Tuesday, January 10, 2017

Kritik Terhadap Firqoh (Golongan) Yang Suka Meninggalkan Keluarganya Dengan Alasan Untuk Berdakwah -------------

Tuesday, January 10, 2017

Kritik Terhadap Firqoh (Golongan) Yang Suka Meninggalkan Keluarganya Dengan Alasan Untuk Berdakwah
-------------
Hal itu salah dan tidak tepat.
Hukum asal dakwah dan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar itu fardhu kifayah, bukan fardhu 'ain.
Dalilnya adalah QS Ali Imran ayat 104, disana disebutkan kata "minkum" (sebagian dari kamu) sehingga jelas ini adalah dalil untuk fardhu kifayah, bukan fardhu 'Ain.
Ini adalah basic pemahaman yang harus kita fahami secara umum dulu.
Adapun uniknya khusus jika untuk keluarga, maka hukum dakwah dan amar Ma'ruf Nahi Mungkar itu hukumnya fardhu ' ain. Bukan fardhu kifayah lagi.
Dalil untuk ini adalah ayat yang terkenal "Quu anfusakum wa ahlikum naaron" dalam QS At Tahrim ayat 6.
Jadi meninggalkan fardhu' ain hanya demi fardhu kifayah, yang sebenarnya belum jatuh kewajiban fardhu kifayah bagi dia, karena dia masih belum cukup ilmu dan kemampuan. Maka ini adalah kesalahan dalam memahami Islam alias penyimpangan manhaj.
Saya ulangi lagi,
meninggalkan fardhu' ain hanya demi fardhu kifayah, yang sebenarnya belum jatuh kewajiban fardhu kifayah bagi dia, karena dia masih belum cukup ilmu dan kemampuan. Maka ini adalah kesalahan dalam memahami Islam alias penyimpangan manhaj.
***
Terlebih lagi tidak pernah ada riwayat bahwa para sahabat Berdakwah ke luar daerah asalnya dalam waktu yang lama, dengan cara meninggalkan keluarganya.
Rasulullah saja tidak pernah mencontohkan seperti itu, maka apalagi para sahabat. Tidak pernah rasulullah pergi meninggalkan keluarganya dalam waktu yang lama hanya karena alasan dakwah. Yang ada jika hanya untuk keperluan perang.
Bahkan untuk keperluan perang sekalipun, sahabat juga membawa istri nya jika memungkinkan. Sebagaimana ini adalah riwayat yang Shohih mengenai mengenai khabar rasulullah bahwa ummu haram termasuk yang meninggal diantara pasukan maritim Islam yang pertama kali ada.
Dan ternyata terbukti di zaman Utsman, di bawah komando gubernur Muawiyah, ummu Haram ikut di kapal perang angkatan Maritim itu bersama suaminya Abu Ubaidah.
Jadi jika para sahabat kadang membawa istrinya dalam kancah perang jika aman, apalagi jika dalam dakwah dalam waktu yang lama.
Mereka jauh lebih memahami maksud ayat-ayat dan aplikasinya yang benar, sebagaimana yang telah saya sebutkan sebelumnya.
****
Kalau begitu kenapa kok ada firqoh yang menyimpang, hingga dengan alasan Berdakwah sampai meninggalkan keluarga?
Nah ini asal mulanya berasal pemahaman yang nggak benar, yang seenaknya menafsirkan ayat QS Ali Imron 110 dengan alasan dapat "wangsit" dari mimpi, dan digabungkan dengan otak atik gathuk ke At Taubah ayat 2.
Penjelasannya bisa lebih panjang, tapi "root cause" nya dari situ :)
Walloohu A'lam
oleh: Kaustar Amru (fb)

0 comments:

 
Catatan Damar. Design by Pocket - Fixed by Blogger templates