Friday, June 24, 2016

12 KESYIRIKAN YANG DI ANGGAP TRADISI

Friday, June 24, 2016 0


Bismillah.
Ketahuilah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, di tengah-tengah masyarakat kita masih banyak sekali praktek kesyirikan yang merusak bahkan membatalkan tauhid.
Perbuatan-perbuatan tersebut dilakukan oleh sebagian orang dengan dalih bahwa amalan tersebut adalah tradisi dan adat-istiadat peninggalan leluhur.
Padahal perbuatan tersebut adalah bentuk kesyirikan yang membahayakan agama mereka.
Di antara perbuatan-perbuatan tersebut adalah:

1. Tathayyur.
Tathayyur adalah beranggapan sial dengan waktu tertentu, tempat tertentu, atau sesuatu yang dilihat, didengar, atau diketahui. (Al-Qaulul Mufid)
Di sebagian daerah, penduduk membangun rumah menghadap arah tertentu. Mereka juga memulai membangun dan menempatinya di hari tertentu, dengan keyakinan akan mendatangkan keberuntungan dan menjauhkan kesialan.
Ada pula yang tidak mau berdagang di hari tertentu dan melarang pernikahan di bulan tertentu. Semua ini adalah bentuk tathayyur syirik, harus dijauhi oleh seorang muslim.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik.” (HR. Abu Dawud no. 3910, lihat al-Qaulul Mufid)
2. Tamimah.
Tamimah adalah sesuatu yang digantungkan pada seorang anak untuk menolak ‘ain atau musibah.
Sering kita melihat benda-benda yang digantungkan di rumah, mobil, toko, atau dipakaikan pada anak dengan niat menolak bala.
Semua ini termasuk jenis tamimah yang syirik. Orang yang melakukannya terjatuh dalam kesyirikan. (Lihat al-Qaulul Mufid)
3. Tiwalah.
Ia adalah sesuatu yang dibuat untuk membuat suami/seorang lelaki mencintai istrinya/seorang wanita atau sebaliknya.
Adapun dublah (cincin yang dipakai oleh seseorang setelah menikah) dengan keyakinan bahwa selama cincin emas tersebut dipakai maka pernikahannya akan tetap langgeng, ini adalah keyakinan yang syirik, karena tidak ada yang bisa membolak-balikkan hati manusia selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Memakai cincin seperti ini minimal tasyabbuh (menyerupai) orang kafir, haram hukumnya. Bisa juga terjatuh dalam kesyirikan, jika dia berkeyakinan bahwa cincin itu bisa menjadi sebab langgengnya pernikahan. (Lihat al-Qaulul Mufid Syarah Kitabut Tauhid)
4. Jampi-jampi/mantra.
Yang dimaksud adalah ruqyah (bacaan-bacaan) yang syirik, yang mengandung permintaan bantuan kepada jin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang tiga hal di atas dalam hadits beliau:
“Sesungguhnya jampi-jampi, tamimah, dan tiwalah adalah syirik.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)
Adapun ruqyah yang dibenarkan oleh syariat adalah yang memenuhi tiga syarat berikut: – Bacaan dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan doa-doa yang baik.
– Menggunakan bahasa Arab dan dimengerti maknanya.
– Diyakini hanya semata-mata sebagai sebab, tidak bisa berpengaruh selain dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Lihat Fathul Majid).
5. Perdukunan.
Ini adalah musibah yang melanda banyak kaum muslimin. Banyak orang menjadi pelanggan dukun dalam keadaan senang ataupun susah, padahal ancaman bagi dukun dan yang mendatanginya sangat besar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim).
Dalam hadits lain, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu kemudian membenarkannya, dia telah mengkufuri apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menegaskan bahwa mendatangi dukun ada beberapa rincian hukum,
a. Datang dan bertanya kepadanya, maka tidak diterima shalatnya empat puluh hari.
b. Datang, bertanya kepadanya, dan membenarkan ucapannya, maka ia telah ingkar kepada apa yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
c. Datang untuk membongkar kesesatannya, diperbolehkan. (Lihat al-Qaulul Mufid).
Adapun tentang kafirnya dukun, asy-Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami me
nyebutkan sembilan alasan kafirnya dukun.
Di antara yang beliau sebutkan adalah bahwa seorang dukun telah menjadi wali setan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya setan itu membisikkan kepada kawan-kawannya….” (Al-An’am: 121).
Padahal setan tidak akan menjadikam seorang menjadi wali selain seorang yang kafir. (Lihat Ma’arijul Qabul hlm. 423-424).
6. Sembelihan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberitakan bahwa termasuk orang yang dilaknat adalah seorang yang melakukan sembelihan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. Allah melaknat orang yang melaknat (mencerca) dua orang tuanya. Allah melaknat orang yang melindungi pelaku pelanggaran syar’i. Dan Allah melaknat orang yang mengubah-ubah batas tanah.” (HR. Muslim)
Di antara sembelihan yang dipersembahkan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah berbagai bentuk sembelihan untuk jin.
a. Larung (sedekah laut)
Di antara sembelihan syirik adalah sembelihan tahunan yang dipersembahkan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik untuk laut (sedekah laut), sungai, gunung, maupun yang lainnya.
b. Sembelihan untuk pengantin
Di sebagian tempat ada sebuah tradisi penyembelihan ketika ada pernikahan. Kedua mempelai diperintahkan untuk menginjakkan kedua kaki mereka di darah sembelihan tersebut sebelum memasuki rumahnya.
c. Sembelihan untuk rumah baru
Di sebagian daerah, ketika telah selesai membangun rumah, mereka menyembelih seekor hewan. Sebagian mereka bahkan menanam kepala hewan tersebut di rumah barunya. Ini juga termasuk sembelihan yang syirik.
d. Memenuhi keinginan jin yang masuk pada tubuh seseorang
Ketika ada orang kerasukan jin kemudian diruqyah, jin terkadang minta disembelihkan hewan untuk dirinya. Jika terjadi hal demikian, permintaan jin itu tidak boleh ditunaikan, karena hal tersebut adalah sembelihan untuk jin. (Lihat al-Qaulul Mufid, asy-Syaikh Muhammad al-Wushabi).
7. Kesyirikan di kuburan.
Di antara perbuatan syirik yang dianggap biasa adalah perbuatan-perbuatan di pekuburan sebagai berikut:
a. Berdoa kepada penghuni kubur
b. Nadzar untuk penghuni kubur
c. Isti’anah, meminta tolong kepada penghuni kubur
d. Isti’adzah, meminta perlindungan kepada penghuni kubur
e. Istighatsah, meminta dihilangkan bencana kepada penghuni kubur
Ketahuilah, semua hal di atas adalah kemungkaran yang harus diingkari.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Barangsiapa melihat kemungkaran hendaknya dia ubah dengan tangannya. Jika tidak mampu, dengan lisannya. Jika tidak mampu juga maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim) (Lihat Ma’ariful Qabul, Ighatsatul Lahafan, Tahdzirul Muslimin).
8. Mencari berkah dari benda-benda tertentu.
Sebagian orang mencari berkah kepada pohon, kuburan, atau benda-benda yang mereka miliki, seperti keris dan cincin.
Faedah.
Tidak boleh bertabarruk (mencari berkah) dari diri sereorang, dengan tubuh atau bagian tubuh seseorang tertentu, selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
Seorang muslim tidak boleh mencari berkah dengan diri seseorang yang dianggap shalih, baik ludah, rambut maupun bagian tubuh lainnya.
Hal ini berdasarkan beberapa alasan.
a. Hal tersebut kekhususan bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
b. Tidak ada seorang pun setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat yang meminta berkah dengan bagian tubuh Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat lainnya. Seandainya hal tersebut dibolehkan, niscaya akan dilakukan oleh orang-orang di zaman mereka.
c. Akan menyebabkan fitnah dan ujub (bangga diri) dari orang yang dimintai berkah. (Lihat Taisir al-‘Azizil Hamid, hlm. 144-145)
9. Sihir.
Sihir adalah satu amalan kufur yang harus dijauhi oleh seorang muslim.
Seseorang yang belajar dan mengajarkan sihir telah terjatuh dalam kekufuran.
Allah Subhanahu wa Ta’a
la berfirman:
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir). Hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manuria.” (Al-Baqarah: 102) (Lihat Ma’arijul Qabul hlm. 407-411).
10. Sedekah bumi.
Sedekah bumi yaitu memberikan sesuguh/sesaji ketika hendak panen padi dan lainnya. Menurut mereka, sesaji itu dipersembahkan untuk Dewi Sri. Ini pun termasuk bentuk kesyirikan.
11. Sesajen.
Yakni memberikan sesuguh untuk karuhun ketika hendak melaksanakan acara tertentu.
12. Memberikan penghormatan dengan membungkuk.
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Membungkuk ketika memberikan penghormatan adalah perbuatan yang dilarang. Hal ini sebagaimana dalam riwayat at-Tirmidzi dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa mereka bertanya tentang seseorang yang berjumpa dengan temannya lalu membungkuk kepadanya.
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Tidak boleh.”
Juga karena ruku dan sujud tidak boleh dilakukan selain untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, walaupun hal ini menjadi bentuk penghormatan pada syariat sebelum kita, sebagaimana dalam kisah Yusuf ‘alaihis salam:
“Dan ia menaikkan kedua ibu bapaknya ke atas singgasana. Mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Yusuf pun berkata, “Wahai ayahku, inilah ta’bir mimpiku yang dahulu itu.” (Yusuf: 100).
Adapun dalam syariat kita, bersujud tidak diperbolehkan selain untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Lihat Majmu’ al-Fatawa, 1/259).
Ketahuilah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, apa yang kami sampaikan hanyalah sebagian amalan syirik yang ada di tengah-tengah masyarakat kita.
Semuanya harus kita jauhi.
Kita juga harus memperingatkan umat Islam untuk menjauhi amalan-amalan syirik.
Ketahuilah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, segala adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat harus tunduk kepada syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An-Nisa: 65).
Janganlah kita seperti orang-orang jahiliyah yang tidak mau beriman kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam dengan alasan mengikuti nenek moyang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang keadaan kaum musyrikin:
Apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah diturunkan oleh Allah,” mereka menjawab, “(Tidak), kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.” (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu pun dan tidak mendapat petunjuk? (al-Baqarah: 170).
Seorang muslim harus mendahulukan syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala di atas segala hal. Dia harus mengutamakan syariat daripada hawa nafsu, adat-istiadat, dan pendapat akalnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mencela orang yang lebih mendahulukan hawa nafsunya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutupan atas penglihatannya? Siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (al-Jatsiyah: 23).
Mudah-mudahan tulisan yang ringkas ini bisa menjadi nasihat dan menjadi salah satu sebab musnahnya praktik-praktik kesyirikan yang telah menyebar di negeri kita ini.
[Faidah ini diambil dari tulisan Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak yang berjudul “Penyimpangan Akidah di Sekitar Kita” dalam majalah Asy Syariah no. 67/VI/1432 H/2010, ha 48 - 53)

Akhuna Abu Nanda
Islamic Centre As-Sunnah.
Takhassus Ulumul Syar'i

KEMATIAN


lnilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Rahimahullah :

  Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.

  Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.

Akan ada banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaan nya demi ikut menguburkanmu.

Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan sarung,pakaianmu.

  Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermanfaat untukmu. Atau dibuang agar engkau segera hilang dari kenangan....

Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung! Aktivitas tetap berjalan, anak2 dengan cepat kembali tertawa, engkau telah tenggelam dalm episode kenangan...

  Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain. Hartamu menjadi harta halal bagi ahli waris. Kendaraanmu berpindah tangan, rumahmu diisi orang baru.. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan dari hartamu!

  Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan ya......

Kawan2mu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!

  Di rumah ada kesedihan yg mendalam!

Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??

Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!

Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia".

Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!

Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak.

  Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta. Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.

Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.

  Usahakan dgn sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yg disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam,

Semoga saja engkau selamat.

Andai engkau mengingatkan manusia dgn tulisan ini insyaAllah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat.

