Wednesday, January 18, 2017

Abu Jahal / Amr bin Hisyam

Wednesday, January 18, 2017
Abu Jahal, nama aslinya Amr bin Hisyam, Sejak kecil sudah ada tanda ketokohan. Dia mewarisi sebagian sifat ayahnya yg suka memberi makan orang2 miskin dan menjamu tamu. Dia awalnya dijuluki dg Abul Hakam, sebab dikenal dg kecerdasan dan kebijakannya dalam memutuskan perkara. Di usia mudanya sudah diizinkan ikut dewan musyawarah. Ibnu Qutaibah berkata, "Orang Quraisy menjadikan Abu Jahal bersama sesepuh Darun Nadwah, padahal kumisnya belum tumbuh."
.
Darun Nadwah adalah tempat berkumpulnya para senior Quraisy, syaratnya minimal berumur 40 tahun, tapi Abu Jahal telah diizinkan ikut ketika umur 30 tahun, sebab punya keistimewaan tersendiri. Bahkan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam juga mengetahui itu, sehingga sangat berharap dia masuk islam. Dalam musnad Imam Ahmad, diriwayatkan bahwa beliau Shallallahu'alaihi wasallam berdoa, "Ya Allah muliakanlah islam dengan salah satu dari dua lelaki yang paling Engkau sukai, dengan Abu Jahal atau Umar ibn Khattab." Atau dalam riwayat Tirmidzi, "Ya Allah, muliakanlah islam dengan Umar bin Khattab atau Amr bin Hisyam."
.
Sampai di sini, apa iya bisa dibayangkan Abu Jahal selalu bermuka bengis, kasar, sebagaimana imajinasi seorang Kiyai? Abu Jahal juga terkadang lebih pakai otak daripada otot. Ketika Suraqah mengkhianatinya, dia tidak berani mendatangi apalagi menghajar Suraqah, tapi dia memilih untuk menulis surat kepada Bani Mudlij agar mengganti Suraqah. Dalam waktu lain, ketika Utbah bin Rabi'ah pulang ke rumah dalam keadaan ketakutan setelah mendengar surat Fushshilat, Abu Jahal mengajak orang2 mendatangi rumah Utbah, tapi bukan mau gebukin, melainkan menawarinya harta, karena dia khawatir Utbah mulai condong kepada islam.
.
Dia malah tidak begitu spesial dalam urusan adu fisik, bahkan langsung mati di perang Badar. Dia ditokohkan lebih karena kecerdasannya, tapi kecerdasan itu justru dipakainya untuk memusuhi islam. Dan semua yg menentang dakwah para Nabi biasanya memang dari kalangan tokoh penting yg diperhitungkan.. Surat Al A'raf ayat 60, 66, 75, 88, 103, mengisyaratkan kesamaan tsb, selalu para "pemuka kaum". Fir'aun misalnya, nggak akan diperhitungkan jika cuma tukang pukul, bukan raja, dan gak mungkin jadi raja kalau nggak cerdas.
.
Maka sudah sunnatullah dari masa ke masa, yg menghambat dakwah bukanlah preman pasar, bukan begal motor, bukan perampok, melainkan justru dari kalangan intelektual, berwawasan luas, berpikiran terbuka, tulisannya banyak dikagumi. Maka hendaknya kita waspada. Sebagaimana kata tabi'in Ibnu Sirin, "Ilmu ini adalah agama, maka perhatikan dari siapa kalian mengambilnya."


https://www.facebook.com/sunggingraga/posts/10208186131470599

0 comments:

 
Catatan Damar. Design by Pocket - Fixed by Blogger templates