Al Jahdzamah r.a., isteri Busyair bin al Khaskhashiyyah pernah bercerita: "Aku melihat Rasulullah saw. keluar dari rumahnya mengibaskan rambut sehabis mandi. Dan di kepalanya terdapat bekas daun inai", atau "bekas celupan"(rawi ragu).



(Diriwayatkan oleh Ibrahim bin Harun, dari Nadlr bin Zararah*, dari Abi Jinab*, dari Iyad bin Laqith, yang bersumber dari Jahdzamah r.a.)



ุนู† ุฃู†ุณ ู‚ุงู„: «ุฑุฃูŠุช ุดุนุฑ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ุฎุถูˆุจุง».



. "Aku melihat rambut Rasulullah saw. disemir."

(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari `Amr bin `Ashim, dari Hammad bin Salamah, dari Humaid, yang bersumber dari Anas r.a.)



7. celak mata Rasululloh



ุนู† ุงุจู† ุนุจุงุณ، ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ุงู„: «ุงูƒุชุญู„ูˆุง ุจุงู„ุฅุซู…ุฏ ูุฅู†ู‡ ูŠุฌู„ูˆ ุงู„ุจุตุฑ، ูˆูŠู†ุจุช ุงู„ุดุนุฑ».

ูˆุฒุนู… «ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูƒุงู†ุช ู„ู‡ ู…ูƒุญู„ุฉ ูŠูƒุชุญู„ ู…ู†ู‡ุง ูƒู„ ู„ูŠู„ุฉ ุซู„ุงุซุฉ ููŠ ู‡ุฐู‡، ูˆุซู„ุงุซุฉ ููŠ ู‡ุฐู‡».



Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a. dikemukakan: Sesungguhnya Nabi saw. bersabda: "Bercelaklah kalian dengan Itsmid*, karena ia dapat mencerahkan pengliahatan dan menumbuhkan bulu mata."

Sungguh Nabi saw. Mempunyai tempat celak mata yang digunakannya untuk bercelak pada setiap malam. Tiga olesan di sini dan tiga olesan di sini."



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Humaid ar Razi, dari Abu Daud at Thayalisi, dari Abbad bin Manshur, dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)

* Itsmid adalah batu celak biasanya berupa serbuk. Warnanya hitam atau biru. Serbuk itsmid dioleskan pada bulu mata atau disapukan di sekeliling mata.

* Yang dimaksud di sini adalah tiga olesan di mata sebelah kanan dan tiga olesan di mata sebelah kiri.



8. pakaian Rasululloh



ุนู† ุฃู… ุณู„ู…ุฉ، ู‚ุงู„ุช: «ูƒุงู† ุฃุญุจ ุงู„ุซูŠุงุจ ุฅู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุงู„ู‚ู…ูŠุต».



"Pakaian yang paling disenangi Rasulullah saw. adalah Gamis."

(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Humaid ar Razi, dari al Fadhal bin Musa, diriwayatkan pula oleh Abu Tamilah dan Zaid bin Habab, ketiganya menerima dari `Abdul Mu'min bin Khalid, dari `Abdullah bin Buraidah, yang bersumber dari Ummu Salamah r.a.)



ุนู† ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ، ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฎุฑุฌ ูˆู‡ูˆ ูŠุชูƒุฆ ุนู„ู‰ ุฃุณุงู…ุฉ ุจู† ุฒูŠุฏ ุนู„ูŠู‡ ุซูˆุจ ู‚ุทุฑูŠ ู‚ุฏ ุชูˆุดุญ ุจู‡، ูุตู„ู‰ ุจู‡ู…



"Sesungguhnya Nabi saw. keluar (dari rumahnya) dengan bertelekan kepada `Usamah bin Zaid. Beliau memakai pakaian Qithri yang diselempangkan di atas bahunya, kemudian beliau shalat bersama mereka."



(Diriwayatkan oleh `Abd bin Humaid , dari Muhammad bin al Fardhal, dari Hammad bin Salamah, dari Habib bin as Syahid, dari al Hasan, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)

* Qithri adalah sejenis kain yang terbuat dari katun yang kasar. Kain ini berasal dari Bahrain tepatnya dari Qathar



ุนู† ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ ู‚ุงู„: «ูƒุงู† ุฃุญุจ ุงู„ุซูŠุงุจ ุฅู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠู„ุจุณู‡ ุงู„ุญุจุฑุฉ».

rDalam sebuah riwayat Anas bin Malik r.a. mengemukakan: "Pakaian yang paling disenangi Rasulullah saw. ialah kain Hibarah*."



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Mu'adz bin Hisyam dari ayahnya, dari Qatadah, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)

* Kain Hibarah ialah kain keluaran Yaman yang terbuat dari katun.



ุนู† ุงุจู† ุนุจุงุณ ู‚ุงู„: ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…: «ุนู„ูŠูƒู… ุจุงู„ุจูŠุงุถ ู…ู† ุงู„ุซูŠุงุจ ู„ูŠู„ุจุณู‡ุง ุฃุญูŠุงุคูƒู…، ูˆูƒูู†ูˆุง ููŠู‡ุง ู…ูˆุชุงูƒู…، ูุฅู†ู‡ุง ู…ู† ุฎูŠุฑ ุซูŠุงุจูƒู…».



."Rasulullah saw. bersabda: "Hendaklah kalian berpakaian putih, untuk dipakai sewaktu hidup. Dan jadikanlah ia kain kafan kalian sewaktu kalian mati. Sebab kain putih itu sebaik- baik pakaian bagi kalian."



(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'id, dari Basyar bin al Mufadhal, dari `Utsman Ibnu Khaitsam, dari Sa'id bin Jubeir, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)



ุนู† ุณู…ุฑุฉ ุจู† ุฌู†ุฏุจ ู‚ุงู„: ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…: «ุงู„ุจุณูˆุง ุงู„ุจูŠุงุถ؛ ูุฅู†ู‡ุง ุฃุทู‡ุฑ ูˆุฃุทูŠุจ، ูˆูƒูู†ูˆุง ููŠู‡ุง ู…ูˆุชุงูƒู…».



"Rasulullah saw. bersabda : "Pakailah pakaian putih, karena ia lebih suci dan lebih bagus. Juga kafankanlah ia pada orang yang meninggal diantara kalian."



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari `Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan, dari Habib bin Abi Tsabit, dari Maimun bin Abi Syabib yang bersumber dari Samurah bin Jundub r.a.)

9. khuf Rasululloh



ุนู† ุงุจู† ุจุฑูŠุฏุฉ، ุนู† ุฃุจูŠู‡، ุฃู† ุงู„ู†ุฌุงุดูŠ ุฃู‡ุฏู‰ ู„ู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฎููŠู† ุฃุณูˆุฏูŠู† ุณุงุฐุฌูŠู†، ูู„ุจุณู‡ู…ุง ุซู… ุชูˆุถุฃ ูˆู…ุณุญ ุนู„ูŠู‡ู…ุง.