Sampaikanlah renungan ini pada orang2 yg engkau kasihi.
----------------------------------------
♻ Silahkan disebarluaskan

#Copas fb

Damar Muhisa

Thursday, June 23, 2016

10 Statistik Perilaku Penjualan Yang Mencengangkan

Thursday, June 23, 2016 0

- 44% dari tenaga penjualan menyerah setelah satu kali penolakan.
- Rata-rata salesman hanya melakukan 2 upaya follow up untuk menghubungi prospek. Sementara rata-rata untuk menghubungi prospek minimum 5 kali follow up baru akan terhubung.
80% dari penjualan memerlukan 5 follow up setelah pertemuan pertama.
- Penelitian menunjukkan bahwa 35-50% transaksi diberikan kepada vendor yang merespon paling cepat.
- Jika Anda menindaklanjuti permintaan dari website dalam waktu 5 menit, Anda 9 kali lebih memberi kemungkinan closing.
63% dari orang yang meminta informasi tentang perusahaan Anda hari ini tidak akan membeli setidaknya tiga bulan dan 20% akan mengambil lebih dari 12 bulan untuk membeli.
- Dari 100% database hanya 25% dari data prospek yang sah, lengkap, bisa difollow up.
50% dari lead, memang berkualitas tetapi belum siap untuk membeli.
- Lead yang dipupuk akan melakukan pembelian 47% lebih besar dari lead yang tidak dipelihara.
- Perusahaan yang mengotomatisasi manajemen memimpin melihat peningkatan pendapatan 10% atau lebih besar dalam 6-9 bulan

Sumber : tommcifle.com

Silahkan "LIKE" , "COMMENT" atau "SHARE"

Damar Muhisa

Wednesday, June 22, 2016

Doktein syiah / kesesatan syiah

Wednesday, June 22, 2016 0

Berbagai Doktrin Syi'ah yang selalu mereka sembunyikan dari kaum muslimin sebagai bagian dari pengamalan doktrin taqiyah (menyembunyikan Syi'ahnya).

Berikut ini doktrin yang terdapat dalam kitab suci Syi'ah :

1. Dunia dengan seluruh isinya adalah milik para imam Syi'ah. Mereka akan memberikan dunia ini kepada siapa yang dikehendaki dan mencabutnya dari siapa yang dikehendaki (Ushulul Kaafi, hal.259, Al-Kulaini, cet. India).

Jelas Doktrin semacam ini bertentangan dengan firman Allah SWT QS: Al-A'raf 7: 128, "Sesungguhnya bumi adalah milik Allah, Dia dikaruniakan kepada siapa yang Dia kehendaki". Kepercayaan Syi'ah diatas menunjukkan penyetaraan kekuasaan para imam Syi'ah dengan Allah dan doktrin ini merupakan aqidah syirik.

2. Ali bin Abi Thalib yang diklaim sebagai imam Syi'ah yang pertama dinyatakan sebagai dzat yang pertama dan terakhir, yang dhahir dan yang bathin sebagaimana termaktub dalam surat Al-Hadid, 57: 3 (Rijalul Kashi hal. 138).

Doktrin semacam ini jelas merupakan kekafiran Syi'ah yang berdusta atas nama Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dengan doktrin semacam ini Syi'ah menempatkan Ali sebagai Tuhan. Dan hal ini sudah pasti merupakan tipu daya Syi'ah terhadap kaum muslimin dan kesucian aqidahnya.

3.Para imam Syi'ah merupakan wajah Allah, mata Allah dan tangan-tangan Allah yang membawa rahmat bagi para hamba Allah (Ushulul Kaafi, hal. 83).

4.Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib oleh Syi'ah dikatakan menjadi wakil Allah dalam menentukan surga dan neraka, memperoleh sesuatu yang tidak diperoleh oleh manusia sebelumnya, mengetahui yang baik dan yang buruk, mengetahui segala sesuatu secara rinci yang pernah terjadi dahulu maupun yang ghaib (Ushulul Kaafi, hal. 84).

5.Keinginan para imam Syi'ah adalah keinginan Allah juga (Ushulul Kaafi, hal. 278).

6.Para imam Syi'ah mengetahui kapan datang ajalnya dan mereka sendiri yang menentukan saat kematiannya karena bila imam tidak mengetahui hal-hal semacam itu maka ia tidak berhak menjadi imam (Ushulul Kaafi, hal. 158).

7.Para imam Syi'ah mengetahui apapun yang tersembunyi dan dapat mengetahui dan menjawab apa saja bila kita bertanya kepada mereka karena mereka mengetahui hal ghaib sebagaimana yang Allah ketahui (Ushulul Kaafi, hal. 193).

8.Allah itu bersifat bada' yaitu baru mengetahui sesuatu bila sudah terjadi. Akan tetapi para imam Syi'ah telah mengetahui lebih dahulu hal yang belum terjadi (Ushulul Kaafi, hal. 40).

Menurut Al-Kulaini (ulama besar ahli hadits Syi'ah), Bahwa Allah tidak mengetahui bahwa Husein bin Ali akan mati terbunuh. Menurut mereka Tuhan pada mulanya tidak tahu karena itu Tuhan membuat ketetapan baru sesuai dengan kondisi yang ada. Akan tetapi imam Syi'ah telah mengetahui apa yang akan terjadi. Oleh sebab itu menurut doktrin Syi'ah Allah bersifat bada' (Ushulul Kaafi, hal. 232).

9.Para imam Syi'ah merupakan gudang ilmu Allah dan juga penerjemah ilmu Allah. Para imam Syi'ah bersifat Ma'sum (Bersih dari kesalahan dan tidak pernah lupa apalagi berbuat Dosa). Allah menyuruh manusia untuk mentaati imam Syi'ah, tidak boleh mengingkarinya dan mereka menjadi hujjah (Argumentasi Kebenaran) Allah atas langit dan bumi (Ushulul Kaafi, hal. 165).

10.Para imam Syi'ah sama dengan Rasulullah Saw (Ibid).

11.Yang dimaksud para imam Syi'ah adalah Ali bin Abi Thalib, Husein bin Ali, Ali bin Husein, Hassan bin Ali dan Muhammad bin Ali (Ushulul Kaafi, hal. 109)

12.Al-Qur'an yang ada sekarang telah berubah, dikurangi dan ditambah (Ushulul Kaafi, hal. 670). Salah satu contoh ayat Al-Qur'an yang dikurangi dari aslinya yaitu ayat Al-Qur'an An-Nisa': 47, menurut versi Syi'ah berbunyi: "Ya ayyuhalladziina uutul kitaaba aaminuu bimaa nazzalnaa fie 'Aliyyin nuuran mubiinan". (Fashlul Khitab, hal. 180).

13.Menurut Syi'ah, Al-Qur'an yang dibawa Jibril kepada Nabi Muhammad ada 17 ribu ayat, namun yang tersisa sekarang hanya 6660 ayat (Ushulul Kaafi, hal. 671).

14.Menyatakan bahwa Abu Bakar, Umar, Utsman bin Affan, Muawiyah, Aisyah, Hafshah, Hindun, dan Ummul Hakam adalah makhluk yang paling jelek di muka bumi, mereka ini adalah musuh-musuh Allah. Siapa yang tidak memusuhi mereka, maka tidaklah sempurna imannya kepada Allah, Rasul-Nya dan imam-imam Syi'ah (Haqqul Yaqin, hal. 519 oleh Muhammad Baqir Al-Majlisi).

15.Menghalalkan nikah Mut'ah, bahkan menurut doktrin Syi'ah orang yang melakukan kawin mut'ah 4 kali derajatnya lebih tinggi dari Nabi Muhammad Saw. (Tafsir Minhajush Shadiqin, hal. 356, oleh Mullah Fathullah Kassani).

16.Menghalalkan saling tukar-menukar budak perempuan untuk disetubuhi kepada sesama temannya. Kata mereka, imam Ja'far berkata kepada temannya: "Wahai Muhammad, kumpulilah budakku ini sesuka hatimu. Jika engkau sudah tidak suka kembalikan lagi kepadaku." (Al-Istibshar III, hal. 136, oleh Abu Ja'far Muhammad Hasan At-Thusi).

17.Rasulullah dan para sahabat akan dibangkitkan sebelum hari kiamat. Imam Mahdi sebelum hari kiamat akan datang dan dia membongkar kuburan Abu Bakar dan Umar yang ada didekat kuburan Rasulullah. Setelah dihidupkan maka kedua orang ini akan disalib (Haqqul Yaqin, hal. 360, oleh Mullah Muhammad Baqir al-Majlisi).

Doktrin Syi'ah di atas, apakah bisa dianggap sebagai aqidah Islam sebagaimana dibawa oleh Rasulullah Salallahu Alaihi Wa Sallam dan dipegang teguh oleh para Sahabat serta kaum Muslimin yang hidup sejak zaman Tabi'in hingga sekarang ?

Adakah orang yang masih mau percaya bahwa Syi'ah itu bagian dari umat Islam ?

Menurut Imam Malik dan Imam Ahmad "Barangsiapa yang tidak MENGKAFIRKAN aqidah Syi'ah ini, maka dia termasuk KAFIR

Semua kitab tersebut diatas adalah kitab-kitab induk atau rujukan pokok kaum Syi'ah yang posisinya seperti halnya kitab-kitab hadits Imam Bukhari, Muslim, Ahmad bin Hambal, Nasa'i, Tirmidzi, Abu Daud, dan Ibnu Majah bagi kaum Muslimin.

Oleh karena itu, upaya-upaya Syi'ah untuk menanamkan kesan bahwa Syi'ah adalah bagian dari kaum Muslimin, hanya berbeda dalam beberapa hal yang tidak prinsip, adalah DUSTA dan HARUS DITOLAK TEGAS !!!.

"WAHAI UMMAT ISLAM DI-INDONESIA, SIMPANLAH ARTIKEL INI DEMI MELINDUNGI KELUARGA KALIAN DARI SESATNYA AJARAN-AJARAN SEKTE SYIAH"

sumber: grup fb antisyiah
Damar Muhisa

Thursday, June 16, 2016

Hukum menginjak Al-quran

Thursday, June 16, 2016 3

MENGAKU MUSLIM, TAPI MENGINJAK AL QUR'AN?
Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah berkata:
[Kalau ada seorang manusia yang bersaksi dengan Laa ilaaha Illallah wa Annaa Muhammadan Rasulullah, mengerjakan shalat, puasa dan menunaikan zakat serta pergi haji. Tapi menghinakan mushaf (Al Qur'an). Dia menginjaknya dengan kakinya atau mendudukinya menghinakannya, atau mengotorinya dengan najis. Orang ini telah kafir berdasarkan ijma' disebabkan perlakuannya terhadap mushaf (Al Qur'an). Karena tindakannya ini menjadi dalil akan pelecehannya terhadap perkataan Allah dan sama saja dia telah mencaci Allah dengan dia menghinakan ucapan-Nya. Sehingga dia kafir menurut seluruh ulama. Walaupun dia mengucapkan: Saya bersaksi dengan Laa ilaaha Illallah wa Anna Muhammadan Rasulullah. Dan walaupun dia shalat, walaupun dia menunaikan zakat dan walaupun dia berpuasa serta pergi haji (orang ini tetap kafir -ed).
Maka sudah sepatutnya bagi seorang muslim untuk berhati-hati dari perkara seperti ini. Dan bahwasanya keislaman itu tetap tinggal bersamaan dengan bersihnya seseorang dari pembatal-pembatal keislaman dan menjauh dari apa-apa yang membatalkan Islam.
Kita mohon untuk semua hidayah dan keselamatan.]
قال الشيخ عبد العزيز بن باز ـ رحمه الله ـ :
لو أن إنسانا يشهد أن لا إله إلا الله ، وأن محمدًا رسولُ الله، ويُصَلي، ويصوم، ويزكي، ويحج، ولكنه يستهين بالمصحف، يَطؤُه برجله، أو يجلس عليه إهانة له، أو يُلَطخه بالنجاسة ؛ كَفَرَ إجْماعًا بعمله مع المصحف؛ لأن هذا يدل على استخفافه بكلام الله، وسبِّه لله بإهانة كلامه؛ فيكون كافرا عند جميع العلماء، ولو قال: أشهد أن لا إله إلا الله، وأن محمدًا رسول الله، ولو صلى، ولو زكى، ولو صام، ولو حج.
فينبغي للمسلم التنبه لهذه الأمور، وأن الإسلام إنما يبقى مع السلامة من نواقض الإسلام، ومع البعد عما ينقض الإسلام، نسأل الله للجميع الهداية والعافية.
Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata:
[Perkara takfir mu'ayyan merupakan perkara yang populer. Apabila seseorang mengucapkan perkataan dimana ucapan tersebut adalah kekufuran, maka dikatakan: Barangsiapa mengucapkan ucapan ini maka dia kafir. Tapi person tertentu apabila mengucapkan ucapan kufur tersebut tidak dinilai kafir sampai hujjah tegak atasnya. Yaitu hujjah yang barangsiapa meninggalkan hujjah itu orangnya menjadi kafir. Dan yang seperti ini berlaku dalam perkara khafiyyah (samar) yaitu perkara yang dalilnya bisa tersamarkan atas sebagian orang....
Dan adapun perkara yang mereka lakukan dari kekufuran yang dhahirah (jelas) lagi terang, atau darurat dikenal termasuk bagian dari agama, dalam perkara ini tidak boleh abstain dari menilai kafir pelakunya.]
يقول الشيخ محمد بن عبد الوهاب: ومسألة تكفبر المعين مسألة معروفة، اذا قال قولا يكون القول به كفرا، فيقال من قال بهذا القول فهو كافر، لاكن الشخص المعين اذا قال ذلك لايحكم بكفره حتى تقوم عليه الحجة التي يكفر تاركها، وهذا في المسائل الخفية التي قد يخفى دليلها على بعض الناس ..... وأما مايقع منهم في المسائل الظاهرة الجلية، أو ما يعلم من الدين بالضرورة فهذا لايتوقف في كفر قائله. (الدرر السنية 244/ج8/ 90)
dari postingan fb ustadz Jafar Shalih
Damar Muhisa

Monday, June 13, 2016

Sejarah singkat PKI TAHUN 1945 s/d 1965

Monday, June 13, 2016 0

Sejarah Singkat PKI.... Berikut ini kiriman WA dari pak Ginanjar Kartasasmita ttg PKI:

Assalamu alaikum wr wb.. Bpk/Ibu/Adik2 yg lahir setelah th.1965.

Sejarah masa lalu mdh2an tdk terulang lagi. Agak panjang ceritanya, ttp menarik utk disimak :

"JASMERAH"

(JANGAN SEKALI-KALI MELUPAKAN/MENINGGALKAN SEJARAH)

Data kronologis melengkapi tulisan ttg PKI

PKI: TAHUN 1945 s/d 1965

Bismillaah Wal Hamdulillaah...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah...

A. KRONOLOGIS

1. Tanggal 8 Oktober 1945: Gerakan Bawah Tanah PKI membentuk API (Angkatan Pemuda Indonesia) dan AMRI (Angkatan Muda Republik Indonesia).

2. Medio Oktober 1945: AMRI Slawi pimpinan Sakirman dan AMRI Talang pimpinan Kutil meneror, menangkap, dan membunuh sejumlah Pejabat Pemerintah di Tegal.

3. Tanggal 17 Oktober 1945: Tokoh Komunis Banten Ce' Mamat yg terpilih sebagai Ketua KNI (Komite Nasional Indonesia) membentuk DPRS (Dewan Pemerintahan Rakyat Serang) dan merebut pemerintahan Keresidenan Banten melalui teror dengan kekuatan massanya.

4. Tanggal 18 Oktober 1945: Badan Direktorium Dewan Pusat yg dipimpin Tokoh Komunis Tangerang, Ahmad Khoirun, membentuk laskar yg diberi nama Ubel-Ubel dan mengambil alih kekuasaan pemerintahan Tangerang dari Bupati Agus Padmanegara.

5. Tanggal 21 Oktober 1945: PKI dibangun kembali secara terbuka.

6. Tanggal 4 November 1945: API dan AMRI menyerbu Kantor Pemda Tegal dan Markas TKR, tapi gagal. Lalu membentuk Gabungan Badan Perjuangan Tiga Daerah untuk merebut kekuasaan di Keresidenan Pekalongan yg meliputi Brebes, Tegal, dan Pemalang.

7. Tanggal 9 Desember 1945: PKI Banten pimpinan Ce' Mamat menculik dan membunuh Bupati Lebak R. Hardiwinangun di Jembatan Sungai Cimancak.

8. Tanggal 12 Desember 1945: Ubel-Ubel Mauk yg dinamakan Laskar Hitam di bawah pimpinan Usman membunuh Tokoh Nasional Otto Iskandar Dinata.

9. Tanggal 12 Februari 1946: PKI Cirebon di bawah pimpinan Mr.Yoesoef dan Mr.Soeprapto membentuk Laskar Merah merebut kekuasaan Kota Cirebon dan melucuti TRI.

10. Tanggal 14 Februari 1946: TRI merebut kembali Kota Cirebon dari PKI.

11. Tanggal 3 - 9 Maret 1946: PKI Langkat – Sumatera di bawah pimpinan Usman Parinduri dan Marwan dengan gerakan massa atas nama revolusi sosial menyerbu Istana Sultan Langkat Darul Aman di Tanjung Pura, membunuh Sultan bersama keluarganya, dan menjarah harta kekayaannya.

12. Tahun 1947: Kader PKI Amir Syarifuddin Harahap berhasil jadi PM Republik Indonesia dan membentuk kabinet.

13. Tanggal 17 Januari 1948: PM Amir Syarifuddin Harahap menggelar Perjanjian Renville dengan Belanda.

14. Tanggal 23 Januari 1948: Presiden Soekarno membubarkan Kabinet PM Amir Syarifuddin Harahap dan menunjuk Wapres M Hatta untuk membentuk Kabinet baru.

15. Bulan Januari 1948: PKI membentuk FDR (Front Demokrasi Rakyat) yg dipimpin oleh Amir Syarifuddin untuk beroposisi terhadap Kabinet Hatta.

16. Tanggal 29 Mei 1948: M. Hatta melakukan ReRa (Reorganisasi dan Rasionalisasi) terhadap TNI dan PNS untuk dibersihkan dari unsur-unsur PKI.

17. Bulan Mei 1948: Muso pulang kembali dari Moskow – Rusia setelah 12 (dua belas) tahun tinggal disana.

18. Tanggal 23 Juni – 18 Juli 1948: PKI Klaten melalui SARBUPRI (Serikat Buruh Perkebunan Republik Indonesia) melakukan pemogokan massal untuk merongrong Pemerintah RI.

19. Tanggal 11 Agustus 1948: Muso memimpin FDR / PKI dan merekonstruksi Politbiro PKI, termasuk DN Aidit, MH Lukman, dan Nyoto.

20. Tanggal 13 Agustus 1948: Muso yg bertemu Presiden Soekarno diminta untuk memperkuat Perjuangan Revolusi. Namun dijawab bahwa dia pulang untuk menertibkan keadaan, yaitu untuk membangun dan memajukan FDR / PKI.

21. Tanggal 19 Agustus 1948: PKI Surakarta membuat KERUSUHAN membakar pameran HUT RI ke-3 di Sriwedari – Surakarta, Jawa Tengah.

22. Tanggal 26 – 27 Agustus 1948: Konferensi PKI

23. Tanggal 31 Agustus 1948: FDR dibubarkan, lalu Partai Buruh dan Partai Sosialis berfusi ke PKI.

24. Tanggal 5 September 1948: Muso dan PKI-nya menyerukan RI agar berkiblat ke UNI SOVIET.

25. Tanggal 10 September 1948: Gubernur Jawa Timur RM Ario Soerjo dan dua perwira polisi dicegat massa PKI di Kedunggalar – Ngawi dan dibunuh, serta jenazahnya dibuang di dalam hutan.

26. Medio September 1948: Dr. Moewardi yang bertugas di Rumah Sakit Solo dan sering menentang PKI diculik dan dibunuh oleh PKI, begitu juga Kol. Marhadi diculik dan dibunuh oleh PKI di Madiun, kini namanya jadi nama Monumen di alun-alun Kota Madiun.

27. Tanggal 13 September 1948: Bentrok antara TNI pro pemerintah dengan unsur TNI pro PKI di Solo.

28. Tanggal 17 September 1948: PKI menculik para Kyai Pesantren Takeran di Magetan. KH Sulaiman Zuhdi Affandi digelandang secara keji oleh PKI dan dikubur hidup-hidup di sumur pembantaian Desa Koco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Di sumur tersebut ditemukan 108 (seratus delapan) kerangka jenazah korban kebiadaban PKI. Selain itu, ratusan orang ditangkap dan dibantai PKI di Pabrik Gula Gorang Gareng.

29. Tanggal 18 September 1948: Kolonel Djokosujono dan Sumarsono mendeklarasikan NEGARA REPUBLIK SOVIET INDONESIA dengan Muso sebagai Presiden dan Amir Syarifuddin Harahap sebagai Perdana Menteri.

30. Tanggal 19 September 1948: Soekarno menyerukan rakyat Indonesia untuk memilih Muso atau Soekarno – Hatta. Akhirnya, pecah perang di Madiun: Divisi I Siliwangi pimpinan Kol. Soengkono menyerang PKI dari Timur dan Divisi II pimpinan Kol. Gatot Soebroto menyerang PKI dari Barat

31. Tanggal 19 September 1948: PKI merebut Madiun, lalu menguasai Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Purwantoro, Sukoharjo, Wonogiri, Purwodadi, Kudus, Pati, Blora, Rembang, dan Cepu, serta kota-kota lainnya.

32. Tanggal 20 September 1948: PKI Madiun menangkap 20 orang polisi dan menyiksa serta membantainya.

33. Tanggal 21 September 1948: PKI Blitar menculik dan menyembelih Bupati Blora Mr.Iskandar dan Camat Margorojo – Pati Oetoro, bersama tiga orang lainnya, yaitu Dr.Susanto, Abu Umar, dan Gunandar, lalu jenazahnya dibuang ke sumur di Dukuh Pohrendeng Desa Kedungringin Kecamatan Tujungan Kabupaten Blora.

34. Tanggal 18 – 21 September 1948: PKI menciptakan 2 (dua) Ladang Pembantaian / Killing Fields dan 7 (tujuh) Sumur Neraka di MAGETAN untuk membuang semua jenazah korban yang mereka siksa dan bantai:

a. Ladang Pembantaian Pabrik Gula Gorang Gareng di Desa Geni Langit.
b. Ladang Pembantaian Alas Tuwa di Desa Geni Langit.
c. Sumur Neraka Desa Dijenan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Magetan.
d. Sumur Neraka Desa Soco I Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.
e. Sumur Neraka Desa Soco II Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.
f. Sumur Neraka Desa Cigrok Kecamatan Kenongomulyo Kabupaten Magetan.
g. Sumur Neraka Desa Pojok Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan.
h. Sumur Neraka Desa Bogem Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan
i. Sumur Neraka Desa Batokan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Magetan.

35. Tanggal 30 September 1948: Panglima Besar Jenderal Sudirman mengumumkan bahwa tentara Pemerintah RI berhasil merebut dan menguasai kembali Madiun. Namun Tentara PKI yg lari dari Madiun memasuki Desa Kresek Kecamatan Wungu Kabupaten Dungus dan membantai semua tawanan yg terdiri dari TNI, Polisi, Pejabat Pemerintah, Tokoh Masyarakat dan Ulama, serta Santri.

36. Tanggal 4 Oktober 1948: PKI membantai sedikitnya 212 tawanan di ruangan bekas Laboratorium dan gudang dinamit di Tirtomulyo Kabupaten Wonogiri – Jawa Tengah.