"Sesungguhnya raja *an-Najasyi menghadiahkan sepasang khuf hitam pejat kepada Nabi saw. lalu Nabi saw. memakainya dan kemudian ia berwudlu dengan (hanya) menyapu keduanya (yakni tidak membasuh kaki)."



(Diriwayatkan oleh Hinad bin Siri, dari Waki', dari Dalham bin Shalih, dari Hujair bin `Abdullah, dari putera Buraidah, yang bersumber dari Buraidah r.a.)



* Khuf ialah sejenis kaos kaki tapi terbuat dari kulit binatang. Khuf dibuat amat tipis dan tingginya menutupi mata kaki. Khuf biasanya hanya digunakan pada musim dingin untuk mencegah agar kulit kaki tidak pecah-pecah. Biasanya, orang memakai khuf ketika musafir di musim dingin dan masih memakai sepatu luar lagi.

Sepatu ini namanya "jurmuq".

Para Ulama Indonesia sering menggunakan istilah Muzah untuk terjemahan khuf. Tapi kadangkadang diterjemahkan juga dengan "sepatu khuf".



* An najasyi menurut literature barat umumnya disebut Negust. Negust adalah gelar raja-raja di Abesina (Habsyi), sekarang dikenal "Ethiopia".



10. sendal Rasululloh



ุนู† ู‚ุชุงุฏุฉ ู‚ุงู„: ู‚ู„ุช ู„ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ: ูƒูŠู ูƒุงู† ู†ุนู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…؟ ู‚ุงู„: «ู„ู‡ู…ุง ู‚ุจุงู„ุงู†».



"Bagaimanakah sandal Rasulullah saw. itu?" Anas menjawab : "Kedua belahnya mempunyai tali qibal*."



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu Daud at Thayalisi, dari Hamman yang bersumber dari Qatadah)

* Tali qibal adalah tali sandal yang bersatu pada bagian mukanya dan terjepit di antara dua jari kaki



ุนู† ุฃุจูŠ ู‡ุฑูŠุฑุฉ، ุฃู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ุงู„: «ู„ุง ูŠู…ุดูŠู† ุฃุญุฏูƒู… ููŠ ู†ุนู„ ูˆุงุญุฏุฉ، ู„ูŠู†ุนู„ู‡ู…ุง ุฌู…ูŠุนุง ุฃูˆ ู„ูŠุญูู‡ู…ุง ุฌู…ูŠุนุง»



"Janganlah diantara kalian berjalan dengan sandal sebelah. Hendaklah memakai keduanya atau tdk memakai keduanya "

(Diriwayatkan oleh Ishaq bin Musa al Anshari, dari Ma'an, dari Malik, dari Abiz Zinad, dari al A'raj yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)



ุนู† ุฌุงุจุฑ، ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู†ู‡ู‰ ุฃู† ูŠุฃูƒู„، ูŠุนู†ูŠ ุงู„ุฑุฌู„، ุจุดู…ุงู„ู‡، ุฃูˆ ูŠู…ุดูŠ ููŠ ู†ุนู„ ูˆุงุญุฏุฉ.



"Sesungguhnya Nabi saw. melarang seorang laki-laki makan dengan tangan kiri dan berjalan dengan sandal sebelah."



(Diriwayatkan oleh Ishaq bin Musa, dari Ma'an, dari Malik, dari Abi Zubair, yang bersumber dari Jabir r.a.)



ุนู† ุฃุจูŠ ู‡ุฑูŠุฑุฉ، ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ุงู„: «ุฅุฐุง ุงู†ุชุนู„ ุฃุญุฏูƒู… ูู„ูŠุจุฏุฃ ุจุงู„ูŠู…ูŠู†، ูˆุฅุฐุง ู†ุฒุน ูู„ูŠุจุฏุฃ ุจุงู„ุดู…ุงู„، ูู„ุชูƒู† ุงู„ูŠู…ูŠู† ุฃูˆู„ู‡ู…ุง ุชู†ุนู„ ูˆุขุฎุฑู‡ู…ุง ุชู†ุฒุน».



"Sesungguhnya Nabi saw. bersabda : "Bila salah seorang diantara kalian hendak memakai sandal hendaklah ia memulainya dari yang sebelah kanan. Dan bila ia melepasnya, maka hendaklah dimulai dari yang sebelah kiri. Hendaklah posisi kanan dijadikan yang pertama kali dipasangi sandaldan yang terakhir kali dilepas."



(Diriwayatkan oleh Qutaibah, dari Malik, dan diriwayatkan pula oleh Ishaq bin Musa ,dari Ma'an, dari Malik, dari Abu Zinad, dari A'raj yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)



11. cincin Rasululloh



ุนู† ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ ู‚ุงู„: «ูƒุงู† ุฎุงุชู… ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ู† ูˆุฑู‚، ูˆูƒุงู† ูุตู‡ ุญุจุดูŠุง».



"Cincin Rasulullah saw. terbuat dari perak sedangkan batu matanya dari Abessina (Habsyi)".



(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'id dan sebagainya, dari `Abdullah bin Wahab, dari Yunus, dari Ibnu Syihab, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)



ุนู† ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ ู‚ุงู„: «ู„ู…ุง ุฃุฑุงุฏ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฃู† ูŠูƒุชุจ ุฅู„ู‰ ุงู„ุนุฌู… ู‚ูŠู„ ู„ู‡: ุฅู† ุงู„ุนุฌู… ู„ุง ูŠู‚ุจู„ูˆู† ุฅู„ุง ูƒุชุงุจุง ุนู„ูŠู‡ ุฎุงุชู…، ูุงุตุทู†ุน ุฎุงุชู…ุง ููƒุฃู†ูŠ ุฃู†ุธุฑ ุฅู„ู‰ ุจูŠุงุถู‡ ููŠ ูƒูู‡».



"Tatkala Rasulullah saw. hendak menulis surat kepada penguasa bangsa `Ajam (asing), kepadanya diberitahukan: "Sungguh bangsa `Ajam tidak akan menerimanya, kecuali surat yang memakai cap. Maka Nabi saw. dibuatkan sebuah cincin (untuk cap surat). Terbayanglah dalam benakku putihnya cincin itu di tangan Rasulullah saw."



(Diriwayatkan oleh Ishaq bin Manshur, dari Mu'adz bin Hisyam, dari ayahnya, dari Qatadah, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)



ุนู† ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ ู‚ุงู„: «ูƒุงู† ู†ู‚ุด ุฎุงุชู… ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…: ู…ุญู…ุฏ ุณุทุฑ، ูˆุฑุณูˆู„ ุณุทุฑ، ูˆุงู„ู„ู‡ ุณุทุฑ».