37. Tanggal 30 Oktober 1948: Para pimpinan Pemberontakan PKI di Madiun ditangkap dan dihukum mati, adalah Muso, Amir Syarifuddin, Suripno, Djokosujono, Maruto Darusman, Sajogo, dan lainnya.

38. Tanggal 31 Oktober 1948: Muso dieksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten Ponorogo. Sedang MH Lukman dan Nyoto pergi ke pengasingan di Republik Rakyat China (RRC).

39. Akhir November 1948: Seluruh pimpinan PKI Muso berhasil dibunuh atau ditangkap, dan seluruh daerah yg semula dikuasai PKI berhasil direbut, antara lain: Ponorogo, Magetan, Pacitan, Purwodadi, Cepu, Blora, Pati, Kudus, dan lainnya.

40. Tanggal 19 Desember 1948: Agresi Militer Belanda II ke Yogyakarta.

41. Tahun 1949: PKI tetap tidak dilarang; sehingga tahun 1949 dilakukan rekonstruksi PKI, dan tetap tumbuh berkembang hingga tahun 1965.

42. Awal Januari 1950: Pemerintah RI dengan disaksikan puluhan ribu masyarakat yg datang dari berbagai daerah seperti Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Trenggalek, melakukan pembongkaran 7 (tujuh) Sumur Neraka PKI dan mengidentifikasi para korban. Di Sumur Neraka Soco I ditemukan 108 kerangka mayat yg 68 dikenali dan 40 tidak dikenali, sedang di Sumur Neraka Soco II ditemukan 21 kerangka mayat yg semuanya berhasil diidentifikasi. Para korban berasal dari berbagai kalangan Ulama dan Umara serta Tokoh Masyarakat.

43. Tahun 1950: PKI memulai kembali kegiatan penerbitan Harian Rakyat dan Bintang Merah.

44. Tanggal 6 Agustus 1951: Gerombolan Eteh dari PKI menyerbu Asrama Brimob di Tanjung Priok dan merampas semua senjata api yang ada.

45. Tahun 1951: Dipa Nusantara Aidit memimpin PKI sebagai Partai Nasionalis yg sepenuhnya mendukung Presiden Soekarno; sehingga disukai Soekarno, lalu Lukman dan Nyoto pun kembali dari pengasingan untuk membantu DN Aidit membangun kembali PKI.

46. Tahun 1955: PKI ikut Pemilu pertama di Indonesia dan berhasil masuk empat Besar setelah MASYUMI, PNI dan NU.

47. Tanggal 8 – 11 September 1957: Kongres Alim Ulama Seluruh Indonesia di Palembang – Sumatera Selatan mengharamkan ideologi Komunis dan mendesak Presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Pelarangan PKI dan semua mantel organisasinya, tapi ditolak oleh Soekarno.

48. Tahun 1958: Kedekatan Soekarno dengan PKI mendorong Kelompok Anti PKI di Sumatera dan Sulawesi melakukan koreksi hingga melakukan pemberontakan terhadap Soekarno. Saat itu MASYUMI dituduh terlibat; karena Masyumi merupakan MUSUH BESAR PKI

49. Tanggal 15 Februari 1958: Para pemberontak di Sumatera dan Sulawesi mendeklarasikan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), namun pemberontakkan ini berhasil dikalahkan dan dipadamkan.

50. Tanggal 11 Juli 1958: DN Aidit dan Rewang mewakili PKI ikut Kongres Partai Persatuan Sosialis Jerman di Berlin.

51. Bulan Agustus 1959: TNI berusaha menggagalkan Kongres PKI, namun kongres tersebut tetap berjalan karena ditangani sendiri oleh Presiden Soekarno.

52. Tahun 1960: Soekarno meluncurkan slogan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yg didukung penuh oleh PNI, NU dan PKI. Dengan demikian PKI kembali terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan RI.

53. Tanggal 17 Agustus 1960: Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.200 Th.1960 tertanggal 17 Agustus 1960 tentang PEMBUBARAN MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia) dengan dalih tuduhan keterlibatan Masyumi dalam pemberotakan PRRI, padahal hanya karena ANTI NASAKOM.

54. Pertengahan Tahun 1960: Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa PKI semakin kuat dengan keanggotaan mencapai 2 (dua) juta orang.

55. Bulan Maret 1962: PKI resmi masuk dalam pemerintahan Soekarno. DN Aidit dan Nyoto diangkat oleh Soekarno sebagai Menteri Penasehat.

56. Bulan April 1962: Kongres PKI.

57. Tahun 1963: PKI memprovokasi Presiden Soekarno untuk Konfrontasi dengan Malaysia, dan mengusulkan dibentuknya Angkatan Kelima yg terdiri dari BURUH dan TANI untuk dipersenjatai dengan dalih "mempersenjatai rakyat untuk bela negara" melawan Malaysia.

58. Tanggal 10 Juli 1963: Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.139 th.1963 tertanggal 10 Juli 1963 tentang PEMBUBARAN GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia), lagi-lagi hanya karena ANTI NASAKOM.

59. Tahun 1963: Atas desakan dan tekanan PKI terjadi Penangkapan Tokoh-Tokoh Masyumi dan GPII serta Ulama Anti PKI, antara lain: KH. Buya Hamka, KH. Yunan Helmi Nasution, KH. Isa Anshari, KH. Mukhtar Ghazali, KH. EZ. Muttaqien, KH. Soleh Iskandar, KH. Ghazali Sahlan dan KH. Dalari Umar.

60. Bulan Desember 1964: Chaerul Saleh Pimpinan Partai MURBA (Musyawarah Rakyat Banyak) yg didirikan oleh mantan Pimpinan PKI, Tan Malaka, menyatakan bahwa PKI sedang menyiapkan KUDETA.

61. Tanggal 6 Januari 1965: Atas desakan dan tekanan PKI terbit Surat Keputusan Presiden RI No.1 / KOTI / 1965 tertanggal 6 Januari 1965 tentang PEMBEKUAN PARTAI MURBA, dengan dalih telah memfitnah PKI

62. Tanggal 13 Januari 1965: Dua
sayap PKI, yaitu PR (Pemuda Rakyat) dan BTI (Barisan Tani Indonesia) menyerang dan menyiksa peserta Training PII (Pelajar Islam Indonesia) di Desa Kanigoro Kecamatan Kras Kabupaten Kediri, sekaligus melecehkan pelajar wanitanya, dan juga merampas sejumlah Mushaf Al-Qur'an dan merobek serta menginjak-injaknya.

63. Awal Tahun 1965: PKI dengan 3 juta anggota menjadi Partai Komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. PKI memiliki banyak Ormas, antara lain: SOBSI (Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakjat, Gerwani, BTI (Barisan Tani Indonesia), LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakjat), dan HSI (Himpunan Sardjana Indonesia).

64. Tanggal 14 Mei 1965: Tiga sayap organisasi PKI yaitu PR, BTI, dan GERWANI merebut perkebunan negara di Bandar Betsi, Pematang Siantar, Sumatera Utara, dengan menangkap dan menyiksa serta membunuh Pelda Sodjono penjaga PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) Karet IX Bandar Betsi.

65. Bulan Juli 1965: PKI menggelar pelatihan militer untuk 2000 anggotanya di Pangkalan Udara Halim dengan dalih "mempersenjatai rakyat untuk bela negara", dan dibantu oleh unsur TNI Angkatan Udara.

66. Tanggal 21 September 1965: Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.291 th.1965 tertanggal 21 September 1965 tentang PEMBUBARAN PARTAI MURBA, karena sangat memusuhi PKI.

67. Tanggal 30 September 1965 pagi: Ormas PKI Pemuda Rakjat dan Gerwani menggelar Demo Besar di Jakarta.

68. Tanggal 30 September 1965 malam: Terjadi Gerakan G30S / PKI atau disebut juga GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh):

a. PKI menculik dan membunuh 6 (enam) Jenderal Senior TNI AD di Jakarta dan membuang mayatnya ke dalam sumur di LUBANG BUAYA – Halim, mereka adalah : Jenderal Ahmad Yani, Letjen R.Suprapto, Letjen MT Haryono, Letjen S. Parman, Mayjen Panjaitan, dan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo.

b. PKI juga menculik dan membunuh Kapten Pierre Tendean karena dikira Jenderal Abdul Haris Nasution.

c. PKI pun membunuh AIP KS Tubun seorang Ajun Inspektur Polisi yang sedang bertugas menjaga rumah kediaman Wakil PM Dr. J. Leimena yang bersebelahan dengan rumah Jenderal AH Nasution.

d. PKI juga menembak putri bungsu Jenderal AH Nasution yang baru berusia 5 (lima) tahun, Ade Irma Suryani Nasution, yg berusaha menjadi perisai ayahandanya dari tembakan PKI, kemudian ia terluka tembak dan akhirnya wafat pada tanggal 6 Oktober 1965.

e. G30S / PKI dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yg membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu: Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono, serta Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi.

f. Selain Letkol Untung dan kawan-kawan, PKI didukung oleh sejumlah perwira ABRI / TNI dari berbagai angkatan, antara lain:

- Angkatan Darat: Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro, Brigjen TNI Soepardjo, dan Kolonel Infantri A. Latief

- Angkatan Laut: Mayor KKO Pramuko Sudarno, Letkol Laut Ranu Sunardi, dan Komodor Laut Soenardi

- Angakatan Udara: Men / Pangau Laksdya Udara Omar Dhani, Letkol Udara Heru Atmodjo, dan Mayor Udara Sujono

- Kepolisian: Brigjen Pol. Soetarto, Kombes Pol. Imam Supoyo dan AKBP Anwas Tanuamidjaja.

69. Tanggal 1 Oktober 1965: PKI di Yogyakarta juga membunuh Brigjen Katamso Darmokusumo dan Kolonel Sugiono. Lalu di Jakarta PKI mengumumkan terbentuknya DEWAN REVOLUSI baru yg telah mengambil alih kekuasaan.

70. Tanggal 2 Oktober 1965: Soeharto mnegambil alih kepemimpinan TNI dan menyatakan Kudeta PKI gagal, dan mengirim TNI AD menyerbu dan merebut pangkalan udara Halim dari PKI.

71. Tanggal 6 Oktober 1965: Soekarno menggelar Pertemuan Kabinet dan Menteri PKI ikut hadir serta berusaha melegalkan G30S, tapi ditolak, bahkan terbit Resolusi Kecaman terhadap G30S, lalu usai rapat Nyoto pun langsung ditangkap.

72. Tanggal 13 Oktober 1965: Ormas Anshor NU gelar Aksi unjuk rasa Anti PKI di seluruh Jawa.

73. Tanggal 18 Oktober 1965: PKI menyamar sebagai Anshor Desa Karangasem (kini Desa Yosomulyo) Kecamatan Gambiran, lalu mengundang Anshor Kecamatan Muncar untuk pengajian. Saat Pemuda Anshor Muncar datang, mereka disambut oleh Gerwani yg menyamar sebagai Fatayat NU, lalu mereka diracuni, setelah keracunan mereka dibantai oleh PKI dan jenazahnya dibuang ke Lubang Buaya di Dusun Cemetuk Desa / Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Sebanyak 62 (enam puluh dua) orang Pemuda Anshor yg dibantai, dan ada beberapa pemuda yg selamat dan melarikan diri, sehingga menjadi saksi mata peristiwa. Peristiwa tragis itu disebut Tragedi Cemetuk, dan kini oleh masyarakat secara swadaya dibangun Monumen Pancasila Jaya.

74. Tanggal 19 Oktober 1965: Anshor NU dan PKI mulai bentrok di berbagai daerah di Jawa.

75. Tanggal 11 November 1965: PNI dan PKI bentrok di Bali.

76. Tanggal 22 November 1965: DN Aidit ditangkap dan diadili serta dihukum mati.

77. Bulan Desember 1965: Aceh dinyatakan telah bersih dari PKI.

78. Tanggal 11 Maret 1965: Terbit Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yg memberi wewenang penuh kepada Soeharto untuk mengambil langkah pengamanan Negara RI.

79. Tanggal 12 Maret 1965: Soeharto melarang secara resmi PKI.

80. Bulan April 1965: Soeharto melarang Serikat Buruh pro PKI yaitu SOBSI.

81. Tanggal 13 Februari 1966: Bung Karno masih tetap membela PKI, bahkan secara terbuka di dalam pidatonya di muka Front Nasional di Senayan mengatakan, "Di Indonesia ini tidak ada partai yang pengorbanannya terhadap Nusa dan Bangsa sebesar PKI…"

82. Tanggal 5 Juli 1966: Terbit TAP MPRS No.XXV th.1966 yang ditanda-tangani Ketua MPRS RI Jenderal TNI AH Nasution tentang Pembubaran PKI dan Pelarangan penyebaran paham Komunisme, Marxisme, dan Leninisme.

83. Bulan Desember 1966: Sudisman mencoba menggantikan Aidit dan Nyoto untuk membangun kembali PKI, tapi ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1967.

84. Tahun 1967: Sejumlah kader PKI seperti Rewang, Oloan Hutapea, dan Ruslan Widjajasastra, bersembunyi di wilayah terpencil di selatan Blitar bersama kaum Tani PKI.

85. Bulan Maret 1968: Kaum Tani PKI di selatan Blitar menyerang para pemimpin dan kader NU, sehingga 60 (enam puluh) orang NU tewas dibunuh.

86. Pertengahan 1968: TNI menyerang Blitar dan menghancurkan persembunyian terakhir PKI.

87. Dari tahun 1968 s/d 1998: Sepanjang Orde Baru secara resmi PKI dan seluruh mantel organisasinya dilarang di seluruh Indonesia dengan dasar TAP MPRS No.XXV th.1966.

88. Dari tahun 1998 s/d 2015: Pasca Reformasi 1998 pimpinan dan anggota PKI yg dibebaskan dari penjara, beserta keluarga dan simpatisannya yg masih mengusung IDEOLOGI KOMUNIS, justru menjadi pihak paling diuntungkan, sehingga kini mereka merajalela melakukan aneka gerakan pemutarbalikan fakta sejarah dan memposisikan PKI sebagai PAHLAWAN.

Semoga kita semua Waspada terhadap kebangkitan PKI. Aamiin.

sumber: salah satu postingan pesbuk

Saturday, June 4, 2016

Materi Tematik | Fiqih Ramadhān (Bagian 5)

Saturday, June 4, 2016 0

🌍 BimbinganIslam.com
Sabtu, 28 Sya'ban 1437 H / 04 Juni 2016 M
👤 Ustadz Zaid Susanto, Lc
📔 Materi Tematik | Fiqih Ramadhān (Bagian 5)
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-Tmk-Ramadhan1437-UZS-05
📺 Video Source: https://youtu.be/znboM6piFTk
-----------------------------------

FIQIH RAMADHĀN (BAG. 5)

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Kaum muslimin dan muslimat, rahimanī wa rahimakumullāh,

Saya akan membahas tentang fiqih dan ini saya ambil dari bukunya Syaikh Muhammad bin Shālih Al Utsaimin rahimahullāh "Majālis Syahri Ramadhān".

Beliau mengatakan:

فِيْ أَقْسَامِ النَّاسِ فِيْ الصِّيَامِ

Macam-macamnya manusia dibulan Ramadhān (di hadapan ibadah puasa).

Beliau mengatakan bahwa manusia itu terbagi menjadi 10 macam :

*(8) Kelompok yang kedelapan*

Wanita yang haidh.

Sebagaimana dikatakan oleh Syeikh Muhammad bin Shālih Al Utsaimin dan tentunya para ulama, wajib atau tidak puasa?

Tidak wajib puasa dan tidak sah untuk melakukan puasa.

Bagaimana apabila ada wanita sedang berpuasa kemudian haidh menjelang magrib?

Maka puasanya batal,  walaupun kurang sedikit. Kalau memang benar-benar haidh maka puasanya batal.

Demikian juga sebaliknya, seorang wanita yang sedang haidh, siang hari kemudian suci. Bagaimana?

Sebagian ulama mengatakan, haruskah tidak boleh makan tidak boleh minum?

Akan tapi yang benar, tidak apa-apa makan dan minum, karena memang dari awal tidak wajib puasa.

Tapi dia tetap wajib qādhā untuk hari itu.

Bagaimana apabila ada seorang wanita suci dari haidh persis sebelum fajar, apakah dia wajib puasa ataukah tidak?

Wajib puasa meskipun belum mandi besar.

Wallãhu Ta'ala A'lam.

*(9) Kelompok yang kesembilan*

Wanita yang menyusui atau hamil.

Kata Syaikh:

.وخافت على نفسها أو على الولد

"Dia khawatir kesehatan diri atau anaknya?"

Biasanya, kalau ibu sedang menyusui kemudian berpuasa, bayinya biasanya ikut lemes. Begitu berbuka biasanya bayinya ikut riang.

Terkadang, ibunya khawatir. Khawatir tidak bisa ada batasannya.

Maka yang seperti itu :

فإنها تفطر

"Dia boleh untuk berbuka."

Masalahnya, dia nanti mengqādhā atau fidyah atau qādhā dan fidyah jadi satu?

Ada khilaf dikalangan para ulama.

Syeikh Muhammad bin Shālih Al Utsaimin (mengatakan _qadha tanpa fidhyah,_ tambahan tim Transkrip BiAS dari kitab beliau), mungkin nanti ada pendapat yang lainnya atau masyayikh yang lain, Syaikh Nashiruddin Al Albani, cukup fidyah saja.

Na'am, Wallãhu Ta'ala A'lam bish Shawwab.

*(10) Kelompok yang kesepuluh*

Orang yang membutuhkan untuk berbuka.

Misalnya:

لدفع ضرورة غيره

"Untuk menolong orang lain."

Ibaratnya, kalau kita tidak berbuka maka tidak bisa nolong orang lain.

Misal, kita lihat orang tenggelam. Kita tidak bisa berenang kalau kita tidak berbuka, padahal kita tau berenang dan harus menolong orang itu. Kita bisa berenang tanpa berbuka sebetulnya, tapi jaraknya tidak terjangkau (terbatas), badan kita lemes.

Kita berbuka dengan yang ada disekitar kita, minum air atau apa, kemudian kita berenang untuk menolong.

Ini wajib hukumnya. Dan dia wajib untuk mengqādhānya.

Wallãhu Ta'ala A'lam.

Kemudian, misalnya juga ada orang yang butuh untuk berbuka dalam memperkuat jihad fii sabilillah. Lagi perang yang seperti ini maka wajib untuk berbuka untuk memperkuat jihad.

Demikian, untuk pertemuan selanjutnya akan kita bahas tentang adab yang berkaitan dengan orang yang berpuasa atau pembatal-pembatal puasa, in syā Allāh.

[insyā Allāh, bersambung ke bagian 6]
____________________________
📦Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📮Saran Dan Kritik
Untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan dikirim melalui
SaranKritik@bimbinganislam.com

Friday, June 3, 2016

Materi Tematik | Fiqih Ramadhan (Bagian 4)

Friday, June 3, 2016 0

🌍 BimbinganIslam.com
Jum'at, 27 Sya'ban 1437 H / 03 Juni 2016 M
👤 Ustadz Zaid Susanto, Lc
📔 Materi Tematik | Fiqih Ramadhān (Bagian 4)
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-Tmk-Ramadhan1437-UZS-04
📺 Video Source: https://youtu.be/znboM6piFTk
-----------------------------------

FIQIH RAMADHĀN (BAG 4)

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Kaum muslimin dan muslimat, rahimanī wa rahimakumullāh, saya akan membahas tentang fiqih dan ini saya ambil dari bukunya Syaikh Muhammad bin Shālih Al Utsaimin rahimahullāh "Majālis Syahri Ramadhān".

Beliau mengatakan,

فِيْ أَقْسَامِ النَّاسِ فِيْ الصِّيَامِ

Macam-macamnya manusia dibulan Ramadhān (di hadapan ibadah puasa).

Beliau mengatakan bahwa manusia itu terbagi menjadi 10 macam :

*⑹ Kelompok yang keenam*

Al Musāfir yaitu orang yang tidak menjadikan safarnya sebuah usaha untuk menghalalkan berbuka.

Jadi benar-benar safar, minimal safar yang mubah yakni jarak yang memang sudah dibolehkan untuk melakukan qashar.

Sebagian ulamā berbeda pendapat masalah jarak safar, ada yang mengatakan dengan jarak tertentu, 80an atau 70 sekian km (jumhūr). Kemudian ada yang mengatakan dikembalikan kepada 'urf (hitungan kebiasaan orang).

Cirinya safar, kata sebagian ulamā biasanya persiapannya matang, kemudian kalau ditanya: Mau kemana? Mau safar (itu bahasa Arabnya) mau pergi jauh.

⚠Tapi syaratnya orang ini tidak menjadikan safarnya sebuah usaha untuk menghalalkan berbuka.

⇛Contohnya orang yang melarikan diri dari puasa (misalnya) sengaja safar ke luar kota dalam rangka melarikan diri agar tidak berpuasa (pent.), maka ini tidak boleh, dosa. Orang seperti ini tetap mempunyai kewajiban untuk berpuasa dan dosa karena dia berusaha melarikan diri dari syari'at.

فإذا لم يقصد التحيل فهو مخير بين الصيام والفطر

Orang yang melakukan safar sungguh-sungguh diberi pilihan:

√ Boleh berpuasa
√ Boleh berbuka

Sama saja apakah safarnya itu lama ataukah tidak.

Bagaimana kalau yang punya kebiasaan safar itu adalah seorang supir angkutan (misalnya)? Setiap hari dia safar Jogya-Purwokerto (sudah jarak kurang lebih jaraknya 181 Km) setiap hari seperti itu, bagaimana?

⇛Kalau memang sangat sulit dia melakukan puasa maka dia boleh untuk berbuka membatalkan puasanya dan dia nanti puasa di waktu yang memang mudah bagi dia.

⇛Tapi utamanya dia tetap berusaha sekiranya dia mampu tetap berpuasa.

Hati orang-orang beriman dibulan Ramadhān itu bersih. Disuruh puasa, mereka puasa semuanya.  Puasa nilainya dihati orang beriman itu luar biasa, 'ala kulli hal.

Oleh sebab itu, nanti, puasa itu betul-betul dimuliakan oleh Allāh, tidak seperti yang lainnya.

Kenapa?

Nilai keikhlasannya bisa jauh lebih tinggi.

Bagaimana mereka?

Maka orang-orang yang safar itu diberi pilihan, kalau memang safarnya menyulitkan dia maka dia boleh berbuka, tapi kalau safarnya itu mudah bagi dia maka sebaiknya dia tetap berpuasa.

Kenapa?

Kata Syaikh Muhammad Shālih bin Utsaimin: Karena beda, mengerjakan puasa ketika sendirian nanti (membayar puasa) dengan puasa bareng-bareng. Kekuatannya itu beda apabila nanti kita berpuasa di tempat atau waktu yang lain.

Tapi kalau memang safar itu menyebabkan kesulitan bagi kita maka Allāh Subhānahu wa Ta'āla menginginkan kemudahan bagi anda.

  يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

"Allāh menginginkan kemudahan bagimu, dan tidak menginginkan kesulitan."

(QS Al Baqarah: 185)

*⑺ Kelompok yang ketujuh*

Orang sakit yang diharapkan sembuhnya.

Ini ada 3 kelompok:

① Orang yang puasanya tidak berat bagi dia (ringan) dan tidak membahayakan sakitnya.

⇛Orang seperti ini wajib berpuasa, kenapa?

Karena ini bukan udzur untuk tidak berpuasa.

Jadi kalau sakit ringan kalau puasa pun tidak pengaruh misalnya sakit gigi, pilek.

② Orang-orang yang sakit, dan sakitnya mempersulit untuk berpuasa tapi tidak memperberat sakitnya.

⇛Maka yang seperti ini Makruh hukumnya untuk berpuasa, karena mempersulit dia.