."Ukiran yang tertera di cincin Rasulullah saw adalah "Muhammad" satu baris ,"Rasul" satu baris, dan "Allah" satu baris".



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Yahya, dari Muhammad bin `abdullah al Anshari, dari ayahnya, dari Tsumamah, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)



ุนู† ุงุจู† ุนู…ุฑ ู‚ุงู„: «ุงุชุฎุฐ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฎุงุชู…ุง ู…ู† ูˆุฑู‚، ููƒุงู† ููŠ ูŠุฏู‡ ุซู… ูƒุงู† ููŠ ูŠุฏ ุฃุจูŠ ุจูƒุฑ، ูˆูŠุฏ ุนู…ุฑ، ุซู… ูƒุงู† ููŠ ูŠุฏ ุนุซู…ุงู†، ุญุชู‰ ูˆู‚ุน ููŠ ุจุฆุฑ ุฃุฑูŠุณ ู†ู‚ุดู‡: ู…ุญู…ุฏ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡».



" rasululloh membuat cincin dari perak, dulu ditangan Rasul, kemudian ditangan abu bakar, dan tangan umar, kemudian ditangan usman hingga terjatuh di sumur aris, ukiran cincin tersebut bertiliskan " Muhammad Rasululloh "



( diriwayatkan oleh ishaq bin mansur dari abdulloh bin numair dari ubaidillah bin umar dari nafi' dari ibnu umar )



12. cara bercincin Rasululloh



ุนู† ุนู„ูŠ ุจู† ุฃุจูŠ ุทุงู„ุจ: ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูƒุงู† ูŠู„ุจุณ ุฎุงุชู…ู‡ ููŠ ูŠู…ูŠู†ู‡



"Sesungguhnya Nabi saw. memakai cincin di jari tangan kanannya."



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Sahl bin `Asakir al Baghdadi, dan diriwayatkan pula oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, keduanya menerima dari Yahya bin Hisan, dari Sulaiman bin Bilal, dari Syarik bin `Abdullah bin Abi Namir, dari Ibrahim bin `Abdullah bin Hunain, dari bapaknya, yang bersumber dari `Ali bin Abi Thalib k.w.)



13. pedang Rasululloh



ุนู† ุฃู†ุณ ู‚ุงู„: «ูƒุงู†ุช ู‚ุจูŠุนุฉ ุณูŠู ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ู† ูุถุฉ».



"Salut hulu pedang Rasulullah saw. terbuat dari perak."



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Wahab bin Jarir, dari ayahnya dari Qatadah, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)



ุนู† ุงุจู† ุณูŠุฑูŠู† ู‚ุงู„: «ุตู†ุนุช ุณูŠููŠ ุนู„ู‰ ุณูŠู ุณู…ุฑุฉ ุจู† ุฌู†ุฏุจ، ูˆุฒุนู… ุณู…ุฑุฉ ุฃู†ู‡ ุตู†ุน ุณูŠูู‡ ุนู„ู‰ ุณูŠู ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูˆูƒุงู† ุญู†ููŠุง»



"Samurah mengaku bahwa ia membuat pedangnya meniru pedang Rasulullah saw. Sedangkan pedang Rasulullah saw. itu berbentuk Hanafiyya*."



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin syuja' al Baghdad, dari Abu `Ubaidah al Haddad, dari `Utsman bin Sa'id, yang bersumber dari Ibnu Sirin r.a.)



* Pedang Hanafiyya adalah pedang yang di buat oleh suku Bani Hanifah. Pedang buatan Bani Hanafiah terkenal bagus dan halus pembuatannya.



14. baju besi Rasululloh



ุนู† ุงู„ุณุงุฆุจ ุจู† ูŠุฒูŠุฏ، «ุฃู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูƒุงู† ุนู„ูŠู‡ ูŠูˆู… ุฃุญุฏ ุฏุฑุนุงู†، ู‚ุฏ ุธุงู‡ุฑ ุจูŠู†ู‡ู…ุง».



"Sesungguhnya Rasulullah saw. pada waktu ghazwah Uhud memakai dua baju besi. Sungguh beliau memakai keduanya secara rangkap."



(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi `Umar, dari Shufyan bin `Uyainah, dari Yazid bin Khushaifah, yang bersumber dari Saib bin Yazid)



15. topi besi Rasululloh



ุนู† ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ: ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฏุฎู„ ู…ูƒุฉ ูˆุนู„ูŠู‡ ู…ุบูุฑ، ูู‚ูŠู„ ู„ู‡: ู‡ุฐุง ุงุจู† ุฎุทู„ ู…ุชุนู„ู‚ ุจุฃุณุชุงุฑ ุงู„ูƒุนุจุฉ، ูู‚ุงู„: «ุงู‚ุชู„ูˆู‡».





"Sewaktu Rasulullah saw. memasuki kota Mekkah (dihari Pembebasan), beliau memakai topi besi. Kemudian ditunjukkan orang kepadanya : `ini Ibnu Khathal* bersembunyi di dinding Ka'bah (disebabkan takut). Nabi saw. bersabda : "Bunuhlah dia!"



(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'id, dari Malik bin Anas, dari Ibnu Syihab, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)

Sebenarnya terjemahan topi besi tersebut kurang tepat sebab yang dimaksud topi besi di sini adalah rantai besi yang dijalin rapi, dibuat dengan ukuran kepala kemudian di pasang di dalam kopiah.



# Ibnu Khatal ialah seorang dari empat penjahat yang amat memusuhi Islam dan tidak mendapatkan pengampunan umum dari Rasulullah saw. Tiga lainnya ialah Huwairits bin Nuqaid, `Abdullah bin Abi Sarh dan Muqais bin Shababah. Namun, sebelum eksekusi, `Abdullah bin Abi Sarh masuk Islam. Dengan demikian `Abdullah bin Abi Sarh selamat dari hukuman.

16. surban Rasululloh



ุนู† ุฌุงุจุฑ ู‚ุงู„: «ุฏุฎู„ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ูƒุฉ ูŠูˆู… ุงู„ูุชุญ ูˆุนู„ูŠู‡ ุนู…ุงู…ุฉ ุณูˆุฏุงุก».



"Nabi saw. memasuki kota Mekkah pada waktu pembebasan kota Mekkah, beliau memakai serban hitam."



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari `Abdurrahman bin Mahdi, dari Hammad bin Salamah. Hadist inipun diriwayatkan pula oleh Mahmud bin Ghailan, dari Waki', dari Hammad bin Salamah, dari Abi Zubair, yang bersumber dari Jabir r.a.)



ุนู† ุฌุนูุฑ ุจู† ุนู…ุฑูˆ ุจู† ุญุฑูŠุซ، ุนู† ุฃุจูŠู‡، «ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฎุทุจ ุงู„ู†ุงุณ ูˆุนู„ูŠู‡ ุนู…ุงู…ุฉ ุณูˆุฏุงุก».