Berarti sebaiknya berbuka Karena Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda dalam suatu hadīts:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ تُؤْتِى رُخْصَهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ تُؤْتِى مَعْصِيَتَهُ

"Sesungguhnya Allāh suka untuk diambil rukhsahnya (keringanan) yang diberikan oleh Allāh kepada umatnya"

(Hadīts Riwayat Ahmad 2/108, Ibnu Hibban 2742 dari Ibnu Umar dengan sanadnya yang Shahīh)

Kalau sulit maka jangan puasa, Allāh suka sebagaimana Allāh suka kemaksiatannya tidak dikerjakan.

Sebagaimana Allāh suka hambanya tidak mengerjakan maksiat.

③ Orang yang sakit, yang apabila puasa sakitnya tambah parah, dan tentunya sulit bagi dia untuk puasa.

⇛Maka apa hukumnya?

Harām untuk puasa dan wajib untuk berbuka.

Apa kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla?

وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

"Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allāh adalah Maha Penyayang kepadamu."

(QS An Nisā': 29)

[insyā Allāh, bersambung ke bagian 5]
____________________________
📦Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📮Saran Dan Kritik
Untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan dikirim melalui
SaranKritik@bimbinganislam.com

Materi Tematik | Fiqih Ramadhan (Bagian 3)

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 26 Sya'ban 1437 H / 02 Juni 2016 M
👤 Ustadz Zaid Susanto, Lc
📔 Materi Tematik | Fiqih Ramadhān (Bagian 3)
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-Tmk-Ramadhan1437-UZS-03
📺 Video Source: https://youtu.be/znboM6piFTk
-----------------------------------

FIQIH RAMADHĀN (BAG. 3)

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Kaum muslimin dan muslimat, rahimanī wa rahimakumullāh,

Saya akan membahas tentang fiqih dan ini saya ambil dari bukunya Syaikh Muhammad bin Shālih Al Utsaimin rahimahullāh "Majālis Syahri Ramadhān".

beliau mengatakan,

فِيْ أَقْسَامِ النَّاسِ فِيْ الصِّيَامِ

Macam-macamnya manusia dibulan Ramadhān (di hadapan ibadah puasa).

Beliau mengatakan bahwa manusia itu terbagi menjadi 10 macam :

*(3) Kelompok yang ketiga*

Al Majnūn yaitu orang yang gila, yaitu orang yang hilang akalnya.

Apakah orang ini wajib puasa ataukah tidak?

Tidak wajib puasa, kenapa?

Karena "rufi' al qalam", pena taklif diangkat dari orang-orang yang semacam ini.

Bagaimana kalau dia itu gilanya kadang-kadang?

Maka, saat dia gila tidak wajib puasa, saat tidak gila maka dia wajib puasa.

Apakah harus mengqadha hari-hari gilanya?

Jawabnya: Tidak, karena saat itu dia tidak kena beban, tidak kena kewajiban. Makanya ya sudah, dia puasa sesuai dengan jumlah hari sehatnya.

==> Sehari gila sehari tidak, maka sehari puasa sehari tidak, naudzubillāhimminal junūn (kita berlindung kepada Allāh dari gila).

Gila (hilang akal) sebabnya bisa stress, bisa karena jin (kemasukan jin), Wallahu Ta'āla A'lam bishshawāb.

Nah, sekarang bagaimana halnya kalau ada orang gila, tiba-tiba sadar di tengah hari  pas bulan Ramadhān?

Maka kata para ulama, dia wajib untuk menahan dirinya dari makan dan minum sampai selesai.

Apakah dia wajib mengqadha separo harinya yang tadi dia tidak puasa?

Jawabannya: Tidak, Wallahu Ta'āla A'lam bishshawāb.

*(4) Kelompok yang keempat*

الهرم الذي بلغ الهذيان وسقط تمييزه فلا يجب عليه

Al Harim yaitu orang yang sudah tua renta sehingga dia terkadang ngelantur dan tidak bisa membedakan, tamyīznya hilang dicabut oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Kalau anda atau siapa saja yang punya orang tua semacam ini _sabar_.

Dulu anda ketika kecil ngelanturnya berapa tahun? Cuma karena kulit ketang kecil pecah saja nangis. Jika dibayangkan, untuk seperti itu saja ditangisi. Begitu pula jika orang tua sudah hilang tamyīznya, sama, maka kita harus sabar.

Susahnya anda dalam merawat orang tua itu tidak lama, mungkin saja anda yang akan mati lebih dulu. Makanya kita harus yakin, in syā Allāh, susah yang saya alami ketika merawat orang tua itu tidak lama. Apalagi jika dibandingkan dengan nikmatnya nanti hidup di akhirat.

Itu (orang tua adalah) pintu surga. Siapa saja yang masih punya orang tua, sebelum datang waktu penyesalan, maka gunakan kesempatan.

Jenis/kelompok keempat ini adalah orang tua yang sudah pikun yang ngelantur, tidak bisa membedakan, maka apakah dia wajib puasa atau tidak?

Kata Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, *"Dia (orang pikun) tidak wajib puasa dan tidak wajib membayar fidhyah."*

Sebagian orang masih membayar fidhyah. Seharusnya bagi orang tua yang seperti ini (sudah pikun), tidak wajib membayar fidhyah.

~~> Lho ustadz, "melas ora difidhyahi" (kasihan tidak dibayarkan fidhyahnya).

==> Masalahnya bukan "melas" (kasihan) atau tidak, masalahnya kita malah mewajibkan sesuatu yang tidak wajib. Jika memang sudah pikun, melantur, tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, maka sudah gugur kewajibannya.

*(5) Kelompok yang kelima*

Yaitu orang yang tidak mampu puasa secara terus menerus, tetapi masih mempunyai ingatan yang kuat.  Dimana udzurnya itu tidak mungkin hilang.

Misalnya:

√ Orang yang sudah sangat tua, tetapi māsyā Allāh, ingatannya sangat kuat, masih ingat shalāt, ingin shalāt dan bisa shalāt, tidak pikun, tetapi dia betul-betul tua renta dan tidak mampu untuk puasa.

√ Atau orang yang sakit yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya lagi, misal kanker stadium 4.

Maka apa kata Syaikh?

فلا يجب عليه الصيام

"Orang yang semacam ini tidak wajib puasa."

Wajib qadha atau tidak?

Maka tidak wajib qadha, karena memang asalnya tidak mampu walaupun ingatannya masih sangat bagus dan shalāt masih bisa.

Demikian juga ketika sakit, kanker usus misalnya, setiap makanan yang masuk keluar lagi, naudzubillāhi min dzalik.

Orang yang meninggal karena sakit di perutnya, syahid.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla menuliskan bagi kita syahada, Allāhumma āmīn.

~~> Bagaimana bisa, sekarang tidak ada perang?

==> Kalau Allāh sudah berkehendak, maka tidak ada satupun yang bisa menolaknya.

'Umar bin Al Khathab, hidup di kota Madinah, aman dan tentram, "turu neng ngisor wit" (tidur di bawah pohon), khalifah (pemimpin paling puncak umat Islam saat itu) ini tidak takut sama sekali, tidak takut dibunuh, "nggletak" (tidur) di bawah pohon.

Karena apa? Amannya luar biasa.

Beliau berdoa:

Allāhummarzuqni syahadatan di madīnatī rasūlika shallallāhu 'alayhi wa sallam.

"Yā Allāh, berilah aku mati syahid di kota Nabi-Mu ini."

Sahabatnya berkata, "Wahai 'Umar, apa ya bisa?"

Tetapi ternyata 'Umar bin Khathab meninggal ditusuk oleh abu Lu' Lu' Al Majus, yang sekarang diagung-agungkan oleh orang syiah. Pembunuhnya 'Umar diagung-agungkan, dianggap sebagai pahlawan sejati. Allāhu Musta'an.

Barangsiapa yang minta syahādah (mati syahid) dengan sungguh-sungguh kepada Allāh, maka Allâh akan sampaikan dia ke derajat orang shuhadā (orang yang mati syahid) meskipun matinya di atas ranjangnya. Subhānallāh.

Maka, Bapak-bapak, Ibu-ibu, mintalah kepada Allāh, mumpung masih sempat minta. Yang kita minta jangan sesuatu yang pendek, mintalah yang jauh, "Allahummā innī as'aluka firdausal a'lā" minal jannah".

~~> Ustadz, firdaus a'la itu kan tempatnya para nabi, para shahabat, apakah kita mampu?

==> Apakah anda meragukan kemampuan dan kakuasaan Allāh?

Tentunya tidak, siapa tahu kita menjadi tetangganya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Allahumma āmīn.

Silahkan Bapak-bapak, Ibu-ibu yang masih punya orang tua "diopeni" (dirawat) betul.

Bagaimana dia?

Tidak wajib berpuasa tetapi wajib membayar fidhyah.

Berapa?

Fidhyahnya itu, jika dihitung beras atau makanan pokok, maka 1/4 shaq (1shaq = 2,5-3 kg) beras.

~~> Ustadz, jika kita ingin ngasih makan boleh atau tidak?

==> Na'am (iya), kata ith'am di dalam Qur'ān, itu berlaku dengan cara apapun (tidak harus dengan beras mentah), yang sudah bisa disebut dengan memberi makan.

Jadi jika orang tua kita hutang puasanya dua hari, maka kita beri makan orang miskin sehari satu kali selama dua hari atau sekaligus dua orang miskin sehari satu kali. Ini sudah dinamakan dengan ith'am.

~~> Caranya bagaimana?

==> Gampang, (misal) bungkuskan nasi + lauknya (gurame atau telur) + tempe + kerupuk, ini diberikan (kepada orang miskin) sudah cukup, ringan, Alhamdulillāh.

"Addīnu yusrun", agama itu mudah.

Ini tentang kelompok kelima.

[insyā Allāh, bersambung ke bagian 4]
____________________________
📦Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📮Saran Dan Kritik
Untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan dikirim melalui
SaranKritik@bimbinganislam.com

Materi Tematik | Fiqih Ramadhān (Bagian 2)

🌍 BimbinganIslam.com
Rabu, 25 Sya'ban 1437 H / 01 Juni 2016 M
👤 Ustadz Zaid Susanto, Lc
📔 Materi Tematik | Fiqih Ramadhān (Bagian 2)
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-Tmk-Ramadhan1437-UZS-02
📺 Video Source: https://youtu.be/znboM6piFTk
-----------------------------------

FIQIH RAMADHĀN (BAG. 2)

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Kaum muslimin dan muslimat, saya akan membahas tentang fiqih dan ini saya ambil dari bukunya Syaikh Muhammad bin Shālih Al Utsaimin rahimahullāh "Majālis Syahri Ramadhān".

Beliau mengatakan,

فِيْ أَقْسَامِ النَّاسِ فِيْ الصِّيَامِ

Macam-macam manusia dibulan Ramadhān (di hadapan ibadah puasa).

Beliau mengatakan bahwa manusia itu terbagi menjadi 10 macam :

*(2) Kelompok yang kedua*

Ash Shaghiru (anak kecil).

Kata Syaikh:

فَلَا يَجَبُ عَلَيْهِ الصِّيَامُ حَتَّى يَبْلُغَ

"Tidak wajib puasa sampai baligh."

Ibu-ibu, Bapak-bapak harus tahu tanda-tanda balighnya anak-anak. Terkadang seorang anak sudah baligh tapi tidak tahu kalau dirinya telah baligh, ini yang jadi masalah.

Anak kecil tidak wajib berpuasa sampai dia baligh, akan tetapi, apakah anak kecil dibiarkan begitu saja tidak berpuasa?

Jawabanya: Tidak, "يُعَلَّمُ", tapi diajari berpuasa.

Memang secara beban (taklif) belum terkena kepada dia.

Rasūlullāh shallallāhu 'alaihi wasallam mengatakan:

رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثٍ عَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنِ الصَّغِيرِ حَتَّى يَكْبُرَ وَعَنِ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ أَوْ يَفِيقَ

"Pena taklif itu tidak dibebankan kepada 3 orang:

1. Orang yang ketiduran sampai bangun.
2. Dari anak kecil sampai dia baligh.
3. Orang yang gila sampai dia sadar."

(HR an Nasā'i nomor 3378, versi Maktabatu al Ma'arif Riyadh nomor 3432)

Tapi, apakah dibiarkan saja, pertanyaannya? Tidak, harus diajari.

Kata Syaikh:

كَانُوْا يُصَوِّمُوْنَ أَوْلَادَهُمْ

"Mereka itu (para shahabat) mengajari anak-anak mereka berpuasa."

Sebagaimana mereka mengajari anak untuk shalat. Bahkan "memaksa" dalam mengajari anak mereka berpuasa. Umur 7 tahun diajak shalat, diajari shalat supaya nanti waktu gede tidak kaget.

Walaupun masih kecil-kecil tapi mereka diajak berpuasa. Kalau datang lapar mereka, sibuk membikinkan mainan .

Bapak-bapak, Ibu-ibu harus kreatif bagi yang punya anak kecil atau punya cucu. Nanti Bapak-bapak mengajak main supaya tidak ingat dengan rasa laparnya.

~~> Ustadz, apakah kalau mengajari dan memaksa mereka itu tidak zhalim?

==> Tidak, justru jika membiarkan anak tidak diajari itulah yang zhalim, karena ini adalah hak anak yaitu untuk mendapatkan pelajaran.

Ingat kisah seorang bapak yang datang kepada 'Umar bin Kaththab. Kisahnya, bapak itu lapor tentang kebandelan sang anak. Kemudian kata Amirul Mukminin:

"Coba datangkan kesini anaknya."

Kemudian setelah dilaporkan oleh bapaknya dan mau dinasehati oleh 'Umar, anak itu bilang dulu:

"Boleh tidak saya bertanya dulu kepada Anda?"

Kata Amirul Mukminin: "Silahkan."

Kata Sang Anak: "Apakah hak anak dari bapaknya, wahai Amirul Mukminin?"

(Lihat, hak anak berarti kewajiban orang tua.)

Kata Amirul Mukminin:

"Yang pertama: Bapak memilihkan ibu yang baik bagi anak-anaknya."

Jangan hanya dilihat cantiknya saja, jangan dilihat kayanya saja, jangan dilihat ini keturunan ningrat tapi lihatlah agamanya, bagaimana hubungan dia dengan Allāh, bagaimana hubungan dia dengan orang tuanya, bagaimana hubungan dia dengan temannya.

Bagi yang sudah terlambat ada jalan keluarnya, apa itu? Doa, minta supaya Allāh merubah istrinya menjadi istri yang shalihah, atau dengan cara lain.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."

(QS Al Furqon: 74)

Kata anak:

"Bapak saya memilihkan ibu bagi saya seorang pelacur."

(Profesinya betul-betul pelacur, dinikahi sama bapaknya. Jadi tiap hari anaknya nonton ibunya melacur, na'udzu billāhi min dzalik.)

"Terus, apa yang kedua, wahai Amirul Mukminin?"

"Kasih nama yang baik."

"Amirul mukminin, bapak saya ngasih nama saya Ju'al."

(Ma'af, artinya kumbang tai. Hati-hati kalau ngasih nama anak.)

"Kemudian, yang ketiga apa, wahai Amirul Mukminin?"

"Beri pendidikan kepada anaknya, itu kewajiban orang tua."

Kata anak tadi:

"Wahai Amirul Mukminin, bapakku tidak pernah mengajari Al Qur'an satu huruf pun (kebaikan) kepadaku."

Kalau kita tidak mengajari anak kita berpuasa itu berarti kita zhalim.

~~> Ustadz, anak saya baru 1 tahun masak diajari puasa?

==> Ya jangan secepat itu, nanti ada usia yang memang mapan untuk diajari puasa. Mungkin 7 tahun, mungkin di bawah itu, tapi biasakan mereka untuk berpuasa.

Kalau dulu, kita sering diajari berpuasa sama orang tua kita "puasa mbeduk" (puasa dengan berbuka waktu zhuhur), itu tidak apa-apa, sekuatnya
Atau mungkin sahurnya maju, kalau jam 7 masih boleh makan. Jadi dia tahu tentang masalah puasa sedikit-sedikit,

Wallāhu A'lam.

Bagaimana anak kecil itu wajib berpuasa? Kalau dia sudah baligh.

Tanda-tanda baligh itu ada 3, disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Utsaimin:

١. إنزال المني باحتلام أو غيره

1. Keluarnya air mani baik dengan ihtilam (mimpi basah) ataupun yang lainnya (yang jelas-jelas menunjukkan bahwa dia sudah bisa keluar mani).

٢. نبات شعر العانة

2. Tumbuhnya bulu kemaluan.

٣. بلوغ تمام خمس عشرة سنة

3. Mencapai usia 15 tahun.

Ini 3 ciri baik laki-laki ataupun perempuan.

----٤. الحيض

----4. Khusus bagi anak perempuan, dia mengalami haidh.

~~> Ustadz, apakah ini semu harus terkumpul sebagai syarat-syarat menjadi baligh?

==> Tidak, kata para ulama salah satu saja dari syarat ini sudah ada maka dia sudah baligh.

Masalah, bagaimana kalau anak kecil ketika dipertengahan hari dia mengalami baligh, dan ini kenyataan?

Bagaimana hukumnya jika seorang anak ketika di tengah-tengah shalat kemudian baligh? Apakah dia wajib mengulangi shalatnya (dari awal) atau tidak?

Yang dibayangkan adalah umur dia saat itu telah 15 tahun.

Demikian juga seorang anak lagi main-main di tengah-tengah hari dia baligh, apakah dia wajib berpuasa atau tidak?

Maka dikatakan oleh sebagian ulama, dia wajib untuk menahan diri dari makan dan minum pada sisa harinya. Tapi dia tidak wajib mengqadha puasa hari itu, artinya sisa harinya tetap jangan makan jangan minum karena sekarang kewajibannya telah datang.

Wallāhu A'lam.

[insyā Allāh, bersambung ke bagian 3]
____________________________
📦Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📮Saran Dan Kritik
Untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan dikirim melalui
SaranKritik@bimbinganislam.com

Materi Tematik | Fiqih Ramadhān (Bagian 1)

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 24 Sya'ban 1437 H / 31 Mei 2016 M
👤 Ustadz Zaid Susanto, Lc
📔 Materi Tematik | Fiqih Ramadhān (Bagian 1)
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-Tmk-Ramadhan1437-UZS-01
📺 Video Source: https://youtu.be/znboM6piFTk
-------------------------------

FIQIH RAMADHĀN (BAG. 1)

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Kaum muslimin muslimat rahimanī wa rahimakumullāh,

Alhamdulillāh
Pembahasan kita pada hari ini adalah pembahasan tentang fiqih Ramadhān.

Saya akan membahas tentang fiqih, dan ini saya bahas atau saya ambil dari bukunya Syaikh Muhammad Shālih bin Al 'Utsaimin rahimahullāh, "Majālis Syahri Ramadhān".

(Tujuannya:)
√ Yang pertama, biar kita semakin rindu.
√ Yang kedua, namanya orang Islam, harus mendasari amalannya dengan ilmu, tidak bisa seorang itu beramal tanpa ilmu.

Pembahasan pertama tentang fiqih, saya tidak akan membahas tentang kapan mulainya Ramadhān dan bagaimana memulai Ramadhān. Karena sudah jelas mulai Ramadhān adalah tanggal 1 Ramadhān.

Terlepas dari perbedaan yang ada di umat Islam Indonesia. Yang jelas mulainya tanggal 1 Ramadhān. _Dan paling amannya adalah mengikuti pemerintah._

Kemudian yang akan saya sampaikan yang pertama adalah kata Syaikh Muhammad Shālih bin Al 'Utsaimin dalam "Al Majālisu As Sādis", halaqah atau  pertemuan keenam beliau mengatakan:

فِيْ أَقْسَامِ النَّاسِ فِيْ الصِّيَامِ

Macam-macamnya manusia dibulan Ramadhān (di hadapan ibadah puasa).

Beliau mengatakan bahwa manusia itu terbagi menjadi 10 macam:

*(1) Kelompok Pertama*

اَلمُسْلِمُ البَالِغُ العَاقِلُ المُقِيمُ القَادِرُ السَّالِمُ مِن المَوَانِع

Yang pertama adalah Orang yang muslim, baligh, berakal, tidak safar, mampu melaksanakan puasa, terhindar dari segala macam halangan untuk menjalankan puasa.

⇛Kelompok orang yang pertama adalah orang yang terkumpul di dalamnya 6 (enam) sifat.

Yaitu:

⑴ Muslim
⑵ Bāligh
⑶ 'Āqil
⑷ Muqīm (tidak safar)
⑸ Qādir (mampu)
⑹ Sālim minal mawāniq (terhindar dari perkara-perkara yang menghalangi untuk melakukan puasa).

Orang yang tipe pertama ini apabila terkumpul di dirinya 6 (enam) sifat ini, maka kata Syaikh Muhammad Shālih bin Al 'Utsaimin :

يَجِبُ عَلَيهِ صَومُ رَمَضَان أَدَاءً

"Wajib mengerjakan puasa Ramadhān diwaktunya."

Dalilnya juga firman Allāh Ta'āla:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

(QS Al Baqarah: 185)

Demikian juga firman Allāh Ta'āla:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

(QS Al Baqarah: 183)

🔹 Muslim

Berarti, siapa saja yang merasa dirinya muslim, dia wajib untuk berpuasa.

√ Muslim Bāligh

~~> Bagaimana kalau halnya orang itu kāfir, Ustadz?

Dia kāfir, bāligh (bāligh tapi kāfir), berakal, dia juga muqim (tidak safar). Kemudian dia juga mampu. Kemudian dia tidak ada halangan untuk menjalankan puasa

⇛Apakah orang kāfir wajib puasa, ataukah tidak?

Tidak, karena kāfir.

Jadi, kata-kata wajib itu ada dua:

⑴ Kewajiban atau dia terkena beban, hakekatnya dia terkena beban.
⑵ Kewajiban untuk melaksanakan.

Da tidak wajib melaksanakan karena syarat untuk melaksanakan puasa adalah muslim.

Tapi yang pertanyaan selanjutnya, apakah dia terkena beban?

Jawabannya: Iya, dia terkena beban, beban syaria'at.

Dia wajib masuk Islam, kemudian dia wajib terkena beban-beban syari'at islam.  Tapi kalau dia melaksanakan (puasa) maka tidak akan diterima oleh Allāh Subhanahu Wa Ta'ala.

Jadi bagaimana?

⇛Orang kāfir itu  tetap terkena beban syari'at. Tapi kalau melaksanakan tidak diterima.

Jadi kewajiban yang mengarah kepadanya ada dua yaitu "wujubu taqlif" dan "wujubul adā".

⇛ Kalau wujubul adã tidak kena beban.
⇛ Kalau wujubu taqlif, dibebani.

Oleh sebab itu, setiap orang kāfir nanti akan di hisab oleh Allāh karena dia terbebani puasa.

Makanya Allāh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, menceritakan tentang perbincangan penduduk Surga dan penduduk Neraka.

Di katakan oleh penduduk-penduduk surga:

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ

"Apakah yang menyebabkan kalian terjerumus ke dalam neraka Saqar?"

(QS Al Mudatsir: 42)

Kata orang-orang kāfir (penduduk neraka):

قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّين

"Dulu kami adalah orang-orang yang tidak mengerjakan shalāt."

(QS Al Mudatsir: 43)

Jadi mereka tetap akan di adzab oleh Allāh karena mereka meninggalkan shalāt. Tapi kalau mengerjakan shalāt tidak diterima, kalau meninggalkan dosa lagi.

Bagaimana jalan keluarnya?

Jalan keluarnya masuk Islam, kemudian shalāt.

Maka silahkan, kalau memang ada keluarga yang belum shalāt, belum puasa, nasehati.

Kemudian disini dikatakan: Bāligh.

🔹 Bāligh

Apa ciri-ciri bāligh?