"Sesungguhnya Nabi saw. berpidato da hadapan umat, beliau memakai serban hitam."



(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dan diriwayatkan pula oleh Yusuf bin `Isa, keduanya menerima dari Waki', dari Musawir al Waraq, dari Ja'far bin `Amr bin Huraits,yang bersumber dari bapaknya.)



17. sarung Rasululloh



ุนู† ุฃุจูŠ ุจุฑุฏุฉ ู‚ุงู„: ุฃุฎุฑุฌุช ุฅู„ูŠู†ุง ุนุงุฆุดุฉ، ูƒุณุงุก ู…ู„ุจุฏุง ูˆุฅุฒุงุฑุง ุบู„ูŠุธุง، ูู‚ุงู„ุช: «ู‚ุจุถ ุฑูˆุญ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ููŠ ู‡ุฐูŠู†».



"'Aisyah r.a. memperlihatkan kepada kami pakaian yang telah kumal serta sarung yang kasar, seraya berkata :"Rasulullah saw. dicabut ruhnya sewaktu memakai kedua pakaian ini".



(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani', dari Ismail, dari Ayub, dari Humaid bin Hilal, dari Abi Burdah yang bersumber dari bapaknya).



ุนู† ุฅูŠุงุณ ุจู† ุณู„ู…ุฉ ุจู† ุงู„ุฃูƒูˆุน، ุนู† ุฃุจูŠู‡ ู‚ุงู„: ูƒุงู† ุนุซู…ุงู† ุจู† ุนูุงู†، ูŠุฃุชุฒุฑ ุฅู„ู‰ ุฃู†ุตุงู ุณุงู‚ูŠู‡، ูˆู‚ุงู„: «ู‡ูƒุฐุง ูƒุงู†ุช ุฅุฒุฑุฉ ุตุงุญุจูŠ»، ูŠุนู†ูŠ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู….





"'Utsman bin Affan r.a. memakai sarung yang tingginya mencapai setengah betisnya. `Utsman berkata : "Demikianlah cara bersarung sahabatku (yakni Nabi saw.)".



(Diriwayatkan oleh Suwaid bin Nashr, dari `Abdullah bin al Mubarak, dari Musa bin `Ubaidah, dari Ayas bin Salamah bin al Akwa' yang bersumber dari bapaknya).



ุนู† ุญุฐูŠูุฉ ุจู† ุงู„ูŠู…ุงู† ู‚ุงู„: ุฃุฎุฐ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุจุนุถู„ุฉ ุณุงู‚ูŠ ุฃูˆ ุณุงู‚ู‡ ูู‚ุงู„: «ู‡ุฐุง ู…ูˆุถุน ุงู„ุฅุฒุงุฑ، ูุฅู† ุฃุจูŠุช ูุฃุณูู„، ูุฅู† ุฃุจูŠุช ูู„ุง ุญู‚ ู„ู„ุฅุฒุงุฑ ููŠ ุงู„ูƒุนุจูŠู†».



"Rasulullah saw. memegang otot betis kakiku dan betis kakinya, lalu bersabda: "inilah tempat batas sarung. Jika kau tidak suka di sini, maka boleh juga diturunkan lagi. Jika kau tidak suka juga, maka tidak ada hak lagi bagi sarungmenutup kedua mata kaki".



(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'id, dari Abul Ahwash, dari Abi Ishaq, dari Muslim binNadzir, yang bersumber dari Hudzaifah Ibnul Yaman r.a.)



18. cara berjalan Rasululloh



ุนู† ุฃุจูŠ ู‡ุฑูŠุฑุฉ ู‚ุงู„: «ูˆู„ุง ุฑุฃูŠุช ุดูŠุฆุง ุฃุญุณู† ู…ู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูƒุฃู† ุงู„ุดู…ุณ ุชุฌุฑูŠ ููŠ ูˆุฌู‡ู‡، ูˆู…ุง ุฑุฃูŠุช ุฃุญุฏุง ุฃุณุฑุน ููŠ ู…ุดูŠุชู‡ ู…ู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูƒุฃู†ู…ุง ุงู„ุฃุฑุถ ุชุทูˆู‰ ู„ู‡ ุฅู†ุง ู„ู†ุฌู‡ุฏ ุฃู†ูุณู†ุง ูˆุฅู†ู‡ ู„ุบูŠุฑ ู…ูƒุชุฑุซ».



"Tiada satupun kulihat lebih indah daripada Rasulullah saw., seolah-olah mentari beredar di wajahnya. Juga tiada seorangpun yang kulihat lebih cepat jalannya daripada Rasulullah saw., seolah-olah bumi ini dilipat-lipat untuknya. sungguh, kami harus bersusah payah melakukan hal itu, sedangkan Rasulullah saw. Tidak mempehatikankan. "



(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'id, dari Ibnu Luhai'fah, dari Abi Yunus, yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)



ุนู† ุนู„ูŠ ุจู† ุฃุจูŠ ุทุงู„ุจ ู‚ุงู„: «ูƒุงู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฅุฐุง ู…ุดู‰ ุชูƒูุฃ ุชูƒูุคุง ูƒุฃู†ู…ุง ูŠู†ุญุท ู…ู† ุตุจุจ».



"Bila Nabi saw. berjalan, maka ia berjalan dengan merunduk seakan-akan jalanan menurun."



(Diriwayatkan oleh Shufyan bin Waki', dari ayahnya, dari al Masudi, dari `Utsman bin Muslim bin Hurmuz, dari Nafi' bin Jubair bin Muth'im, yang bersumber dari `Ali bin Abi Thalib k.w.)



19 . kain penyeka Rasululloh



ุนู† ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ ู‚ุงู„: «ูƒุงู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠูƒุซุฑ ุงู„ู‚ู†ุงุน ูƒุฃู† ุซูˆุจู‡ ุซูˆุจ ุฒูŠุงุช».



"Rasulullah saw.sering menyeka (minyak di kepalanya), seakan-akan kain penyeka kepalanya seperti kain penyeka tukang minyak."



(Diriwayatkan oleh Yusuf bin `Isa, dari Waki', dari Rabi' bin Shabih, dari *Yazid bin Aban ar Raqasi, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)



# Yazid bin Aban ar Raqasy dikenal sebagai orang yang dinilai munkar periwatannya. Hadits ini sangat berlawanan dengan hadist Shahih, yang menerangkan tentang kebersihan dan penampilan terpuji dari Rasulullah saw. (Muhammad `Afif az Za'bi)





20. sikap duduk Rasululloh



ุฃู†ู‡ุง ุฑุฃุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ููŠ ุงู„ู…ุณุฌุฏ ูˆู‡ูˆ ู‚ุงุนุฏ ุงู„ู‚ุฑูุตุงุก ู‚ุงู„ุช: «ูู„ู…ุง ุฑุฃูŠุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุงู„ู…ุชุฎุดุน ููŠ ุงู„ุฌู„ุณุฉ ุฃุฑุนุฏุช ู…ู† ุงู„ูุฑู‚».