[insyā Allāh, bersambung ke bagian 2]
____________________________
📦Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📮Saran Dan Kritik
Untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan dikirim melalui
SaranKritik@bimbinganislam.com

Materi Tematik | Meet And Greet Ramadhan (Bagian 5)

🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 23 Sya'ban 1437 H / 30 Mei 2016 M
👤 Ustadz Nuzul Dzikri, Lc
📔 Materi Tematik | Meet And Greet Ramadhan (Bagian 5)
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-Tmk-Ramadhan1437-UND-05
📺 Video Source: https://youtu.be/yvJZJnlckCQ
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

MEET AND GREET RAMADHAN (BAG. 5)

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ للَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن سرى على نهده باحسن إلى يوم الدين. وبعد:

Apa yang harus kita lakukan, agar kita bisa bertemu dengan Ramadhan, agar Ramadhan benar-benar menjadi rahmat bagi kita.

*(6) Yang keenam*

Sebelum 1 Ramadhan buat target.

Buat target lalu buat schedule untuk Ramadhan dan berani meng-cancel dan mengorbankan sebagian aktivitas dunia kita.

Target penting, kalau kita tidak punya target repot kita. Kita akan menunda dan menunda.

Misalnya membaca Al Qurānul karīm, kita harus buat target.

"Saya harus khatam Al Qurānul karīm. Kalau bisa lebih baik dari tahun lalu, minimal satu kali khatam. Harus satu kali khatam."

وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

"Barang siapa membaca 1 huruf dalam Al Qur'an maka Allāh akan berikan pahala. Dan satu pahala Allāh kalikan 10. Aku tidak pernah mengatakan  الم itu satu huruf. Namun alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf."

(HR Tirmidzi nomor 2835, versi Maktabatu al Ma'arif Riyadh nomor 2910)

Masa kita tidak tertarik?

Ini promo dari Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, الم itu 30 pahala lho.
Harus sekali khatam.

Nah, setelah kita pastikan satu kali khatam, maka berikutnya buat schedule (jadwal).

Satu kali khatam berarti satu hari satu juz. Satu juz itu ada 10 lembar, maka antum bagi.

Misalnya, ini contoh saja:

√ sebelum sahur 1 lembar,
√ ba'da subuh 2 lembar, jadi 3,
√ nanti dhuha misalnya 2 lembar, jadi 5,
√ ba'da dzuhur biasanya kita makan siang 2 lembar lagi, jadi 7,
√ lalu ashar bikin 1 lembar, jadi 8,
√ magrib, isya, selesai.

Jika tidak maka akan kita tunda terus. Harus ada schedule, tidak bisa tidak.

Para ulama mengatakan:

التَّزْوِيْزُ مِنْ جُنُوْدِ إِبْلِيْس

"Menunda-nunda itu adalah bala tentara iblis."

Jadi harus pakai schedule.

Infaq, sedekah misalnya, antum harus punya target.

Misalnya, "Sehari, 50.000 harus hilang dari dompet saya."

Harus begitu. Tidak mau tahu caranya, 50.000 harus hilang.

Jadi, jika maghrib, 50.000 masih utuh, antum sudah panik, antum galau.

Jika tidak ada target, kita akan nunda lagi, "Besok aja, pasti in syā Allāh ketemu faqir miskin."

Tapi kalau sudah target 50.000 harus hilang, kita akan cari.

Ada tukang ketoprak, "Nih bang 50.000." Tukang ketoprak tidak ada, ada satpam komplek kasih 50.000. Tidak ada semuanya, tetangga lagi nyiram bunga, kasih 50.000. Pokoknya siapa aja kasihlah.

Atau ada pembantu, kasih 50.000. Istri kita ada itu, kasih 50.000, atau istri kasih suaminya 50.000. Pokoknya 50.000 harus hilang.

Nah itu baru Ramadhan,  harus ada target. Tanpa target, tidak bisa. 30 hari itu sebentar.

Harus berani memperioritaskan akhirat dan mengorbankan sebagian aktivitas dunia kita.

Ini Ramadhan, bukan bulan yang lain. Cancel yang bisa di cancel.

Para ulama itu liburnya 2 bulan, satu bulan TC (training center) Sya'ban, satu bulan Ramadhan, total 2 bulan. Itu toko tutup, usaha berhenti dan masuk lagi Syawal.

Ini luar biasa. Belum tentu kita ketemu lagi. Maksimalkan 1 bulan ini. Yang bisa di cancel, di cancel. Selama kita tidak melalaikan kewajiban kita dan tanggung jawab kita.

Berkah Ramadhan pas kita benar-benar berusaha beribadah kepada Allāh.

Saya punya kenalan, dia pingin 'itikaf. Tapi di ultimatum oleh kampungnya, disuruh pulang, dusuruh mudik. Orangnya pas-pasan, biasa-biasa saja. Galau sekali, karena dia ingin malam-malam terakhir, prime timenya (puncaknya) Ramadhan, dia bisa beribadah, tapi dia disuruh mudik.

Akhirnya dia putuskan saya mudik dengan jalur udara, padahal dia tidak punya uang.

Terus saya bilang, "Kan mahal Pak?"

"Daripada saya naik mobil, malam 27 saya di pantura Pak, macet segala macam dan seterusnya, mendingan saya naik pesawat saja."

Eh, ketika dia beli tiket pesawat, ekonomi class habis, dia beli bisnis, dia, istrinya, anak-anaknya bisnis semua. Padahal saya tau kemampuannya tuh biasa-biasa aja, tidak nutuplah.

Tapi itu Ramadhan, para ulama, para sahabat rādiallahuta'ala anhum, mereka bisa sehari khatam.

Jika Ustman sibuk dengan tokonya bagaimana sehari khatam? Tidak mungkinlah.

Itu menurut para ulama. Itu Ramadhan. Kalau cuma kongkow, cuman ngumpul, cuman curhat, itu bukan Ramadhan.

Ramadhan, fastabiqul khairāt.

Ini yang perlu kita camkan hadirin hadirat yang dirahmati oleh Allāh Subhanahu wa Ta'ala. *Berani.*

Ada sebagian ibu-ibu kalau Ramadhan katering, tidak mau masak.

"Habis waktu saya."

Katering dan suaminya ridhā. Saur dibawa, buka puasa dan makan malam katering. Jadi dia bisa baca Qurān. Itu yang harus kita pikirkan.

Kenapa ahli dunia berani mengorbankan uang untuk dunia mereka, kita tidak berani mengorbankan uang untuk akhirat kita?

Allāh akan ganti, tidak mungkin Allāh tidak ganti.

Jika kita korbankan dunia, di Sya'ban, di Rājab Allāh akan ganti. Tidak mungkin di Ramadhan tidak diganti.

Ingat sekali lagi sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang disebutkan oleh salah seorang sahabat:

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا للهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

"Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah 'Azza wa Jalla, kecuali Allah akan menggantikannya bagimu dengan yang lebih baik bagimu."

(HR Ahmad)

*(7) Yang ketujuh*

Dan yang terakhir, doktrin diri kita, bangun perasaan bisa jadi Ramadhan ini, Ramadhan terakhir kita.

Ramadhan terakhir, tiada Ramadhan di tahun depan. Tidak ada Ramadhan di 2 tahun yang akan datang.

Ini kesempatan terakhir kita:

√ Kesempatan terakhir kita berpuasa.

√ Kesempatan terakhir kita merasakan syahdunya sahur bersama pasangan tercinta kita, dengan anak-anak kita.

√ Kesempatan terakhir melihat gelak tawa cucu kita, anak-anak kita ketika berbuka, ini kesempatan terakhir.

√ Kesempatan terakhir membaca Al Qur'an di bulan Qur'an.

√ Kesempatan terakhir mencatatkan nama kita sebagai pengkhatam-pengkhatam Al Qur'an dibulan suci Ramadhan.

√ Kesempatan terakhir untuk qiyamul lail.

√ Kesempatan terakhir untuk tahajud dibulan yang penuh berkah ini.

Tanamkan perasaan ini, doktrin diri kita, ini bisa jadi kesempatan terakhir, ini kesempatan terakhir.

Dan ini bukan sugesti belaka, ini riil, persentasenya 50% 50%. Karena kita tidak tahu kapan kita meninggal dunia.

Dan kita buktikan betapa banyak diantara kita yang Ramadhan tahun lalu ditemani oleh salah satu orang terdekatnya sekarang sudah tidak ada, sekarang sudah masuk bersama hewan-hewan di dalam tanah.

Seseorang yang merasakan bahwa ini adalah Ramadhan terakhirnya, maka dia akan luar biasa beribadah. Orang akan mengeluarkan seluruh potensinya ketika dia merasa ini adalah kesempatan terakhir.

Ini "The Last Chance".

Dipertandingan final piala dunia, kalau sudah perpanjangan waktu, itu keeper maju lho. Dia sudah tidak peduli lagi, dia akan habis-habisan. Apalagi kalau dia ketinggalan.

Kita ini ketinggalannya banyak banget lho. Masa lalu kita berlumuran dosa dan maksiat.

Keeper maju, dia tidak peduli lagi tuh gawang. Apalagi kalau tendangan sudut, tendangan bebas, dia akan maju sampai kotak pinalti lawan.

Ini saatnya kita mengejar ketinggalan kita. Ini kelas akselerasi. Dimana amal ibadah dilipatgandakan oleh Allāh Subhanahu Wa Ta'ala. Dan bisa jadi ini adalah Ramadhan terakhir kita.

Nabi shālallahu 'alayhi wassalam bersabda:

فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ

"Shālatlah anda seperti anda mengerjakan shālat terakhir di muka bumi ini."

(Hasan. Dikeluarkan oleh Ahmad (5/412), Ibnu Majah(4171), Abu Nu'aim dalam Al Hilyah (1/462) Al Mizzi (19/347) dan Lihat Ash Shahihah (401))

Kita akan khusyu', kita akan menangis kepada Allāh Subhanahu wa Ta'ala, kita akan merintih, kita akan sujud selama-lamanya.

Ramadhan ini bisa jadi kesempatan terakhir rekan-rekan sekalian. Perjumpaan kita dengan Ramadhan tahun ini, insya Allāhu Ta'ala adalah sebuah momentum dan pengalaman emas dalam kehidupan kita.

Dan bisa jadi ini adalah kesempatan terakhir kita untuk berinteraksi dengan Ramadhan, maka siapkanlah perbekalan kita dan siapkanlah seluruh amunisi kita untuk fight di Ramadhan.

Dan jangan lupa berdo'a kepada Allāh agar Allāh pertemukan kita dengan Ramadhan tahun ini. Karena walaupun sudah di depan mata kita, tetapi tidak ada yang tahu ajal. Betapa banyak orang yang meninggal H-1 Ramadhan, betapa banyak orang yang meninggal sebelum matahari terbenam masuknya bulan suci Ramadhan.

Maka berdo'alah kepada Allāh Subhanahu wa Ta'ala agar Allāh berikan kesempatan kita untuk mencuci segala dosa-dosa kita.

Dan sekali lagi kalau Allāh sudah berikan kita kesempatan, maka itu nikmat dari Allāh. Hendaklah kita bersyukur dengan memaksimalkannya sebaik dan sebaik-baik mungkin sehingga kita tidak termasuk ke dalam orang-orang yang divonis celaka oleh Nabi kita shālallahu 'alayhi wassalam.

Dan Allāh akan menguji kita mana yang akan kita pilih, apakah akhirat atau dunia?

Dan betapa banyak orang yang Allāh katakan:

بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا

"Namun kalian lebih memilih dunia."

(QS Al A'lā: 16)

Saya harap rekan-rekan sekalian benar-benar bisa berpikir jernih dan bisa memaksimalkan Ramadhan tahun ini.

Semoga bermanfa'at.

Wa'alikumsalam Warāhmatullāāh Wabarākaatuh

____________________________
📦Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📮Saran Dan Kritik
Untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan dikirim melalui
SaranKritik@bimbinganislam.com

 
Catatan Damar. Design by Pocket - Fixed by Blogger templates