"Ia (Qabilah) melihat Rasulullah saw. di masjid sedang duduk *qurfasha."

Qabilah berkata :"Manakala aku melihat Rasulullah saw. sedang duduk dengan khusyu', maka akupun dibawa oleh perasaan takjub karena wibawanya."



(Diriwayatkan oleh'Abd bin Humaid, dari `Affan bin Muslim, dari `Abdullah bin Hasan, dari kedua orang anaknya, yang bersumber dari Qabilah binti Makhramah)



• Duduk Qurfasha yakni duduk bertumpu pada pinggul, kedua paha merapat ke perut dan tangan memegang betis.



ุนู† ุนู…ู‡، «ุฃู†ู‡ ุฑุฃู‰ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ุณุชู„ู‚ูŠุง ููŠ ุงู„ู…ุณุฌุฏ ูˆุงุถุนุง ุฅุญุฏู‰ ุฑุฌู„ูŠู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ุฃุฎุฑู‰».





"Sesungguhnya ia melihat Rasulullah saw. berbaring telentang di masjid, dan salah satu kakinya ditumpangkan pada kaki lainnya."



(Diriwayatkan oleh Sa'id bin `Abdurrahman al Makhzumi dan lainnya, mereka menerima dari Sufyan, dari Zuhri, dari `Abbad bin Tamim yang bersumber dari pamannya*)



• Ia adalah `Abdullah bin Zaid bin `Ashim bin Muhammad, ia adalah seorang sahabat dan dikatakan bahwa ia yang membunuh Musailamah al Kadzdzab (Nabi palsu)



ุนู† ุฌุฏู‡ ุฃุจูŠ ุณุนูŠุฏ ุงู„ุฎุฏุฑูŠ ู‚ุงู„: «ูƒุงู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฅุฐุง ุฌู„ุณ ููŠ ุงู„ู…ุณุฌุฏ ุงุญุชุจู‰ ุจูŠุฏูŠู‡».



"Apabila Rasulullah saw. duduk di *masjid, maka ia duduk secara *ihtiba dengan kedua tangannya."



(Diriwayatkan oleh Salamah bin Syabib, dari `Abdullah bin Ibrahim al Madini, dari Ishaq bin Muhammad al Anshari, dari Rabih bin `Abdurrahman bin Abi Sa'id, dari bapaknya yang bersumber dari kakeknya Abi Sa'id al Khudri r.a)



• Ihtaba adalah duduk Qurfasha sambil bersandar



21. tempat bertelekan Rasululloh



ุนู† ุฌุงุจุฑ ุจู† ุณู…ุฑุฉ ู‚ุงู„: «ุฑุฃูŠุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ุชูƒุฆุง ุนู„ู‰ ูˆุณุงุฏุฉ ุนู„ู‰ ูŠุณุงุฑู‡».



"Aku pernah melihat Rasulullah saw. duduk bertelekan pada sebuah bantal di sebelah kirinya."



(Diriwayatkan oleh `Abbas bin Muhammad ad Dauri al Baghdadi, dari Ishaq bin Manshur, dari Israil, dari simak bin Harb, yang bersumber dari Jabir bin Samurah r.a.)



ุนู† ุนู„ูŠ ุจู† ุงู„ุฃู‚ู…ุฑ ู‚ุงู„: ุณู…ุนุช ุฃุจุง ุฌุญูŠูุฉ ูŠู‚ูˆู„: ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…: «ู„ุง ุขูƒู„ ู…ุชูƒุฆุง».



"Rasulullah saw. bersabda : "Aku tak mau makan sambil bertelekan "



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari `Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan, dari `Ali bin al `Aqmar, yang bersumber dari Abu Juhaifah r.a.)



ุนู† ุฌุงุจุฑ ุจู† ุณู…ุฑุฉ ู‚ุงู„: «ุฑุฃูŠุช ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ุชูƒุฆุง ุนู„ู‰ ูˆุณุงุฏุฉ»



"Aku melihat Rasulullah saw. duduk bertelekan pada sebuah bantal."



(Diriwayatkan oleh Yusuf bin `Isa, dari Waki', dari Ismail, dari Simak bin Harb, yang bersumber dari Jabir bin Samurah r.a.)



22. cara bertelekan Rasululloh



ุนู† ุฃู†ุณ: «ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูƒุงู† ุดุงูƒูŠุง ูุฎุฑุฌ ูŠุชูˆูƒุฃ ุนู„ู‰ ุฃุณุงู…ุฉ ุจู† ุฒูŠุฏ ูˆุนู„ูŠู‡ ุซูˆุจ ู‚ุทุฑูŠ ู‚ุฏ ุชูˆุดุญ ุจู‡ ูุตู„ู‰ ุจู‡ู…».



."Sesungguhnya Nabi saw. sedang dalam keadaan sakit. Beliau keluar (dari rumahnya) dengan bertelekan kepada Usamah bin Zaid. Waktu itu beliau memakai kain Qithri (buatan Qatar) yang diselempangkan. Kemudian Beliaushalat bersama mereka (para sahabat)."



(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari `Amr `Ashim, dari Hammad bin Salamah, dari Humaid, yang bersumber dari Anas r.a.)



، ุนู† ุงู„ูุถู„ ุจู† ุนุจุงุณ ู‚ุงู„: ุฏุฎู„ุช ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ููŠ ู…ุฑุถู‡ ุงู„ุฐูŠ ุชูˆููŠ ููŠู‡ ูˆุนู„ู‰ ุฑุฃุณู‡ ุนุตุงุจุฉ ุตูุฑุงุก ูุณู„ู…ุช ุนู„ูŠู‡، ูู‚ุงู„: «ูŠุง ูุถู„» ู‚ู„ุช: ู„ุจูŠูƒ ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู‚ุงู„: «ุงุดุฏุฏ ุจู‡ุฐู‡ ุงู„ุนุตุงุจุฉ ุฑุฃุณูŠ» ู‚ุงู„: ููุนู„ุช، ุซู… ู‚ุนุฏ ููˆุถุน ูƒูู‡ ุนู„ู‰ ู…ู†ูƒุจูŠ، ุซู… ู‚ุงู… ูุฏุฎู„ ููŠ ุงู„ู…ุณุฌุฏ



"Aku masuk ke rumah rasulullah saw. tatkala beliau sedang sakit yang membawa ajalnya. Di kepalanya ada balutan kain kuning. Kepadanya kuucapkan salam, kemudian beliau bersabda : "Wahai Fadlal, apa kabarmu?" Aku menjawab : "Baik wahai Rasulullah !" Rasulullah bersabda : "Kuatkan balutan yang ada di kepalaku ini !" Fadlal meneruskan ceritanya :"Maka kulakukan perintah Rasulullah saw. itu. Kemudian beliau duduk, lalu meletakkan tangannya di atas bahuku, kemudian beliau berdiri lalu masuk ke masjid."



( Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari Muhammad bin al Mubarak, dari `Atha'bin Muslim al Khaffaf al Halabi,dari Ja'far bin Furqan, dari `Atha' bin Abi Rabbah,yang bersumber dari *al Fadlal bin `Abbas r.a.)

23. cara makan Rasululloh



ุนู† ุฃุจูŠู‡، «ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูƒุงู† ูŠู„ุนู‚ ุฃุตุงุจุนู‡ ุซู„ุงุซุง»



"Sesungguhnya Nabi saw. menjilati jari jemarinya (sehabis makan) tiga kali."



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari `Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan, dariSa'id bin Ibrahim, dari salah seorang anak Ka'ab bin Malik, yang bersumber daribapaknya.)



ุนู† ุฃู†ุณ ู‚ุงู„: «ูƒุงู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฅุฐุง ุฃูƒู„ ุทุนุงู…ุง ู„ุนู‚ ุฃุตุงุจุนู‡ ุงู„ุซู„ุงุซ».



."Bila Nabi saw. selesai makan, beliau menjilati jari jemarinya yang tiga*."



(Diriwayatkan oleh al Hasan bin `Ali al Khilali, dari `Affan, dari Hammad bin Salamah, dariTsabit, yang bersumber dari Anas r.a.)



• Yang dimaksud jari yang tiga ,yakni: jari tengah, jari telunjuk dan ibu jari.



24. jenis roti yg dimakan Rasululloh



ุนู† ุนุงุฆุดุฉ، ุฃู†ู‡ุง ู‚ุงู„ุช: «ู…ุง ุดุจุน ุขู„ ู…ุญู…ุฏ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ู† ุฎุจุฒ ุงู„ุดุนูŠุฑ ูŠูˆู…ูŠู† ู…ุชุชุงุจุนูŠู† ุญุชู‰ ู‚ุจุถ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…».



"Keluarga Nabi saw. tidak pernah makan roti sya'ir* sampai kenyang dua hariberturut-turut hingga Rasulullah saw. wafat."



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin al Matsani, dan diriwayatkan pula oleh Muhammad binBasyar, keduanya menerima dari Muhammad bin Ja'far, dari Syu'bah, dari Ishaq, dari`Abdurrahman bin Yazid, dari al Aswad bin Yazid*, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)



• Sya'ir, khintah dan bur, semuanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indinesia dengan"gandum" sedangkan sya'ir merupakan gandum yang paling rendah mutunya. Kadang kala ia dijadikan makanan ternak, namun dapat pula dihaluskan untuk makanan manusia. Roti yangterbuat dari sya'ir kurang baik mutunya.



ุนู† ุฃู†ุณ ู‚ุงู„: «ู…ุง ุฃูƒู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุนู„ู‰ ุฎูˆุงู† ูˆู„ุง ุฃูƒู„ ุฎุจุฒุง ู…ุฑู‚ู‚ุง ุญุชู‰ ู…ุงุช».



."Rasulullah saw. tidak pernah makan di atas meja dan tidak pernah makan roti gandum yang halus, hingga wafatnya."



(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari'Abdullah bin `Amr –Abu Ma'mar-,dari `Abdul Warits, dari Sa'id bin Abi `Arubah, dari Qatadah, yang bersumber dari Anasr.a.)



25. lauk pauk yg dimakan Rasululloh



ุนู† ุนุงุฆุดุฉ، ุฃู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ุงู„: «ู†ุนู… ุงู„ุฅุฏุงู… ุงู„ุฎู„»

ู‚ุงู„ ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู† ุนุจุฏ ุงู„ุฑุญู…ู†، ููŠ ุญุฏูŠุซู‡: «ู†ุนู… ุงู„ุฅุฏุงู… ุฃูˆ ุงู„ุฃุฏู… ุงู„ุฎู„».



"Sesungguhnya Rasulullah bersabda: "Saus yang paling enak adalah cuka."

`Abdullah bin `Abdurrahman berkata :"Saus yang paling enak adalah cuka."



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Shal bin `Askar dan `Abdullah bin `Abdurrahman,keduanya menerima dari Yahya bin Hasan, dari Sulaiman bin Hilal, Hisyam bin `Urwah, dari bapaknya yang bersumber dari `Aisyah r.a.)



ุนู† ุฃุจูŠ ุฃุณูŠุฏ ู‚ุงู„: ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…: «ูƒู„ูˆุง ุงู„ุฒูŠุช ูˆุงุฏู‡ู†ูˆุง ุจู‡؛ ูุฅู†ู‡ ู…ู† ุดุฌุฑุฉ ู…ุจุงุฑูƒุฉ».



"Rasulullah saw. bersabda :"Makanlah minyak zaitun dan berminyaklah dengannya. Sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi."



(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, daari Abu Ahmad az Zubair, dan diriwayatkanpula oleh Abu Nu'aim, keduanya menerima dari Sufyan, dari ` Abdullah bin `Isa, dari seorang laki-laki ahli syam yang bernama Atha', yang bersumber dari Abi Usaid r.a.)



ุนู† ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ ู‚ุงู„: «ูƒุงู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠุนุฌุจู‡ ุงู„ุฏุจุงุก ูุฃุชูŠ ุจุทุนุงู…، ุฃูˆ ุฏุนูŠ ู„ู‡ ูุฌุนู„ุช ุฃุชุชุจุนู‡ ูุฃุถุนู‡ ุจูŠู† ูŠุฏูŠู‡ ู„ู…ุง ุฃุนู„ู… ุฃู†ู‡ ูŠุญุจู‡».



"Nabi saw. menggemari buah labu. maka (pada suatu hari) beliau diberi makanan itu, atau diundang untuk makan makanan itu (labu). Aku pun mengikutinya, maka makanan itu (labu) kuletakkan dihadapannya, karena aku tahu beliau menggemarinya.



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Muhammad bin Ja'far, dan diriwayatkan pula oleh `Abdurrahman bin Mahdi, keduanya menerima dari Syu'bah, dari Qatadah yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)



ุนู† ุนุงุฆุดุฉ ู‚ุงู„ุช: «ูƒุงู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠุญุจ ุงู„ุญู„ูˆุงุก ูˆุงู„ุนุณู„»



"Nabi saw. menyenangi kue-kue manis (manisan) dan madu."



(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Ibrahim ad Daruqi, juga diriwayatkan oleh Salamah bin Syabib dan diriwayatkan pula oleh Mahmud bin Ghailan, mereka menerimanya dari AbuUsamah, dari Hisyam bin `Urwah yang bersumber dari `Aisyah r.a.)



ุนู† ุฃุจูŠ ู‡ุฑูŠุฑุฉ ู‚ุงู„: «ุฃุชูŠ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุจู„ุญู… ูุฑูุน ุฅู„ูŠู‡ ุงู„ุฐุฑุงุน ูˆูƒุงู†ุช ุชุนุฌุจู‡ ูู†ู‡ุณ ู…ู†ู‡ุง».



"Nabi saw. diberi makan daging, maka diambilakn baginya bagian dzir'an

Bagian dzir'an kesukaannya. Maka Rasulullah saw. Mencicipi sebagian daripadanya. "



(Diriwayatkan oleh Washil bin `Abdul A'la, dari Muhammad bin Fudlail, dari Abi Hayyan at Taimi, dari Abi Zar'ah, yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)



• Dzir'an adalah bagian tubuh binatang dari dengkul sampai bagian kaki.



ุณู…ุนุช ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู† ุฌุนูุฑ ูŠู‚ูˆู„: ุณู…ุนุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠู‚ูˆู„: «ุฅู† ุฃุทูŠุจ ุงู„ู„ุญู… ู„ุญู… ุงู„ุธู‡ุฑ».



"Daging yang paling baik adalah punggung."



(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Abu Ahmad, dari Mis'ar, dari Syaikhan, dari Fahm,* yang bersumber dari `Abdullah bin Ja'far r.a.)



26. wudhu Rasululloh



ุนู† ุณู„ู…ุงู† ู‚ุงู„: ู‚ุฑุฃุช ููŠ ุงู„ุชูˆุฑุงุฉ ุฃู† ุจุฑูƒุฉ ุงู„ุทุนุงู… ุงู„ูˆุถูˆุก ุจุนุฏู‡، ูุฐูƒุฑุช ุฐู„ูƒ ู„ู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…، ูˆุฃุฎุจุฑุชู‡ ุจู…ุง ู‚ุฑุฃุช ููŠ ุงู„ุชูˆุฑุงุฉ، ูู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…: «ุจุฑูƒุฉ ุงู„ุทุนุงู… ุงู„ูˆุถูˆุก ู‚ุจู„ู‡ ูˆุงู„ูˆุถูˆุก ุจุนุฏู‡».



"Kubaca dalam Taurat bahwa berkah makanan itu karena berwudlu sebelum makan dan berwudlu sesudahnya". Hal tersebut kukatakan kepada Nabi saw., dan kukabarkan apa yang pernah kubaca dalam Taurat itu, maka Rasulullah saw. Bersabda :"Berkah makanan itu disebabkan berwudlu sebelum makan serta sesudahnya."



(Diriwayatkan oleh Yahya bin Musa, dari `Abdullah bin Numair, dari Qeis bin Rabi'. Hadist inipun diriwayatkan pula oleh Qutaibah, dari `Abdul Karim al Jurjani, kedua riwayat itu bersumber dari Qeis bin Rabi', dari Abi Hisyam Adahzadan yang bersumber dari Salman r.a.)





27. doa sebelum dan sesudah makan Rasululloh



ุนู† ุฃุจูŠ ุฃูŠูˆุจ ุงู„ุฃู†ุตุงุฑูŠ ู‚ุงู„: ูƒู†ุง ุนู†ุฏ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠูˆู…ุง، ูู‚ุฑุจ ุทุนุงู…ุง، ูู„ู… ุฃุฑ ุทุนุงู…ุง ูƒุงู† ุฃุนุธู… ุจุฑูƒุฉ ู…ู†ู‡، ุฃูˆู„ ู…ุง ุฃูƒู„ู†ุง، ูˆู„ุง ุฃู‚ู„ ุจุฑูƒุฉ ููŠ ุขุฎุฑู‡، ูู‚ู„ู†ุง: ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡، ูƒูŠู ู‡ุฐุง؟ ู‚ุงู„: «ุฅู†ุง ุฐูƒุฑู†ุง ุงุณู… ุงู„ู„ู‡ ุญูŠู† ุฃูƒู„ู†ุง، ุซู… ู‚ุนุฏ ู…ู† ุฃูƒู„ ูˆู„ู… ูŠุณู… ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูุฃูƒู„ ู…ุนู‡ ุงู„ุดูŠุทุงู†».



"Pada suatu hari, kami berada di rumah Rasulullah saw., maka Beliau menyuguhkan suatu makanan. Aku tidak mengetahui makanan yang paling besar berkahnya pada saat kami mulai makan dan tidak sedikit berkahnya di akhir kami makan."

Abu Ayub bertanya : "Wahai Rasulullah, bagaimanakah caranya hal ini bisa terjadi?" Rasulullah saw. bersabda :"Sesungguhnya kami membaca nama Allah waktu akan makan, kemudian duduklah seseorang yang makan tanpa menyebut nama Allah, maka makannya disertai syetan."



(Diriwayatkan oleh Qutaibah Dari Ibnu Luhai'ah, dari Yazid bin Abi Habib, dari Rasyad binJandal al Yafi'I, dari Hubeib bin Aus, yang bersumber dari Abu Ayub al Anshari r.a.)



ุนู† ุนุงุฆุดุฉ، ู‚ุงู„ุช: ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…: «ุฅุฐุง ุฃูƒู„ ุฃุญุฏูƒู… ูู†ุณูŠ ุฃู† ูŠุฐูƒุฑ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุนู„ู‰ ุทุนุงู…ู‡ ูู„ูŠู‚ู„: ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุฃูˆู„ู‡ ูˆุขุฎุฑู‡».



"Rasulullah saw. bersabda :"bila salah seorang dari kalian makan, tapi lupa menyebut nama Allah atas makanan itu, maka hendaklah ia membaca :"Bismillahi awwalahu wa akhirahu." (Dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).



(Diriwayatkan oleh Yahya bin Musa, dari abu Daud, dari Hisyam ad Distiwai, dari Budail al `Aqili, dari `Abdullah bin `Ubaid bin `Umair, dari Ummu Kultsum, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)



ุนู† ุฃุจูŠ ุณุนูŠุฏ ุงู„ุฎุฏุฑูŠ ู‚ุงู„: ูƒุงู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฅุฐุง ูุฑุบ ู…ู† ุทุนุงู…ู‡ ู‚ุงู„: «ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ุฃุทุนู…ู†ุง ูˆุณู‚ุงู†ุง ูˆุฌุนู„ู†ุง ู…ุณู„ู…ูŠู†».



. "Apabila Rasulullah saw. selesai makan, maka Beliau membaca : "Alhamdulillahilladzi ath'amana wa saqana wa ja'alana muslimin." (Segala puji bagi Allah Yang memberi makan kepada kami, memberi minum kepada kami dan menjadikan kami orang-orang islam).



(Diriwayatkan oleh Mahmud Ghailan, dari Abu Ahmad az Zubairi, dari Sufyan as Tsauri, dari Abu Hasyim, dari Ibnu Isma'il bin Riyah, dari bapaknya (Riyah bin `Ubaid), yang bersumber dari Abu Sa'id al khudri r.a.)



ุนู† ุฃุจูŠ ุฃู…ุงู…ุฉ ู‚ุงู„: ูƒุงู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฅุฐุง ุฑูุนุช ุงู„ู…ุงุฆุฏุฉ ู…ู† ุจูŠู† ูŠุฏูŠู‡ ูŠู‚ูˆู„: «ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุญู…ุฏุง ูƒุซูŠุฑุง ุทูŠุจุง ู…ุจุงุฑูƒุง ููŠู‡ ุบูŠุฑ ู…ูˆุฏุน ูˆู„ุง ู…ุณุชุบู†ู‰ ุนู†ู‡ ุฑุจู†ุง».



"Adapun Rasulullah saw., bila hidangan makan telah diangkat dari hadapannya,maka beliau membaca :"Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi, ghaira muwadda'iw wa la mustaghnan `anhu Rabbana." (Segala puji bagi Allah, puji yang banyak tiada terhingga. Puji yang baik lagi berkah padanya.Puji yang tidak pernah berhenti. Dan puji tidak akan mampu lisan menuturkannya, ya Allah Rabbal `Alamin)



(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Yahya bin Sa'id, dari Tsaur bin Yazid, dari Khalid bin Ma'danyang bersumber dari Abu Umamah r.a.)



28. tempat minum Rasululloh



ุนู† ุซุงุจุช ู‚ุงู„: ุฃุฎุฑุฌ ุฅู„ูŠู†ุง ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ، ู‚ุฏุญ ุฎุดุจ ุบู„ูŠุธุง ู…ุถุจุจุง ุจุญุฏูŠุฏ ูู‚ุงู„: «ูŠุง ุซุงุจุช، ู‡ุฐุง ู‚ุฏุญ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…».



"Anas bin Malik r.a. memperlihatkan kepada kami tempat minuman yang terbuat dari kayu. Tempat minuman itu tebal dan dililit dengan besi". kemudian anas r.a. menerangkan : "Wahai Tsabit! Inilah tempat minum Rasulullah saw."



(Diriwayatkan oleh al Husain bin al Aswad al Baghdadi, dari `Amr bin Muhammad, dari `Isa bin Thuhman, yang bersumber dari Tsabit r.a.)



ุนู† ุฃู†ุณ ู‚ุงู„: «ู„ู‚ุฏ ุณู‚ูŠุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุจู‡ุฐุง ุงู„ู‚ุฏุญ ุงู„ุดุฑุงุจ ูƒู„ู‡، ุงู„ู…ุงุก ูˆุงู„ู†ุจูŠุฐ ูˆุงู„ุนุณู„ ูˆุงู„ู„ุจู†».



"Sungguh ke dalam cangkir ini telah kutuangkan berbagai minuman untuk Rasulullah saw., baik itu air, nabidz*, madu ataupun susu."



(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari Hammad bin Salamah, dari Humaid dan Tsabit, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)



• Nabidz adalah air kurma, yakni beberapa biji kurma dimasukkan ke dalam air kemudian dibiarkan (semalam) sampai airnya terasa manis.



• Anas bin malik pernah melayani Rasululloh selama 10 tahun.



29. buah2 an yg dimakan Rasululloh



ุนู† ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ู‚ุงู„: «ูƒุงู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠุฃูƒู„ ุงู„ู‚ุซุงุก ุจุงู„ุฑุทุจ».





"Nabi saw. memakan qitsa* dengan kurma (yang baru masak)."



(Diriwayatkan oleh Isma'il bin Musa al Farazi, dari Ibrahim bin Sa'id, dari ayahnya yang bersumber dari `Abdullah bin Ja'far r.a.)



• Qitsa adalah sejenis buah-buahan yang mirip mentimun tetapi ukurannya lebih besar (Hirbis)



ุนู† ุนุงุฆุดุฉ: «ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูƒุงู† ูŠุฃูƒู„ ุงู„ุจุทูŠุฎ ุจุงู„ุฑุทุจ».



"Sesungguhnya Nabi saw. memakan semangka dengan kurma (yang baru masak).”



(Diriwayatkan oleh `Ubadah bin `Abdullah al Khaza'i al Bashri, dari Mu'awiyah bin Hisyam, dari Sufyan, dari Hisyam bin `Urwah, dari bapaknya, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)



30. minuman Rasululloh



ุนู† ุนุงุฆุดุฉ، ู‚ุงู„ุช: «ูƒุงู† ุฃุญุจ ุงู„ุดุฑุงุจ ุฅู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุงู„ุญู„ูˆ ุงู„ุจุงุฑุฏ».



"Minuman yang paling disukai Rasulullah saw. adalah minuman manis yang dingin."



(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi `Umar, dari Sufyan, dari Ma'mar, dari Zuhairi, dari `Urwah, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)



31. cara minum Rasululloh



ุนู† ุงุจู† ุนุจุงุณ: «ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุดุฑุจ ู…ู† ุฒู…ุฒู… ูˆู‡ูˆ ู‚ุงุฆู…».



"Sesungguhnya Rasulullah saw. minum air zamzam sambil berdiri."



(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani', dari Husyaim, dari `Ashim al Ahwal dan sebagainya, dari Sya'bi, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)



ุนู† ุฌุฏู‡ ู‚ุงู„: «ุฑุฃูŠุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠุดุฑุจ ู‚ุงุฆู…ุง ูˆู‚ุงุนุฏุง».



" aku melihat Rasulullah saw minum dengan berdiri dan duduk"



(Diriwayatkan oleh qutaibah dari muhammad bin jakfar dari husain dari ma'mar dari ayaghnya dari kakeknya )



ุนู† ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ، ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…: ูƒุงู† ูŠุชู†ูุณ ููŠ ุงู„ุฅู†ุงุก ุซู„ุงุซุง ุฅุฐุง ุดุฑุจ، ูˆูŠู‚ูˆู„: «ู‡ูˆ ุฃู…ุฑุฃ ูˆุฃุฑูˆู‰».



"Sesungguhnya Rasulullah saw. menarik nafas tiga kali pada bejana bila Beliau minum. Beliau bersabda :"Cara seperti ini lebih menyenangkan dan menimbulkan kepuasan."



(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'id, dan diriwayatkan pula oleh Yusuf bin Hammad, keduanya menerima dari `Abdul Warits bin Sa'id, dari Abi `Ashim, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
 
Catatan Damar. Design by Pocket - Fixed by Blogger templates